38 tidak terisi sempurna.
Hasil waktu alir granul dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah yang merupakan hasil uji waktu alir granul dari berbagai variasi granul sebagai bahan
pengisi pada tablet ekstrak rimpang temulawak dengan metode cetak langsung.
Tabel 4.6 Hasil uji waktu alir granul dengan metode cetak langsung
Uji preformulasi Formula
Persyaratan F5
F6 F7
F8
Waktu alir detik 3,13
2,57 2,81
2,78 10 detik
Gerakan aliran yang berlebihan menyebabkan variasi bobot yang buruk.
Sering kali pembatasan aliran keluar corong memperbaiki masalah tersebut. Dewasa ini telah dipatenkan desain bingkai pengisi yang baru yang
mengakomodasi aliran yang berlebihan dari corong tanpa merusak variasi bobot yang seragam Lachman, et al., 1986.
Gambar 4.4 Histogram waktu alir granul dengan metode cetak langsung
Gambar 4.4 diatas menunjukkan bahwa keempat formula memiliki waktu alir yang bervariasi dan memenuhi persyaratan berdasarkan pendapat Voigt
1995. Perhitungan dapat dilihat di Lampiran 10 halaman 71.
4.5.3 Indeks tap granul
Hasil indeks tap granul dapat dilihat pada Tabel 4.7, berikut yang merupakan hasil uji indeks tap granul dari berbagai variasi dosis ekstrak rimpang
temulawak dengan metode granulasi basah.
3,13 2,57
2,81 2,78
2 4
F5 F6
F7 F8
D etik
Waktu Alir
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 4.7 Hasil uji indeks tap granul dengan metode granulasi basah
Uji preformulasi Formula
Persyaratan F1
F2 F3
F4
Indeks tap 19,05
17,65 12,36
10,49 ≤ 20
Masalah penting yang berkenaan dengan zat aktif misalnya penetapan
pengaruh ukuran partikel pada ketermampatan, dan juga pengaruh bentuk kristal kristalin atau amorf pada ketermampatan. Terkadang mungkin perlu untuk
menggranulasi zat aktif dengan membuat bongkahan guna memperbaiki ketermampatan dan meningkatkan bobot jenis Lieberman, et al., 1989.
Gambar 4.5 Histogram indeks tap massa granul dengan metode granulasi basah
Gambar 4.5 diatas menunjukkan bahwa semakin kecil nilai dari indeks tap granul maka penyusutan volume yang terjadi akan rendah. Diperoleh nilai
indeks tap yang bervariasi, tetapi masih memenuhi persyaratan indeks tap yaitu lebih kecil dari 20 Voigt, 1995.
Hasil indeks tap granul dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut yang merupakan hasil uji indeks tap granul dari berbagai variasi granul sebagai bahan
pengisi pada tablet ekstrak rimpang temulawak dengan metode cetak langsung.
Tabel 4.8 Hasil uji indeks tap granul dengan metode cetak langsung
Uji preformulasi Formula
Persyaratan F5
F6 F7
F8
Indeks tap 14,94
18,34 15,61
11,11 ≤ 20
19,05 17,65
12,36 10,49
10 20
30
F1 F2
F3 F4
Indeks Tap
Universitas Sumatera Utara
40 Ukuran partikel saling berhubungan langsung dengan berbagai variabel
pemrosesan yang penting, yaitu keseragaman campuran, larutan atau bahan pengikat granulasi yang digunakan dan efisiensi lubrikan. Untuk memperoleh
campuran zat aktif dan bahan lain dalam formula, baik campuran yang akan diproses dengan granulasi basah ataupun kempa langsung. Hal yang sangat
penting diperhatikan adalah ukuran partikel, bobot jenis dan bentuk zat aktif harus kompatibel dengan ukuran partikel, bobot jenis dan bentuk bahan lain. Hal ini
sangat penting karena memungkinkan bahan terdistribusi acak di dalam campuran sebelum pengempaan Loftus dan Nash, 1984.
Gambar 4.6 Histogram indeks tap massa granul dengan metode cetak langsung
Gambar 4.6 diatas menunjukkan nilai indeks tap yang diperoleh bervariasi dan F6 memliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan yang lain yang
berarti semakin besar nilai dari indeks tap granul maka penyusutan volume yang terjadi akan tinggi. Perhitungan dapat dilihat di Lampiran 10 halaman 71.
Metode granulasi basah pada F4 menunjukkan waktu alir dan sudut diam yang kurang baik. Kadang-kadang aliran buruk disebabkan oleh adanya lembap.
Dalam hal ini, pengeringan serbuk akan mengurangi kohesivitas serbuk. Serbuk yang tidak kohesif mengalir baik, menyebar, membentuk timbunan yang rendah.
Bahan lebih kohesif membentuk timbunan yang lebih tinggi yang kurang menyebar. Secara komersial, pati dapat mengandung lembap yang beragam antara
14,94 18,34
15,61 11,11
5 10
15 20
F5 F6
F7 F8
Indeks Tap
Universitas Sumatera Utara
41 11-14 Siregar dan Wikarsa, 2010. Penggunaan pati yang cukup banyak pada
formula dapat menyebabkan waktu alir dan sudut diam yang kurang baik.
4.6 Uji Evaluasi Tablet