79
tanda-tanda pursuit of signs sebagaimana dikemukakan oleh Jonathan Culler dalam bukunya The Pursuit of Signs 1981.
46
Karena itu, teks nyanyian sebagaimana halnya teks puisi dan sajak dapat dipandang dari dua sisi, yakni sisi arti meaning dan sisi makna significance.
Berdasarkan sisi arti, teks tersebut dapat dilihat sebagai suatu rangkaian satuan in- formasi yang berturut-turut, sedangkan berdasarkan sisi makna, teks tersebut
menyajikan satu satuan semantik makna tanda-tanda. Dengan kata lain, bersamaan dengan arti yang tersurat ada makna yang tersirat, menyatakan sesuatu
hal dan berarti hal yang lain, atau menyatakan sesuatu hal secara tak langsung.
47
6. Isi teks yaitu mencakup hal-hal yang disampaikan melalui teks.
Selain itu juga akan dibahas mengenai analisis tekstual yaitu menyelidiki teks lagu,yang difokuskan pada masalah isi dan penggarapannya. Menyangkut
aspek tekstual unsur yang diselidiki meliputi:
7. Gaya bahasa.
8. Makna teks.
9. Pemilihan teks.
10. Kaitan teks dengan melodi teknik silabis atau melismatis.
3.1. Sampel transkripsi Ende Tarombo Si Raja Lontung
Sebagaimana telah disebutkan pada BAB I, ada dua komposisi Ende
Tarombo Si Raja Lontung yang akan ditranskripsi dan di analisis. Alasan
46
Torang Naiborhu, “Ende-ende Merkemenjen: Nyanyian Ratap Penyadap Kemenyan Di Hutan Rimba Pakpak-Dairi, Sumatera Utara’’. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2004, 98.
47
Ibid. p. 99
Universitas Sumatera Utara
80
pemilihan keda komposisi ini ialah atas saran dari dosen pembimbing, kemudian disetujui oleh penulis, terutama setelah dipertimbangkan bahwa dengan
mentranskripsi dan menganalisis dua komposisi Ende Tarombo Si Raja Lontung akan terlihat berbagai aspek yang dapat dijadikan sebagai dasar bangunan melodi
dan tekstual dari komposisi nyanyian ini, yang memungkinkan para pembaca dapat lebih mengenali ciri-ciri musikalnya. Alasan yang kedua, bahwa ibaratnya
music is travel. Maksudnya musik itu seperti sebuah perjalanan. Dari waktu ke waktu musik itu ‘berjalan’ dan berkembang. Baik itu perkembangan teks maupun
melodinya. Hal ini disebabkan karena Ende Tarombo Si Raja Lontung ini tergolong jenis folk music.
48
Sebuah nyanyian rakyat haruslah diterima atau nyanyian itu akan dilupakan dan punah. Namun ada alternatif lain. Jika nyanyian
itu tidak diterima oleh audiencenya, nyanyian itu mungkin dirubah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat yang menggunakan dan
mendengarnya. Karena di sana tidak terdapat versi standard yang tertulis yang dapat diacu oleh masyarakat, khususnya pada mayoritas kebudayaan musik rakyat
atau musik kota tribal, maka perubahan yang dilakukan dari tahun ke tahun cenderung menjadi bagian integral nyanyian tersebut. Adapun dua komposisi
Ende Tarombo Si Raja Lontung yang ditranskripsikan secara berturut adalah sebagai berikut.
48
Folk music musik rakyat: musik yg ditemukan di dlm kebudayaan-kebudayaan dan wilayah-wilayah didalam mana juga telah lama berkembang cultivated musical tradition tradisi
musik yang didasari pada pendidikan, sikap profesional dan urban, yang juga selalu disebut “seni” atau “musik klasik”. Dikutip dari materi kuliah Survei Musik Dunia III oleh Prof. Mauly Purba.
Universitas Sumatera Utara
81
1. Ende Tarombo Si Raja Lontung yang disajikan oleh Marsius Sitohang.
Beliau merupakan seorang dosen di Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya USU sejak tahun 1987 sampai sekarang. Beliau mengajar
mata kuliah praktik Uning-uningan Toba dan praktek Gondang Sabangunan. Berbekal pengalamannya pernah aktif dalam kelompok
Opera Serindo pimpinan Tilhang Gultom sehingga pengetahuannya cukup luas tentang beberapa Ende Tarombo pada masyarakat Batak Toba. Salah
satunya adalah Ende Tarombo Si Raja Lontung. Ende ini kerap disajikan oleh beliau pada acara Opera Batak
49
2. Ende Tarombo Si Raja Lontung yang disajikan oleh Trio Lasidos.
kala itu. Pertimbangan tersebutlah yang menjadi alasan penulis untuk memilih Marsius Sitohang sebagai
salah satu sampel dalam penyajian Ende Tarombo Si Raja Lontung pada penulisan karya ilmiah ini.
Trio Lasidos merupakan salah satu Trio Batak dengan nama-nama personilnya yaitu: Hilman Padang, Bunthora Situmorang dan Jack
Marpaung. Ende Tarombo Si Raja Lontung disajikan dalam bentuk komersil pada Album Si Raja Batak. Di dalam album tersebut terdapat
penyajian ende ini namun dengan judul Raja Lottung.
49
Opera batak adalah satu kelompok seni tradisional Batak Toba yang mempertunjukkan cerita-cerita tradisional Batak Toba, yang menggambarkan kehidupan masyarakat Batak toba
dimana penyajiannya digabung dengan nyanyian, instrumental, dan tarian Batak tortor. Pada mulanya salah satu kelompok seni tersebut bernama Tilhang Parhasapi yang didirikan oleh
Tilhang Gultom pada tahun 1925 Marbun dan Hutapea 1987: 116.
Universitas Sumatera Utara
82
Judul VCD : Tarombo Marga-Marga
Penyanyi : Trio Lasidos Hilman Padang, Bunthora
Situmorang, Jack Marpaung. Tahun
: 2011 Musik
: Andolyn Sibuea Penata Vokal
: Tigor Marpaung Penanggung jawab
: Bunthora Situmorang Produser
: Muchtar Simanjuntak Produksi
: Wahana Records
Gambar-10: Cover Ende Tarombo Si Raja Lontung dalam bentuk Compact Disk oleh Trio Lasidos.
Universitas Sumatera Utara
83
3.2 Analisis Semiotik Teks Ende Tarombo Si Raja Lontung Yang Disajikan oleh Marsius Sitohang