51
komisaris perusahaan sangat berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela perusahaan.
4.4.3 Tingkat kehadiran dewan komisaris
Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, tingkat kehadiran dewan komisaris pada saat rapat tahunan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan sukarela perusahaan dengan nilai t = 1,040 t 2,0395 dan p =0,307 p 0,05. Hal ini berarti tingkat kehadiran dewan komisaris
perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan sukarela perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan Fitriani 2001 dan
Sembiring 2005 yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara kehadiran dewan komisaris dengan pengungkapan sukarela.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Anggraini 2006 yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari tingkat kehadiran dewan komisaris
terhadap jumlah pengungkapan sukarela.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh strukur kepemilikan keluarga, efektivitas dewan komisaris terhadap tingkat pengungkapan sukarela
perusahaan-perusahaan keluarga non-keuangan di Indonesia. Sampel penelitian ini adalah 49 perusahaan keluarga non-keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010.
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian Chau dan Gray 2010 dengan modifikasi beberapa variabel, yaitu
menambah variabel yaitu latar belakang pendidikan dewan komisaris dan rata-rata pertemuan rapat dewan komisaris sebagai variabel independen.
Secara rata-rata dapat dilihat bahwa tingkat pengungkapan sukarela di Indonesia sekitar 32,20 relatif rendah pada skala 0-100. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan-perusahaan keluarga non-keuangan di Indonesia masih terpaku pada pengungkapan yang bersifat mandatory berdasarkan peraturan yang ditetapkan
dan belum mengungkapkan secara lebih luas hal-hal di luar aturan tersebut. Pada checklist disclosure yang digunakan dalam penelitian ini masih banyak aspek penting
yang belum diungkapkan oleh perusahaan-perusahaan keluarga non-keuangan di Indonesia.
Berdasarkan hasil pengujian data menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela perusahaan-
perusahaan keluarga non-keuangan di Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 .
Universitas Sumatera Utara