4. Entertaining E
Iklan yang mempunyai maksud menghibur mampu memainkan emosi konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan seperti
ini mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang diiklankan 5.
Relevant R Penyampaian iklan tidak harus lugas untuk menunjukkan persuasive agar
konsumen segera menggunakan iklan yang kita tawarkan. Iklan yang baik harus menggunakan berbagai gya berbahasa : asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan
lain-lain. Atau dengan kata lain, iklan bolehlah melantur kemana-mana, dengan syarat harus relevan.
6. Acceptable A
Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya yang berlaku di masyarakat. Membandingan secara langsung produk competitor
dengan produk yang kita iklankan, dirasa tidak dapat diterima oleh masyarakat. Iklan yang baik adalah iklan yang dapat diterima oleh masyarakat, sesuai dengan
nilai budaya setempat. Kode Etik Periklanan dan Undang-Undang tentang perlindungan konsumen merupakan kesepakatan yang
D. Penerapan Umum dan Khusus dalampenyampaian Informasi Iklan
sesuai Tata Cara Periklanan Indonesia
Penyampaian informasi iklan sesuai tata caraperiklanan terdapat penerapan Umum dan khusus. Penerapan umum Etika Pariwara Indonesia
menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
1. Individu atau organisasi usaha periklanan harus merupakan entitas yang
didirikan secara sah dan beri identitas jelas. 2.
Semua pelaku dan usaha periklanan wajib mengindahkan hak cipta. 3.
Penawaran harga produksi atau penyiaran materi periklanan, harus diajukan berdasarkan permintaan dan taklimat brief resmi dari pemesan yang
dilampiri naskah, serta segala hal yang terkait dengan kebutuhan pesanannya. 4.
Izin produksi dan beban pajak yang timbul dalam proses produksi atau penyiaran materi periklanan, menjadi tanggung jawab pelaksana pesanan dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan penawaran harga yang diajukan kepada pemesan.
5. Ikatan kerja antara pemesan dan pelaksana pesanan harus dikukuhkan dengan
suatu perjanjian, yang sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut: a.
Kesanggupan pelaksana untuk melaksanakan dan menyelesaikan pesanan tersebut.
b. Spesifikasi, kualitas, dan atau jumlah pesanan.
c. Syarat-syarat pemesanan dan jangka waktu penyelesaiannya.
d. Harga, cara, dan waktu pelunasan yang disepakati.
6. Pemesan wajib membayar pesanannya kepada pelaksana pesanan sesuai
jumlah, cara, dan batas waktu yang sudah disepakati. 7.
Komisi dan rabat harus diterimakan hanya kepada pemesan sebagai suatu badan usaha, bukan sebagai pribadi.
8. Setiap usaha periklanan wajib melindungi dan hanya menggunakannya untuk
keperluan, atau atas seizin pemilik yang sah, barang-barang hak milik pihak
Universitas Sumatera Utara
lain yang diproduksi, diserahkan, atau dipinjamkan untuk keperluan sesuatu pesanan.
9. Setiap usaha periklanan wajib memegang teguh dan bertanggung jawab atas
kerahasiaan segala informasi dan kegiatan periklanan dari klien, produk, atau materi iklan yang ditanganinya.
10. Ketidaksempurnaan hasil pesanan, tampilan iklan, atau pelaksanaan
kesepakatan akibat kelalaian pelaksana pesanan, wajib diganti tanpa dipungut pembayaran, atau sesuai perjanjian sebelumnya di antara para pihak
Etika Pariwara Indonesia EPI menetapkan bahwa penerapan khusus adalah : 1.
EPI mendorong para asosiasi dan lembaga pengemban dan pendukungnya untuk menjalankan swakrama self regulation.
2. Setiap asosiasi atau lembaga periklanan nasional wajib ikut menegakkan EPI di
lingkungan anggotanya. 3.
Setiap asosiasi atau lembaga periklanan nasional wajib menegur atau menjatuhkan sanksi terhadap anggotanya yang terbukti melanggar EP.
Universitas Sumatera Utara
62
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PENYAMPAIAN INFORMASI
IKLAN BARANG PRODUKSI OLEH PELAKU USAHA MENURUT UU NO. 8 TAHUN 1999
A. Pelanggaran Kode Etik Dalam Periklanan