Uji kekerasan Uji Evaluasi Tablet

43 Biasanya untuk tablet kunyah karena kekerasan tablet yang lebih rendah, nilai friabilitas sampai 4 dapat diterima Lieberman, et al., 1989. Gambar 4.8 Histogram uji friabilitas tablet dengan metode cetak langsung Gambar 4.8 di atas menunjukkan bahwa hasil friabilitas tidak memenuhi persyaratan berdasarkan pendapat Siregar dan Wikarsa 2010 dimana ketahanan yang kurang pada tablet terhadap goncangan selama proses pengangkutan dan penyimpanan. Tablet yang mudah rapuh dan pecah akan kehilangan keindahan dalam penampilannya serta menimbulkan variasi pada bobot tablet tablet dan keseragaman dosis obat Banker dan Anderson, 1986. Perhitungan dapat dilihat di Lampiran 12 halaman 74 sampai halaman 77.

4.6.3 Uji kekerasan

Hasil kekerasan tablet dapat dilihat pada Tabel 4.11, dibelakang yang merupakan hasil uji kekerasan tablet dari berbagai variasi dosis ekstrak rimpang temulawak dengan metode granulasi basah. Tabel 4.11 Hasil uji evaluasi kekerasan tablet dengan metode granulasi basah Uji evaluasi Formula Persyaratan F1 F2 F3 F4 Kekerasan tablet Kg 0,56 - - - 4-8 Kg Setiap granul tablet, baik dibuat dengan metode granulasi basah atau dengan metode kempa langsung, harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu granul tersebut harus dapat terikat bersama-sama bila diberi tekanan. Granulasi 6,07 2,62 4,03 1,55 5 10 F5 F6 F7 F8 Friabilitas Universitas Sumatera Utara 44 dikatakan ideal apabila menghasilkan granul yang terikat bila diberikan tekanan minimum untuk waktu tersingkat. Apabila gaya ikatan partikel makin besar, kekerasan yang dicapai makin mendekati optimum Lieberman, et al., 1989. Gambar 4.9 Histogram uji kekerasan tablet dengan metode granulasi basah Gambar 4.9 di depan menunjukkan bahwa F1 ini mempunyai kekerasan yang tidak memenuhi persyaratan. Menurut Siregar dan Wikarsa 2010, kekerasan tergantung pada bobot bahan dan celah antara punch atas dan punch bawah pada waktu pengempaan. Jika volume bahan atau jarak antara punch bervariasi, kekerasan juga bervariasi. Perhitungan dapat dilihat di Lampiran 12 halaman 73. Hasil kekerasan tablet dapat dilihat pada Tabel 4.12, berikut yang merupakan hasil uji kekerasan tablet dari berbagai variasi granul sebagai bahan pengisi pada tablet ekstrak rimpang temulawak dengan metode cetak langsung. Tabel 4.12 Hasil uji evaluasi kekerasan tablet dengan metode cetak langsung Uji evaluasi Formula Persyaratan F5 F6 F7 F8 Kekerasan tablet Kg 0,28 0,39 0,31 1,27 4-8 Kg Eksipien yang dipilih sebaiknya yang akan menghasilkan tablet dengan kekerasan yang konstan terhadap waktu tidak boleh ada terjadi pengerasan selama penyimpanan. Eksipien higroskopis cenderung menghasilkan tablet yang 0,56 0,2 0,4 0,6 F1 F2 F3 F4 Kg Kekerasan Universitas Sumatera Utara 45 melunak sesuai waktu, sedangkan tablet yang cenderung kehilangan kelembapan cenderung akan mengeras sesuai waktu usia Agoes, 2008. Penyebab masalah variasi kekerasan sama dengan penyebab variasi berat. Kekerasan tergantung pada berat dari materi serta ruangan antara punch atas dan bawah pada waktu pencetakan. Bila volume materi atau jarak kedua punch berbeda, maka kekerasan tidak akan konsisten Lachman, et al., 1986. Gambar 4.10 Histogram uji kekerasan tablet dengan metode cetak langsung Gambar 4.10 di depan menunjukkan bahwa keempat formula ini mempunyai kekerasan yang berbeda-beda dan tidak memenuhi persyaratan. Menurut Siregar dan Wikarsa 2010, kekerasan tergantung pada bobot bahan dan celah antara punch atas dan punch bawah pada waktu pengempaan. Jika volume bahan atau jarak antara punch bervariasi, kekerasan juga bervariasi. Perhitungan dapat dilihat di Lampiran 12 halaman 74 sampai halaman 77.

4.6.4 Uji waktu hancur