18
cenderung memiliki tingkat pengungkapan sukarela yang rendah. Insider dan perusahaan dengan kepemilikan keluarga yang besar memiliki motivasi yang
rendah untuk mengungkapkan informasi di luar apa yang diwajibkan oleh peraturan karena permintaan atas pengungkapan informasi publik relatif rendah
dibandingkan dengan perusahaan dengan kepemilikan saham yang lebih bermacam-macam. Hal ini yang bisa merugikan para pemegang saham minoritas.
2.1.6 Efektivitas Dewan komisaris
Efektivitas dewan komisaris disuatu perusahaan tidak terlepas dari penggunaan sistem corporate governance yang dipakai disuatu negara. Di
indonesia, kebanyakan perusahaan menggunakan two tier system yang memisahkan fungsi dewan direksi dan dewan komisaris. Dewan komisaris
berfungsi sebagai pengawas dan juga mewakili pemegang saham baik minoritas maupun mayoritas. Pada dasarnya semua Komisaris bersifat independen,
diharapkan menjalankan tugasnya semata-mata demi kepentingan perusahaan. Terlepas dari banyak pihak yang memiliki benturan kepentingan dengan
perusahaan yang salah satunya merupakan agency problem. Menurut penelitian yang dilakukan Forker 1992 bahwa CEO Chairmain yang melakukan 2 fungsi
sekaligus yakni men-direct serta melakukan pengawasan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan. Pincus, Rusbarsky, and Wong 1989, 246 mengatakan
keberadaan dewan komisaris ini harusnya meningkatkan kualitas pengawasan karena tidak berafiliasi dengan perusahaan. Jadi menurut penelitian tersebut,
semakin besar porsi dewan komisaris didalam perusahaan, maka akan semakin luas pula tingkat pengungkapan informasi perusahaan. Dalam penelitian ini,
Universitas Sumatera Utara
19
penulis akan lebih berfokus pada efektivitas dewan komisaris di perusahaan keluarga dalam konteks latar belakang pendidikan dan juga kehadiran dewan
komisaris dalam rapat, serta dikaitkan dengan pengungkapan sukarela.
2.1.7 Komisaris Independen
Keberadaan Komisaris independen adalah sangat diperlukan. Secara langsung keberadaan dewam komisaris independen menjadi penting, karena di dalam
praktek sering ditemukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang mengabaikan kepentingan pemegang saham publik pemegang saham minoritas
serta stakeholder lainnya, terutama pada perusahaan di Indonesia yang menggunakan dana masyarakat didalam pembiyaan usahanya. Adanya komisaris
independen yang berasal dari luar perusahaan diharapakan akan direaksi postif oleh pasar investor, karena kepentingan inverstor akan lebih dilindungi.
2.1.8 Dewan Direksi