Gambaran lingkungan sosial Letak astronomis dan geografis

26

2.1.1 Gambaran lingkungan sosial

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, maka yang merupakan wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Samosir sebanyak sembilan kecamatan, yaitu: Kecamatan Pangururan, Kecamatan Simanindo, Kecamatan Ronggur Ni Huta, Kecamatan Palipi, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Sitiotio, Kecamatan Sianjur Mulamula, dan Kecamatan Harian. Jadi Kecamatan Sititotio merupakan salah satu wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Samosir. Kecamatan Sititotio terdiri atas beberapa desa sebagai berikut: Desa Tamba Dolok, Desa Cinta Maju, Desa Buntu Mauli, Desa Sabulan, Desa Holbung, Desa Janji Raja, Desa Janji Maria, dan Desa Parsaoran. Desa Sabulan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sitiotio Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan turi-turian pada masyarakat Batak Toba disertai dengan peninggalan sejarahnya, bahwa pada zaman dahulu kala, di desa inilah Siboru Pareme dan Si Raja Lontung berjanji Marbulan. Sehingga desa ini dinamakan Desa Sabulan. Berdasarkan profil desa pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Sabulan tahun 2008-2013, Desa Sabulan adalah desa yang sangat bersejarah bagi seluruh orang Batak secara khusus bagi keturunan pomparan Siboru Pareme dan Si Raja Lontung yaitu yang terdiri dari tujuh orang putera dan satu orang puteri. Masing-masing puteranya bernama:Sinaga, Situmorang, Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, Aritonang, Siregar. Sedangkan puterinya bernama Si Universitas Sumatera Utara 27 Boru Anak Pandan. Ia menikah dua kali dengan marga Sihombing kemudian Simamora. 15 Wilayah Kecamatan Sitiotio mempunyai letak astronomis dan geografis

2.1.2 Letak astronomis dan geografis

16 No. sebagai berikut: Tabel-1. Letak Astronomis dan Geografis Kecamatan Sitiotio Letak Astronomis dan Geografis Kecamatan Sitiotio Statistik 1. Letak Astronomis 2º30´-2º45´LU dan 98º30´-98º45´BT 2. Luas Wilayah Daratan 50, 76 Km² atau 3,51 dari total luas daratan Kabupaten Samosir. 3 Batas Wilayah: • Utara • Selatan • Barat • Timur • Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir • Kecamatan Pollung Kabupaten Humbahas • Kecamatan Harian Kabupaten Samosir • Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbahas 4. Ketinggian Diatas Permukaan Laut 904-2.157 Meter 5. Jarak Kantor Camat Ke Kantor Bupati Samosir 22 KM Sumber: Statistik Kecamatan Sitiotio 2011 2.1.3 Luas wilayah 15 Akan dibahas lebih lanjut pada bagian selanjutnya. 16 Letak astronomis adalah adalah letak suatu tempat dilihat dari posisinya di garis lintang dan di garis bujur yang dinyatakan dalam angka. Sedangkan Letak Geografis adalah letak suatu tempat dilihat dari keadaan sebenarnya di permukaan bumi. Universitas Sumatera Utara 28 Pembagian wilayah Desa Sabulan dibagi menjadi 3 tiga dusun yaitu sebagai berikut: Tabel-2 Luas Wilayah Desa Sabulan per Dusun No. Dusun Jumlah kampung huta Luas wilayah Km² Persentase Luas 1. I 10 3,8 31, 54 2. II 10 4,10 34, 02 3. III 17 4,15 34,44 Sumber: Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa RPJMDes Desa Sabulan tahun 2008-2013. 2.1.4Jumlah penduduk Kecamatan Sitiotio merupakan kecamatan dengan persentase penduduk terkecil dari total penduduk Kabupaten Samosir yakni hanya 5.95 penduduk Kabupaten Samosir berdomisili di Kecamatan Sitiotio, hal ini disebabkan karena Kecamatan Sitiotio merupakan kecamatan terjauh di Kabupaten Samosir dan akses untuk menjangkau setiap wilayah desa di Kecamatan Sitiotio sangat terbatas karena hampir seluruh wilayah berbatasan langsung dengan Danau Toba. Berdasarkan desa di Kecamatan Sitiotio, Desa Sabulan merupakan desa dengan persentase penduduk terbanyak dari total penduduk Kecamatan Sitiotio yakni 16.09. Hal ini dikarenakan Desa Sabulan merupakan ibukota Kecamatan sekaligus merupakan desa yang paling mudah diakses dari ibukota kabupaten. Desa Sabulan sebagai Ibukota Kecamatan Sitiotio didiami sekitar 16.09 dari total penduduk Kecamatan Sitiotio dengan kepadatan penduduk yaitu mencapai Universitas Sumatera Utara 29 135.45 jiwakm². Yang berarti setiap 1 km² wilayah Desa Sabulan didiami oleh sekitar 135 jiwa penduduk. Sedangkan Desa Janji Maria merupakan desa dengan distribusi persentase terkecil dari total penduduk Kecamatan Sitiotio. Hanya 8.97 penduduk Kecamatan Sitiotio tinggal di wilayah Desa Janji Maria, hal ini disebabkan karena Desa Janji Maria merupakan desa yang paling jauh dari ibukota Kecamatan Sitiotio yakni sekitar 17 km dari ibukota Kecamatan Sitiotio. Tingkat kepadatan penduduk selama periode tahun 2010-2011 meningkat dari yang sebelumnya 140 jiwakm² menjadi 142 jiwakm². Artinya bahwa setiap km² wilayah daratan Kecamatan Sitiotio ditempati oleh penduduk rata-rata sekitar 142 orang. Penduduk Kecamatan Sitiotio hingga tahun 2011 diperkirakan mencapai 7.191 jiwa dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga per rumah tangga sebesar 4 jiwa rumah tangga. Tabel-3 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Anggota Rumah Tangga menurut Desa di Kecamatan Sitiotio No. Desa Penduduk jiwa Kepadatan Jiwakm RT Rata-rata ART RTnya. 1. Tamba Dolok 908 134,72 236 3, 85 2. Cinta Maju 1010 148, 08 251 4, 03 3. Buntu Mauli 669 121, 58 180 3, 72

4. Sabulan

1157 135, 45 297 3, 89 5. Holbung 891 150, 98 226 3, 94 6. Janji Raja 1043 165, 29 250 4, 18 7. Janji Maria 645 108, 40 145 4, 44 8. Parsaoran 868 173, 61 191 4, 54 Jumlah 7191 113.811 1776

4, 05

Universitas Sumatera Utara 30 Keterangan: RT = Rumah tangga . ART = Anggota rumah Tangga Sumber: Statistik Kecamatan Sitiotio 2011 Dari keseluruhan penduduk Kecamatan Sitiotio berdasarkan status kependudukannya adalah bervariasi. Menurut Vergouwen 1986:136-137 penghuni kampung isi ni huta terdiri atas si pendiri kampung sipungka hutadan anggota marga penumpang parripe. Lebih lanjut Vergouwen menjelaskan bahwa parripe tidak banyak ikut campur dalam urusan kampung tersebut. Karena mereka belum lama berada di kampung tersebut. Mereka hanya orang yang bergantung kepada tempat isterinya berasal. Namun seiring bergantinya satu generasi, maka marga parripe tadi dapat berubah menjadi marga boru. Khusus Desa Sabulan sebagai tempat penelitian penulis, hasil wawancara dengan Rammes Situmorang yang merupakan salah satu aparat Desa Sabulan mengatakan bahwa saat ini marga-marga yang menjadi penduduk di desa tersebut adalah Marga Situmorang, Pandiangan dan Sinaga sebagai marga asal si pendiri kampung sipungka huta, dan marga yang paling banyak adalah Situmorang. Hal ini dikarenakan pernah suatu ketika terjadilah banjir yang sangat besar melanda Desa Sabulan. Banjir tersebut menyebabkan Desa Sabulan hancur luluh lantah beserta isinya sehingga penduduknya bermigrasi keluar Desa Sabulan. Penduduknya kala itu adalah marga keturunan Raja Lontung yaitu Sinaga, Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, Aritonang, Siregar dan marga Situmorang. Selang beberapa lama setelah banjir tersebut berlalu, Situmorang kembali lagi ke Universitas Sumatera Utara 31 Desa Sabulan dan berketurunan disitu. Hal ini didukung dengan tulisan W. M Hutagalung 1991:64 yang mengatakan bahwa: “Ianggo Situmorang, mulak do jolo tu luat Sabulan jala marpinompari disi” Artinya: Bahwa marga Situmorang kembali ke Sabulan dan berketurunan disitu. Marga lainnya membentuk pemukiman baru diluar Sabulan. Namun marga Situmorang kembali ke Desa Sabulan, sehingga beberapa marga lain yang sudah sempat bermukim ditempat lain ikut kembali pulang ke Desa Sabulan. Yaitu marga Pandiangan dan Sinaga. Sedangkan yang merupakan marga pendatang parripe adalah: Nainggolan, Siregar, Sihombing, Tamba, Manalu, Sitinjak, Sihite dan Ambarita.

2.1.5 Sistem religi

Dokumen yang terkait

Analisis Tekstual dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung yang Disajikan oleh Marsius Sitohang dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

6 117 183

Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung Yang Disajikan Oleh Marsius Sitohang Dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

0 0 21

Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung Yang Disajikan Oleh Marsius Sitohang Dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

0 0 1

Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung Yang Disajikan Oleh Marsius Sitohang Dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

0 1 21

Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung Yang Disajikan Oleh Marsius Sitohang Dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

0 1 56

Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung Yang Disajikan Oleh Marsius Sitohang Dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

0 0 1

Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung Yang Disajikan Oleh Marsius Sitohang Dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

0 0 2

BAB II SEJARAH DAN ASAL-USUL SI RAJA LONTUNG - Analisis Tekstual dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung yang Disajikan oleh Marsius Sitohang dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

1 1 56

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Tekstual dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung yang Disajikan oleh Marsius Sitohang dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

0 10 21

Analisis Tekstual dan Musikal Ende Tarombo Si Raja Lontung yang Disajikan oleh Marsius Sitohang dan Trio Lasidos: Studi Komparatif Musikal

0 1 21