Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Pengertian Jumlah Anak

berpersepsi bahwa biaya atau beban karena memiliki anak lebih besar, maka orang tua mengiginkan anak yang lebih sedikit. Selanjutnya menurut Muchtar dan Purnomo 2009, umur kumpul pertama sangat berkaitan dengan tingkat fertilitas, karena umur kumpul pertama menandakan dimulainya masa reproduksi wanita. Oleh karena itu semakin muda wanita mulai aktif secara seksual, maka semakin panjang masa reproduksinya, dan pada akhirnya makinbesar pula kemungkinan mempunyai anak yang banyak. Umur kumpul pertama dikelompokkanmenjadi, ≤15 tahun, 16-17 tahun, 18-19 tahun, 20-29 tahun, dan 30+ tahun. Berdasarkan uraian tentang faktor – faktor yang memengaruhi jumlah anak diatas dan hasil survei yang telah dilakukan, maka dirasa perlu dilakukan penelitian tentang faktor – faktor apa saja yang memengaruhi jumlah anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014.

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor-faktor yang memengaruhi jumlah anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe tahun 2014?.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi jumlah anak yaitu umur istri, pendapatan keluarga dan nilai anak melalui umur pertama melakukan hubungan Universitas Sumatera Utara seksual terhadap jumlah anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014.

1.4 Hipotesis

Ada pengaruh umur istri, pendapatan keluarga dan nilai anak melalui umur pertama melakukan hubungan seksual terhadap jumlah anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014. 1.5 Manfaat Penelitian a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi khususnya tentang jumlah anak yang ideal dalam sebuah keluarga dan sebagai bahan studi lebih lanjut bagi penelitian selanjutnya. b. Untuk menjadi bahan masukan bagi para penentu kebijakan dalam mengendalikan angka kelahiran guna menciptakan keluarga kecil bahagia, sejahtera dan memiliki penerus bangsa yang cerdas dimasa yang akan datang. c. Bagi responden, sebagai tambahan informasi tentang manfaat jumlah anak demi tercapainya keluarga sehat dan sejahtera. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jumlah Anak

Jumlah memiliki arti banyaknya bilangan atau sesuatu yang dikumpulkan menjadi satu, sedangkan pengertian anak secara umum adalah keturunan kedua setelah ayah dan ibu Poerdarminta, 2003 Sedangkan menurut Undang – Undang no.4 tahun 1974 tentang kesejahteraan anak, anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin. Jumlah anak adalah banyaknya hitungan anak yang dimiliki. Jumlah anak menuju pada kecenderungan dalam membentuk besar keluarga yang diinginkan. Dengan demikian, besar keluarga akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah anak, karena setiap keluarga berupaya untuk mencapai jumlah anak dengan menggunakan caranya tersendiri Bulatao dan Lee, 1983. Singarimbun 1974 dalam Siregar 2003 melakukan penelitian pada penduduk di sekitar Yogyakarta menunjukkan bahwa jumlah anak yang dianggap ideal 4 dan 5 orang anak. Motivasi untuk mempunyai jumlah anak yang sedikit dan nilai-nilai tentang anak merupakan aspek yang penting. Kadang-kadang jumlah anak yang diinginkan lebih besar daripada jumlah anak yang mampu dirawat dengan baik. Jumlah anak yang diinginkan dikategorikan berdasarkan jumlah anak lahir hidup yang mendasari besar keluarga. Keluarga dikatakan sebagai keluarga kecil, jika maksimal memiliki dua anak. Dengan demikian, pengkategorian jumlah anak yang 10 Universitas Sumatera Utara diinginkan menjadi: 1 sedikit, jika keluarga menginginkan sebanyak banyaknya memiliki dua anak; 2 sedang, jika keluarga menginginkan anak sebanyak tiga hingga lima anak; 3 banyak, jika keluarga menginginkan sedikitnya memiliki enam anak BPS, 2013. Berbeda dengan pengkategorian yang dilakukan Muchtar dan Purnomo 2009 yaitu bahwa jumlah anak sedikit adalah jika memiliki 1-2 anak, dan jumlah anak banyak jika memiliki 2 anak.

2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak

Dokumen yang terkait

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

2 27 161

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 2

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 11

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 1 37

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 5

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 39

Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jumlah Anak - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah Anak di Desa Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 0 9