101
Siboru Pareme mai inanai Siboru Pareme adalah nama isterinya
Bulung motung do parpadananna Daun Motung adalah sumpah janjinya
Disi Raja Lontung tahe Antara Si Raja Lontung
dohot oppuna Dengan leluhurnya
Babiat do marbuduhonsa Harimaulah yang mengasuhnya
Babiat sitelpang si tolu pat i Harimau pincang dengan tiga kaki
Lontung...Lontung...Lontung...Lontung Lontung...Lontung...Lontung...Lontung Demikianlah isi teks Ende Tarombo Si Raja Lontung yang disampaikan oleh Trio
Lasidos
3.3.1 Isi teks
Jika dilihat dari makna dan struktur teks yang tertera di atas, penulis mendeskripsikan bahwa teksnya menceritakan beberapa hal yaitu:
1. Struktur marga dari turunan Si Raja Lontung yaitu: Situmorang, Sinaga,
Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, Siregar, Aritonang, dan seorang anak perempuannya yang menikah dengan Sihombing dan Simamora.
2. Riwayat dari Si Raja Lontung yaitu Saribu Raja dan bernama Siboru
Pareme. 3.
Sejarah dari setiap marganya dengan kisah dan ciri khas masing-masing. 4.
Riwayat Ayah dan Ibunya yang diusir dari kampungnya dan melahirkan Si Raja Lontung ditempat pemnbuangannya di hutan belantara.
Universitas Sumatera Utara
102
5. Teksnya juga mengandung nilai sosial yaitu tentang tindakan pelanggaran
adat yang dilakukan oleh Saribu Raja dengan Siboru Pareme. Hal ini memberikan pesan kepada kita generasinya agar tidak mengulangi
kesalahan tersebut. 6.
Teksnya juga menceritakan tentang Babiat sitelpang sejenis harimau berkaki tiga yang turut berperan penting dalam kisah Si Raja Lontung,
mengasuhnya, juga memberikan hasil buruannya untuk kebutuhan makan Siboru Pareme selama dalam pembuangan di hutan belantara. Dimana
Babiat Sitelpanglah Harimau pincang berkaki tiga yang mengasuh Si Raja Lontung mulai sejak kecil hingga bertumbuh dewasa. Babiat
Sitelpang juga yang selalu memberikan hasil buruannya di hutan untuk kebutuhan makan Siboru Pareme selama diasingkan hidup sendiri di hutan
belantara. Namun dibalik kesalahan yang dilakukan oleh orang tuanya, keturunan Lontung masih diberikan berkat oleh sang penguasa. Itu terbukti
dengan banyaknya keturunan dari Lontung dan mereka berhasil dalam kehidupannya masing-masing. Berhasil disini maksudnya sukses dalam
berkeluarga, karir dan lainnya. 3.3.2 Gaya bahasa
Dalam teks Ende Tarombo Si Raja Lontung oleh Trio Lasidos inisi penyaji tersebut sebenarnya menggunakan bahasa Batak pada umumnya, namun pada
bagian-bagian tertentu penyaji harus menggunakan pemilihan-pemilihan kata yang tepat sesuai dengan tradisi yang berlaku. Ada juga istilah lain atau berupa
ungkapan-ungkapan yang berbentuk sampiran. Seperti berikut ini
Universitas Sumatera Utara
103
1. Gaya bahasa berbentuk sampiran Baliga ma binaligahon
Baligalah yang dibaligakan Barita ma binaritahon
Berita yang diberitakan Tulpang mai da golang-golang
Congklang dibuat menjadi gelang Simatupang mai da Aritonang
Simatupanglah Aritonang Bentuk teks diatas merupakan sampiran yang berbentuk sajak A-A
2. Gaya bahasa berbentuk majas metafora Torop do tahe nang dakkana
Dahannya banyak Torop do muse nang rattingna
Rantingnya juga banyak Rugun do bulungna rubun do sude
Daunnya lebat, sangat lebat Da gabe doi nang hahana
Abangnya mendapat banyak turunan Dilihat dari gaya bahasa yang digunakan, teks tersebut menggunakan gaya bahasa
majas metafora yakni mempergunakan kata-kata bukan arti yang sebenarnya melainkan suatu lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan Tarigan
1986:15. Jadi banyaknya keturunan abangnya diumpamakan seperti sebuah pohon yang memiliki banyak dahan, ranting, dan daunnya.
3.3.3 Makna teks