Fungsi dan Tujuan Penyampaian Informasi Iklan

B. Fungsi dan Tujuan Penyampaian Informasi Iklan

1. Fungsi Penyampaian Informasi Iklan Pengiklan bertanggung jawab terhadap kandungan informasi yang terdapat dalam iklan, sedangkan perusahaan periklanan bertanggung jawab terhadap unsur persuasinya. 41 a. Menginformasikan Iklan memiliki peran yang sangat penting karena memiliki fungsi Penyampaian informasi yang kritis, diantaranya: Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk. Tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintan primer. Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relativ rendah. b. Membujuk Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu. Beberapa iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merkproduk secara eksplisit. Iklan yang efektif akan membujuk konsumen utnuk mencoba menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. 42 41 Somartono,.Terperangkap dalam Iklan:Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi. Bandung:Alfabeta, 2002, hlm. 64. 42 Ibid Universitas Sumatera Utara Kadang-kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan untuk seluruh kategori produk. Seringkali iklan ditujukan untuk membangun permintaan sekunder yaitu permintaan untuk merk perusahaan tertentu. 2. Tujuan Penyampaian Informasi Iklan Menurut Kasali 2007:45, mengatakan bahwa tujuan penyampaian informasi iklan adalah : a. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi. Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni pengiklan klien, account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli media, dan spesialis riset. b. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan. Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera eksekutif atau istrinya, mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok. c. Sebagai alat evaluasi. Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu kampanye periklanan. Timbul kebutuhan untuk mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye periklanan. Universitas Sumatera Utara Adapun tujuan dari penyampaian informasi iklan sebagai pelaksanaan yang beragam dari alat komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, adalah sebagai berikut: 43 a. Informing memberikan informasi, periklanan membuat konsumen sadarakan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. b. Persuading mempersuasi, iklan yang efektif akan mampu membujukkonsumen untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. c. Remainding mengingatkan, iklan menjaga agar merek perusahaan tetapsegar dalam ingatan para konsumen. d. Adding Value memberikan nilai tambah, periklanan memberikan nilaitambah dengan cara penyempurnaan kualitas dan inovasi pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. e. Assisting mendampingi, peranan periklanan adalah sebagai pendampingyang menfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan 2007:244-245 mengatakan bahwa tujuan-tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusansebelumnya mengenai pasar sasaran sasaran yang dituju, pemosisian pasar, dan program pemasaran. 43 Terence A. Shimp, Op. Cit, hlm 261. Universitas Sumatera Utara Tujuan sasaran iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan membujuk, mengingatkan atau memperkuat. a. Iklan Informatif Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan untuk produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada. b. Iklan Persuasif Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa. c. Iklan Pengingat Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali d. Iklan Penguatan Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka tlah melakukan pilihan yang tepat

C. Standar Penentuan Penyampaian Informasi Iklan

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Agen Asuransi Dalam Penyampaian Informasi Produk Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

7 93 117

Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 86 105

TANGGUNG JAWAB PERBUATAN MELAWAN HUKUM PELAKU USAHA PENJUAL SMARTPHONE TERHADAP KONSUMEN BERDASARKAN UNDANG–UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 7 27

TANGGUNG JAWAD PELAKU USAHA TERHADAP KERUGIAN KONSUMEN AKIBAT INFORMASI YANG TlDAKJELAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG No 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 6

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 7

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 1

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 14

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 37

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 4

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN - Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 1 33