52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh strukur kepemilikan keluarga, efektivitas dewan komisaris terhadap tingkat pengungkapan sukarela
perusahaan-perusahaan keluarga non-keuangan di Indonesia. Sampel penelitian ini adalah 49 perusahaan keluarga non-keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010.
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian Chau dan Gray 2010 dengan modifikasi beberapa variabel, yaitu
menambah variabel yaitu latar belakang pendidikan dewan komisaris dan rata-rata pertemuan rapat dewan komisaris sebagai variabel independen.
Secara rata-rata dapat dilihat bahwa tingkat pengungkapan sukarela di Indonesia sekitar 32,20 relatif rendah pada skala 0-100. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan-perusahaan keluarga non-keuangan di Indonesia masih terpaku pada pengungkapan yang bersifat mandatory berdasarkan peraturan yang ditetapkan
dan belum mengungkapkan secara lebih luas hal-hal di luar aturan tersebut. Pada checklist disclosure yang digunakan dalam penelitian ini masih banyak aspek penting
yang belum diungkapkan oleh perusahaan-perusahaan keluarga non-keuangan di Indonesia.
Berdasarkan hasil pengujian data menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela perusahaan-
perusahaan keluarga non-keuangan di Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 .
Universitas Sumatera Utara
53
Untuk efektivitas dewan komisaris, dengan spesifikasi latar belakang pendidikan dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan
sukarela.
5.2 Keterbatasan
Adapun beberapa keterbatasan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Sampel yang digunakan hanya terbatas untuk jangka waktu 1 tahun 2010 dikarenakan keterbatasan waktu dalam penelitian ini. Jumlah sampel menjadi
cukup terbatas yakni 49 perusahaan dengan jangka waktu 1 tahun yang memiliki laporan tahunan pada waktu tersebut. Untuk penelitian selanjutnya disarankan
untuk menambah rentang waktu penelitian minimal 3 tahun untuk dapat benar- benar melihat perubahan tingkat pengungkapan sukarela perusahan-perusahan
keluarga non-keuangan yang ada di Indonesia. Selain itu rentang waktu yang lebih panjang ini juga mungkin dapat menunjukkan perubahan yang cukup
signifikan atas struktur kepemilikan perusahaan keluarga. 2.
Tingkat efektivitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu latar belakang pendidikan dewan komisaris dan rata-rata pertemuan dewan komisaris setiap
tahunnya. Data ini untuk beberapa perusahaan keluarga tidak ditampilkan dalam laporan tahunan, sehingga membuat kami harus memasukkan nilai rata-rata
untuk perusahaan yang tidak menginformasikan variabel itu karena sangat sayang jika data dibuang. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya tidak
menggunakan metode pengumpulan data kami yaitu hanya melihat dari laporan tahunan, tetapi sebaiknya menggunakan misalnya kuesioner kepada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
54
langsung untuk menunjukkan latar belakang pendidikan dewan komisarisnya sehingga data bisa lebih lengkap.
5.3. Saran