27 Formula yang digunakan dalam pembuatan tablet metode cetak langsung
yang terdapat pada halaman belakang, yaitu: Tabel 3.2
Formula untuk metode cetak langsung
Bahan F5
F6 F7
F8
Ekstrak kering rimpang temulawak mg 190
190 190
190 Mg Stearat mg
10 10
10 10
Talkum mg 10
10 10
10 Granul Amilum Manihot mg
290 -
- -
Granul Laktosa mg -
290 -
- Granul Amilum Manihot : Laktosa 1:1 mg
- -
290 -
Avicel PH 102 mg -
- -
290
Bobot 500 mg
Keterangan: F5: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan granul amilum manihot
F6: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan granul laktosa F7: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan granul amilum manihot :
laktosa sama banyak F8: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan Avicel PH 102
Cetak langsung digunakan untuk menyatakan proses ketika tablet dikempa langsung dari campuran serbuk zat aktif dan eksipien yang sesuai
termasuk pengisi, disintegran dan lubrikan, yang akan mengalir dengan seragam ke dalam lubang kempa dan membentuk suatu padatan yang kokoh Siregar dan
Wikarsa, 2010.
3.4.8 Pembuatan sediaan tablet
Pembuatan sediaan tablet dengan menggunakan metode granulasi basah
dilakukan dengan cara:
Zat berkhasiat, zat pengisi dan zat penghancur dicampur baik-baik, lalu dibasahi dengaan larutan bahan pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna.
Setelah itu diayak menjadi granul, dan dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-50
o
C. Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan
Universitas Sumatera Utara
28 ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan pelicin dan dicetak menjadi tablet
dengan mesin tablet Anief, 2008. Pembuatan bahan pengikat pasta amilum manihot 10 bb adalah
dengan cara sebagai berikut: amilum manihot ditimbang sebanyak 1,875 g dimasukkan ke beaker glass ditambahkan aquades 16,875 g sehingga terbentuk
suspensi. Suspensi dipanaskan dengan api langsung sambil diaduk-aduk sampai mendidih dan membentuk gel, didinginkan, ditimbang dan dicek beratnya,
sehingga diperoleh massa pasta amilum manihot 18,75 g Cartensen, 1977. Prosedur pembuatan sediaan tablet ekstrak kering temulawak dengan
menggunakan metode granulasi basah dilakukan dengan cara: 1.
Alat-alat yang digunakan dibersihkan
2. Laktosa dimasukkan kedalam lumpang dan digerus
3. Ekstrak kering temulawak ditambahkan kedalam lumpang dan digerus
homogen
4. Pasta amilum manihot dibuat hingga terbentuk massa yang transparan dan
didinginkan
5. Pasta amilum yang telah dingin ditambahkan kedalam lumpang sedikit
demi sedikit hingga terbentuk massa yang kompak
6. Massa yang kompak diayak dengan mesh 14 dan dikeringkan
7. Massa yang kering diayak kembali dengan mesh 16
8. Talkum dan Mg stearat ditambahkan kedalam granul yang kering dan
dilakukan uji preformulasi
9. Tablet dapat dicetak dan dilakukan uji evaluasi
Prosedur pembuatan sediaan tablet ekstrak kering temulawak dengan menggunakan metode cetak langsung dilakukan dengan cara:
Universitas Sumatera Utara
29 1.
Alat-alat yang digunakan dibersihkan 2.
Amilum manihot laktosa amilum manihot : laktosa dibuat terlebih dahulu menjadi granul dengan metode granulasi basah
a. Amilum manihot laktosa amilum manihot : laktosa ditimbang,
dimasukkan kedalam lumpang dan digerus b.
Pasta amilum manihot dibuat hingga terbentuk massa yang transparan dan didinginkan
c. Pasta amilum yang telah dingin ditambahkan kedalam lumpang
sedikit demi sedikit hingga terbentuk massa yang kompak d.
Massa yang kompak diayak dengan mesh 14 dan dikeringkan e.
Massa yang kering diayak kembali dengan mesh 16 3.
Ekstrak kering temulawak ditambahkan kedalam lumpang dan ditambahkan granul amilum manihot laktosa amilum manihot : laktosa
avicel 102 dihomogenkan dengan sudip 4.
Talkum dan Mg stearat ditambahkan kedalam lumpang, dihomogenkan dengan sudip dan dilakukan uji preformulasi
5. Tablet dapat dicetak dan dilakukan uji evaluasi
3.4.9 Uji preformulasi 3.4.9.1 Sudut diam granul