memiliki penduduk terbanyak dan kecamatan yang memiliki penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Blang Bangat.
4.2 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan karakteriktik responden agama dan pendidikan, variabel independen usia istri,
pendapatan keluarga, nilai anak, umur pertama melakukan hubungan seksual dan variabel dependen jumlah anak.
4.2.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, karakteristik istri yang dilihat meliputi agama, pendidikan, pekerjaan dan suku istri PUS berjumlah 95 orang di Desa Pusong Kecamatan Banda
Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua istri beragama Islam sebesar 100, lebih banyak istri berpendidikan rendah sebesar
88,4 dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebesar 57,9 yaitu membantu jemuran ikan dan istri di Desa Pusong lebih banyak bersuku Aceh sebesar 81,1,
dapat dilihat berikut ini :
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Agama, Pendidikan, Pekerjaan dan Suku Istri PUS di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
Tahun 2014 Karakteristik
n Agama
Islam 95
100,0
Pendidikan
Rendah 84
88,4 Tinggi
11 11,6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Lanjutan Karakteristik
n Pekerjaan
Buruh 4
4,2 PNS
5 5,3
Ibu rumah tangga 55
57,9 Pedagang
14 14,7
Wiraswasta 17
17,9
Suku
Aceh 77
81,1 Jawa
7 7,4
Padang 8
8,4 Batak
1 1,1
Melayu 2
2,1
Total 95
100,0 4.2.2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data menggunakan distribusi normal atau tidak, bila p 0,05 maka data berdistribusi
normal.
Tabel 4.2 Uji Normalitas Variabel Usia Istri, Pendapatan Keluarga, Nilai Anak, Umur Pertama Melakukan Hubungan Seksual, dan Jumlah Anak di Desa
Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014 Variabel
p Keterangan
Usia Istri 0,209
Normal Pendapatan Keluarga
0,068 Normal
Nilai Anak 0,115
Normal Umur pertama melakukan
hubungan seksual 0,067
Normal Jumlah Anak
0,056 Normal
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas diketahui bahwa dari hasil uji normalitas bahwa seluruh variabel usia istri, pendapatan keluarga, nilai anak, umur pertama melakukan
hubungan seksual, dan jumlah anak berdistribusi normal.
4.2.3 Gambaran Usia Istri, Pendapatan Keluarga, Nilai Anak, Umur Pertama Melakukan Hubungan Seksual dan Jumlah Anak
Berdasarkan hasil analisis statistik gambaran usia istri, pendapatan keluarga, nilai anak, umur pertama melakukan hubungan seksual, dan jumlah anak dapat dilihat
pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Gambaran Usia Istri, Pendapatan Keluarga, Nilai Anak, Umur Pertama Melakukan Hubungan Seksual, dan Jumlah Anak di Desa Pusong
Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014 Variabel
Mean SD
Min Max
95 CI n
Usia Istri tahun
34,40 6,49
22 45
33,08;35,72 95
Pendapatan Keluarga
Rp 2707368,4
2 573203,4
1 2000000 400000
2590600,92;2824135,92 95
Nilai Anak 25,82
3,71 15
32 25,07;26,58
95 Umur
pertama melakukan
hubungan seksual
tahun 21,01
2,15 18
26 20,57;21,45
95
Jumlah Anak
3,02 1,48
6 2,72;3,32
95
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa rata-rata usia istri tahun di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe adalah 34,40 dan nilai SD 6,49. Rata-
rata pendapatan keluarga Rp di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe adalah Rp 2707368,42 dan nilai SD Rp 573203,41. Rata-rata nilai
Universitas Sumatera Utara
anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe adalah skor 25,82 dan nilai skor SD 3,71. Rata-rata umur pertama melakukan hubungan seksual tahun
di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe saat menikah adalah 21,01 dan SD 2,15. Rata-rata jumlah anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti
Kota adalah 3,02 orang dan nilai SD 1,48 orang. Kita percaya 95 CI bahwa variabel usia istri di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe adalah terletak
diantara 33,08 tahun sampai 35,72 tahun, variabel pendapatan keluarga di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe terletak diantara Rp
2590600,92 sampai Rp 2824135,92, variabel nilai anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe terletak diantara skor 25,07 sampai skor 26,58,
variabel umur pertama melakukan hubungan seksual di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe saat menikah terletak 20,57 tahun sampai 21,45
tahun dan untuk jumlah anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe terletak diantara 2,72 orang sampai 3,32 orang.
Tabel 4.4 Distribusi Umur Pertama Melakukan Hubungan Seksual dan Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
Tahun 2014 Variabel
n Umur Pertama Melakukan
Hubungan Seksual tahun 18
10 10,5
19 19
20,0 20
14 14,7
21 17
17,9 22
12 12,6
23 8
8,4 24
7 7,4
Universitas Sumatera Utara
25 6
6,3 26
2 2,1
Tabel 4.4 Lanjutan Variabel
n Jumlah Anak
5 5,3
1 8
8,4 2
23 24,2
3 24
25,3 4
18 18,9
5 13
13,7 6
4 4,2
Total 95
100,0
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa istri yang melakukan hubungan seksual pertama kali lebih banyak pada umur 19 tahun sebanyak 19 orang 20,0
dan sedikit pada umur 26 tahun sebanyak 2 orang 2,1. Pada jumlah anak menunjukkan bahwa istri yang mempunyai jumlah anak lebih banyak adalah 3 anak
sebanyak 24 orang 25,3 dan sedikit yang tidak jumlah anak sebanyak 5 orang 5,3.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Istri tentang Nilai Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014
No Pernyataan
SS S
TS STS
n n
n n
1. Budaya mengharuskan punya
anak laki-laki 2
2,1 14 14,7 36 37,9 43 45,3
2. Anak perempuan dapat
membantu pekerjaan ibu dan anak laki
– laki dapat membantu pekerjaan ayah
50 52,6 31 32,6 14 14,7
3. Budaya masih memegang
3 3,2
11 11,6 38 40,0 43 45,3
Universitas Sumatera Utara
prinsip banyak anak banyak rezeki
4. Anak laki
– laki dapat membantu keuangan keluarga
47 49,5 36 37,9 12 12,6
Tabel 4.5 Lanjutan No
Pernyataan SS
S TS
STS n
n n
n
5. Anak perempuan tidak perlu
bersekolah tinggi – tinggi
15 15,8 39 41,1 21 22,1 20 21,1 6.
Setiap anak memiliki potensi masing
– masing 41 43,2 41 43,2 13 13,7
7. Anak dapat meneruskan
keturunan keluarga 46 48,4 43 45,3
6 6,3
8. Anak dapat membantu
merawat orang tuanya yang sakit
43 45,3 41 43,2 11 11,6
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa istri PUS yang menyetujui nilai anak sebagai anak perempuan dapat membantu pekerjaan ibu dan anak laki-laki dapat
membantu pekerjaan ayah sebesar 85,2 pernyataan 2, sedangkan yang tidak disetujui istri PUS adalah budaya masih memegang prinsip banyak anak banyak
rezeki sebesar 85,3 pernyataan 3.
4.3 Analisis Bivariat