Amerika sekitar 10.000-an biro iklan dan di Indonesia sekarang sekitar 300-an
c. Media. Yakni saluran komunikasi yang digunakan untuk menyiarkan
menayangkan pesan-pesan periklanan dari pengiklan dengan khalayak. Media cetak menjual ruang space iklan, sementara media broadcast
TV radio internet menjual waktu tayang time. d.
Pemasok Vendor. Adalah Penyediapemasok jasa lain yang membantu kerja pengiklan, biro iklan dan media. Contohnya : konsultan PR,
penulis naskah iklan freelance freelance copywriter, actoraktis, designer grafis, fotografer, studio music, percetakan, periset pasar
market researcher, rumah produksi, telemarketer.
D. Etika dan Tata Cara Periklanan di Indonesia
1. Etika Periklanan secara Umum
Menurut Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia
35
a. Iklan harus jujur, bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku. , memuat
asas-asas umum periklanan harus memuat :
b. Iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat
negara, agama, adat budaya, hukum, dan golongan. c.
Iklan harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat.
35
Rhenald kasali, Manajemen Periklanan: Konsep Dan Aplikasinya Di Indonesia. Jakarta : Grafiti, 2007, hlm. 156.
Universitas Sumatera Utara
Alangkah baiknya jika patokan kode etik ini digunakan sebagai self– regulation, terlebih lagi ditegakkan melalui organisasi profesi periklanan
manakala belum ditetapkannya Undang-Undang Periklanan . 2.
Etika Pariwara Indonesia Menurut Dewan Periklanan Indonesia DPI, etika adalah sekumpulan
norma atau azas atau sistem perilaku yang dibuat oleh sekelompok tertentu yang harus ditaatioleh individu atau kelompok individu yang menjadi anggotanya atas
dasar moralitas baik-buruk atau benar-salah untuk hal atau aktivitas atau budaya tertentu. Etika adalah lini arahan atau aturan moral dari sebuah situasi dimana
seseorang bertindak dan mempengaruhi tindakan orang atau kelompok lain. Definisi etika ini juga berlaku untuk kelompok media sebagai subjek etis yang
ada. Pilihan-pilihan etis juga harus berdasarkan kaidah norma atau nilai yang menjadi prinsip utama tindakan etis.
Menurut Dewan Periklanan Indonesia DPI, etika memiliki beberapa sifat dasar yang berlaku universal, yaitu:
a. Punya nilai moral baik,buruk,benar,salah
b. Punya nilai relatif melinda kepentingan orang yang lebih banyak
c. Bersifat relatif sesuatu yang dianggap baik atau benar pada kelompok
atau era tertentu belum tentu baik atau benar pada kelompok atau era lainnya
d. Buatan manusia dibuat oleh suatu kebutuhan untuk mengatur perilaku
sesama demi kepentingan masyarakat banyak e.
Melestarikan tujuan bersama.
Universitas Sumatera Utara
Etika Pariwara Indonesia ialah ketentuan-ketentuan normatif yang menyangkut profesi danusaha periklanan yang telah disepakati untuk dihormati, ditaati, dan
ditegakkanoleh semua asosiasi dan lembaga pengembannya.
36
a. Pedoman Prilaku Televisi Indonesia
Etika pariwara yang berisi sekumpulan nilai dan pola laku moralitas periklanan. EPI ini mengukuhkan
adanya kepedulian yang setara pada industri periklanan, antara keharusan untuk melindungi konsumen atau masyarakat, dengan keharusan untuk dapat melindungi
para pelaku periklanan agar dapat berprofesi dan berusaha – dan memperoleh imbalan dari profesi atau usaha tersebut secara wajar.
Sepanjang yang menyangkut periklanan, EPI ini menjadi induk yang memayungi semua standar etika periklanan intern yang terdapat pada kode etik
masing-masing asosiasi atau lembaga pengemban dan pendukungnya. Dokumen- dokumen kode etik dimaksud antara lain :
b. Standar Profesional Radio Siaran
c. Standar Usaha Periklanan Indonesia
d. Kode Etik Periklanan Suratkabar
3. Tata Cara Dalam Periklanan
Penerapan Umum
37
a. Individu atau organisasi usaha periklanan harus merupakan entitas yang
didirikan secara sah, dan beridentitas jelas. Individu atau organisasi usaha periklanan harus merupakan entitas yang didirikan secara sah, dan
beridentitas jelas.
36
Dewan periklanan indonesia, Etika Pariwara Indonesia. Jakarta :2014, hlm 15.
37
Ibid, hlm 23.
Universitas Sumatera Utara
b. Semua pelaku dan usaha periklanan wajib mengindahkan hak cipta.
c. Penawaran harga produksi atau penyiaran materi periklanan,harus
diajukan berdasarkan permintaan dan taklimat brief resmidari pemesan yang dilampiri naskah, serta segala hal yang terkaitdengan kebutuhan
pesanannya. d.
Izin produksi dan beban pajak yang timbul dalam proses produksi atau penyiaran materi periklanan, menjadi tanggungjawab pelaksana pesanan
Dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan penawaran harga yang diajukan kepada pemesan.
e. Ikatan kerja antara pemesan dan pelaksana pesanan harus dikukuhkan
dengan suatu perjanjian, yang sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagaiberikut:
1 Kesanggupan pelaksana untuk melaksanakan danmenyelesai- kan
pesanantersebut. 2
Spesifikasi, kualitas dan atau jumlahpesanan. 3
Syarat-syarat pemesanan dan jangka waktu penyelesaiannya. 4
Harga, cara, dan waktu pelunasan yangdisepakati. f.
Pemesan wajib membayar peasananya kepada pelaksana pesanan sesuai jumlah, waktu, cara dan batas waktu yang sudah disepakati.
g. Setiap usaha periklanan wajib melindungi dan hanya menggunakannya untuk
keperluan, atau atas seijin pemilik yang sah, barang-barang hak milik pihak lain yang diproduksi, diserahkan atau dipinjamkan untuk keperluan suatu pesanan.
h. Setiap usaha periklanan wajib memegang teguh dan bertanggungjawab
atas kerahasiaan segala informasi dan kegiatan periklanan dari klien,
Universitas Sumatera Utara
produk, atau materi iklan yang ditanganinya. i.
Ketidaksempurnaan hasil pesanan, tampilan iklan, atau pelaksanaan kesepakatan akibat kelalaian pelaksana pesanan, wajib diganti tanpa
dipungut pembayaran, atau sesuai perjanjian antara para pihak.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang