25 pada batas cairan, menunjukkan adanya ikatan gula Depkes RI, 1989.
3.4.6.4 Pemeriksaan tanin
Ekstrak rimpang temulawak sebanyak 500 mg, dipanaskan dengan 10 mL air, disaring, diencerkan sampai hampir tidak berwarna. Pada 2 mL larutan
sampel ditambahkan 1-2 tetes larutan FeCl
3
10, diperhatikan warna yang terjadi, warna biru atau hijau kehitaman menandakan adanya tanin Depkes RI, 1989.
3.4.6.5 Pemeriksaan saponin
Ekstrak rimpang temulawak sebanyak 0,5 g dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 mL air panas, didinginkan dan kemudian
dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Jika terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan jika pada penambahan asam klorida 2N buih
tidak hilang, menunjukkan adanya saponin Depkes RI, 1989.
3.4.6.6 Pemeriksaan steroidtriterpenoid
Ekstrak rimpang temulawak sebanyak 1 g dimaserasi dengan 20 mL eter selama 2 jam kemudian disaring. Filtrat digunakan untuk reaksi berikut: 5 ml
larutan eter diuapkan diatas penangas air, kemudian sisa ditambahkan 20 tetes asam asetat glasial dan 1 tetes asam sulfat pekat pereaksi Liebermann-
Bourchard. Reaksi steroidtriterpenoid positif bila terjadi warna merah ungu atau biru hijau. Harborne, 1987.
3.4.7 Formula sediaan tablet
Tablet adalah sediaan pada kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan. Bahan tambahan yang dapat berfungsi sebagai bahan pengisi, pengembang, pengikat,
pelicin, pembasah atau bahan lain yang cocok Depkes RI, 1979.
Universitas Sumatera Utara
26 Proses pembuatan sediaan tablet ekstrak rimpang temulawak Curcuma
xanthorrhiza Roxb. sebagai zat aktif menggunakan metode granulasi basah
dengan dosis ekstrak kering rimpang temulawak 300 mg, 375 mg, 412,5 mg dan 450 mg dengan bobot tablet 625 mg dan diameter 13 mm dan metode cetak
langsung dengan dosis ekstrak kering rimpang temulawak 190 mg dengan menggunakan pengisi granul amilum manihot, granul laktosa, granul kombinasi
amilum manihot-laktosa sama banyak, dan avicel PH 102 dengan bobot tablet 500 mg dan diameter 13 mm. Perhitungan dosis dapat dilihat pada Lampiran 7
halaman 60. Formula yang digunakan dalam pembuatan tablet metode granulasi basah
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Formula untuk metode granulasi basah
Bahan F1
F2 F3
F4
Ekstrak kering rimpang temulawak mg 300
375 412,5
450 Pasta amilum manihot 10 mg
187,5 187,5
187,5 187,5
Mg Stearat mg 12,5
12,5 12,5
12,5 Talkum mg
12,5 12,5
12,5 12,5
Laktosa mg 281,25 206,25 168,75 131,25
Bobot 625 mg
Keterangan: F1: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan dosis 300 mg
F2: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan dosis 375 mg F3: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan dosis 412,5 mg
F4: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan dosis 450 mg
Granulasi basah merupakan suatu proses perubahan dari bentuk serbuk yang halus menjadi bentuk granul dengan bantuan larutan dari bahan pengikat
yang sesuai. Pada metode ini digunakan bahan pengikat dalam jumlah yang relatif cukup, karena kekurangan atau kelebihan sedikit saja bahan pengikat akan
menyebabkan granul yang tidak sesuai Lieberman, et al., 1989.
Universitas Sumatera Utara
27 Formula yang digunakan dalam pembuatan tablet metode cetak langsung
yang terdapat pada halaman belakang, yaitu: Tabel 3.2
Formula untuk metode cetak langsung
Bahan F5
F6 F7
F8
Ekstrak kering rimpang temulawak mg 190
190 190
190 Mg Stearat mg
10 10
10 10
Talkum mg 10
10 10
10 Granul Amilum Manihot mg
290 -
- -
Granul Laktosa mg -
290 -
- Granul Amilum Manihot : Laktosa 1:1 mg
- -
290 -
Avicel PH 102 mg -
- -
290
Bobot 500 mg
Keterangan: F5: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan granul amilum manihot
F6: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan granul laktosa F7: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan granul amilum manihot :
laktosa sama banyak F8: Formula tablet ekstrak kering temulawak dengan Avicel PH 102
Cetak langsung digunakan untuk menyatakan proses ketika tablet dikempa langsung dari campuran serbuk zat aktif dan eksipien yang sesuai
termasuk pengisi, disintegran dan lubrikan, yang akan mengalir dengan seragam ke dalam lubang kempa dan membentuk suatu padatan yang kokoh Siregar dan
Wikarsa, 2010.
3.4.8 Pembuatan sediaan tablet