2.2.1 Usia Ibu
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jika dilihat dari sisi biologis, usia 20-35 tahun merupakan saat terbaik
untuk hamil dan bersalin dengan tujuan memiliki anak. Karena pada usia ini biasanya organ-organ tubuh berfungsi dengan baik dan belum ada penyakit-penyakit
degeneratif seperti darah tinggi, diabetes, dan lain serta daya tahan tubuh masih kuat. Manuaba, 1999
Faktor usia merupakan salah satu faktor yang memengaruhi ibu terhadap jumlah anak, dimana pada saat merencanakan kehamilan yang harus dihindari antara
lain empat T yaitu Manuaba, 2009: 1.
Terlalu muda untuk hamil 20 tahun. 2.
Terlalu tua untuk hamil 35 tahun. 3.
Terlalu sering hamil anak 3 orang berisiko tinggi. 4.
Terlalu dekat jarak kehamilannya 2 tahun. Menurut Mantra 2000, umur merupakan karakteristik penduduk yang
penting karena struktur umur dapat mempengaruhi perilaku demografi maupun sosial ekonomi rumahtangga. Perilaku demografi yang dimaksud yaitu meliputi jumlah,
pertambahan, dan mobilitas penduduk anggota rumahtangga, sedangkan yang termasuk ke dalam indikator sosial ekonomi rumahtangga meliputi tingkat
pendidikan, angkatan kerja, pembentukan dan perkembangan keluarga. Usia muda yang dominan berpengaruh secara nyata terhadap perilaku demografi terutama
tentang jumlah dan pertambahan penduduk melalui fertilitas.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Angeles, et.al 2001, melalui penelitian tentang fertilitas dan preferensi secara Meta- Analysis di 14 negara Asia dan Afrika termasuk Indonesia
menunjukkan bahwa faktor struktur umur terutama umur wanita berpengaruh negatif terhadap fertilitas. Artinya, semakin tua umur maka tingkat produktivitas dan
fertilitas individu semakin rendah atau menurun. Hal ini juga sejalan menurut Muchtar dan Purnomo 2009, bahwa pada
umumnya semakin tua umur wanita, maka semakin banyak jumlah anak yang dilahirkan. Selain itu umumnya wanita mengalami masa reproduksi pada umur 15-49
tahun dan bervariasi antara wanita satu dengan lainnya. Umur dalam analisis dikelompokkan dalam lima tahunan.
Dari hasil penelitian Muchtar dan Purnomo 2009 diketahui bahwa terdapat hubungan antara umur wanita dengan tingkat kelahiran menunjukkan hubungan
positip, yakni semakin tua umur semakin banyak kelahiran. Ibu berumur di bawah 24 tahun memiliki rata-rata anak lahir hidup satu anak, sedangkan ibu berumur 35-39
tahun rata-rata anak lahirhidup 3 anak, dan meningkat menjadi 4 anak pada ibu berumur di atas 45 tahun.
Selanjutnya dari hasil SDKI 2012, yang mencatat Total Fertility Rate atau TFR bahwa rata-rata wanita Indonesia akan mempunyai 2,6 anak selama hidupnya.
Angka kelahiran menurut kelompok umur pada kelompok umur paling banyak pada kisaran 25-29, 30-34, dan 40-44 tahun.
Hubungan umur ibu dengan jumlah anak yang diinginkan didapatkan hasil yang signifikan. Ada kecenderungan semakin muda usia ada kecenderungan
Universitas Sumatera Utara
menginkan jumlah anak yang sedikit ≤ 2 anak. Selain berhubungan signifikan, dalam analisis multivariate multilevel diperoleh informasi bahwa variable umur ibu
juga merupakan variable komposisional yang paling besarpaling dominant mempengaruhi jumlah anak yang diingkan. Hasil nilai OR didapatkan 1,7 artinya
umur ibu muda ≤ 2 anak artinya wanita yang berumur muda mempunyai peluang mengingkan jumlah anak ≤ 2 anak , 1,7 lebih tinggi dibandingkan wanita berumur
tua Hastono, 2009.
2.2.2 Pendidikan Ibu