Tujuan sasaran iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu
tertentu. Tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan membujuk, mengingatkan atau memperkuat.
a. Iklan Informatif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan untuk produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
b. Iklan Persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa.
c. Iklan Pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali d.
Iklan Penguatan Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka tlah
melakukan pilihan yang tepat
C. Standar Penentuan Penyampaian Informasi Iklan
Sebelum sampai pada standar penentuan penyampaian informasi iklan ada baiknya kita kenal terlebih dahulu bagaimana iklan yang baik. Hakim 2006:
49-63, menawarkan rumus iklan yang baik yang disebut dengan SUPER “A”. Rumus iklan SUPER “A” selain sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini yang
over communication, juga memperhatikan rencana strategi pemasaran, golongan
Universitas Sumatera Utara
konsumen, serta ciri fungsi produk. Rumus SUPER “A” ini merupakan singkatan dari elemen-elemen berikut ini.
44
1. Simple S
Simple artinya sederhana. Untuk brand baru kesederhanaan ini dipahami sebagai ‘dapat dimengerti sekali lihat’. Contohnya iklan Kit Kat dengan slogannya
“ ada break ada kit kat.” Slogan ini dengan mudahnya masukdalam ingatan kita bahwa Kit Kat adalah makanan ringan untuk waktu istirahat.
Sebaliknya, untuk brand yang sudah mapan, sederhna dipahi dengan tidak banyak elemen, namun tetap komunikatif. Bentuk sederhana konsumen
dapat menangkap adanya makna di balik makna yang terdapat dalam permukaan. Tampilan iklan bersifat simple, tetapi pemikiranya tidak simple, bertingkat,
mendalam, dan melebar. 2.
Unexpected U Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang
kita lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak terduga, di luar bayangan kita sehingga kita berdecak kagum. Iklan seperti ini akan selalu
diingat dan menjadi the top of mind, paling tidak dalam segmentnya. 3.
Persuasive P Persuasif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti mempunyai
kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang berpesuasif mampu mengerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand dan
tertarik untuk mencoba.
44
Muhammad Jaiz, Op.Cit, hlm 59-61.
Universitas Sumatera Utara
4. Entertaining E
Iklan yang mempunyai maksud menghibur mampu memainkan emosi konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan seperti
ini mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang diiklankan 5.
Relevant R Penyampaian iklan tidak harus lugas untuk menunjukkan persuasive agar
konsumen segera menggunakan iklan yang kita tawarkan. Iklan yang baik harus menggunakan berbagai gya berbahasa : asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan
lain-lain. Atau dengan kata lain, iklan bolehlah melantur kemana-mana, dengan syarat harus relevan.
6. Acceptable A
Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya yang berlaku di masyarakat. Membandingan secara langsung produk competitor
dengan produk yang kita iklankan, dirasa tidak dapat diterima oleh masyarakat. Iklan yang baik adalah iklan yang dapat diterima oleh masyarakat, sesuai dengan
nilai budaya setempat. Kode Etik Periklanan dan Undang-Undang tentang perlindungan konsumen merupakan kesepakatan yang
D. Penerapan Umum dan Khusus dalampenyampaian Informasi Iklan