Tenaga Kerja Sektoral Dampak Pembiayaan Sektoral Terhadap Pertumbuhan sektoral di Sumatera Utara.

lxxviii

4.3.8. Sektor Keuangan, Sewa, Jasa Perusahaan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor keuangan, sewa, jasa perusahaan berpengaruh signifikan positif, hal ini disebabkan oleh kinerja subsektor perbankan Sumatera Utara membaik ini ditunjukkan oleh berbagai ukuran kinerja perbankan seperti pertumbuhan kredit dan DPK, rasio LDR dan NPL. Pertumbuhan sektor ini akan terus meningkat pada tahun-tahun akan datang seiiring dengan semakin pesatnya kinerja perbankan dan besarnya kebutuhan masyarakat untuk menggunakan jasa sewa dan jasa perusahaan.

4.3.9. Sektor Jasa-jasa

Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan sektoral jasa-jasa tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sektoral di Sumatera Utara. Namun dengan membaiknya kondisi perekonomian penyerapan tenaga kerja pada jasa-jasa rumah tangga maupun perseorangan yang bersifat informal diperkirakan meningkat. Penyaluran pembiayaan sektor ini paling banyak di dominasi oleh penyaluran kredit ke subsektor hiburan.

4.3.10. Tenaga Kerja Sektoral

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tenaga kerja sektoral berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan sektoral. Ini dapat dilihat dalam sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja namun tenaga kerja yang di terima tidaklah menetap tetapi terus berubah dari waktu ke waktu. Dampak pembiayaan sektoral juga dapat dilihat dari kesejahteraan masyarakat yang menunjukkan penurunan jumlah penduduk miskin 10,67 sebanyak 1.378.400 orang, dan lxxix naiknya upah Minimum Provinsi Sumatera Utara sebesar 15, 83 yaitu Rp. 1.200.000 sedangkan Upah Minimum Kota UMK tahun 2012 yaitu Rp. 1.285.000. Selain itu Partisipasi Angkatan Kerja TPAK KabupatenKota Sumatera Utara jumlah pengangguran turun sebesar 8.818 orang. Selain itu perkembangan keuangan daerah juga mengalami kenaikan berasal dari PAD Pendapatan Hasil Daerah. Dengan besarnya PAD yang ada berdampak pada pembiayaan sektoral yang ada di Sumatera Utara sehingga sektor unggulan dan sektor-sektor yang lain dapat dibiayain sehingga pertumbuhan sektoral Sumatera Utara akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang. lxxx

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pendekatanuji Hausman test, untuk mengetahui signikikansi dari dampak pembiayaan sektoral terhadap pertumbuhan sektoral di Sumatera Utara maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Secara parsial dampak pembiayaan sektor pertanian, bangunan, keuangan; sewa dan jasa perusahaan dan tenaga kerja sektoral berpengaruh terhadap pertumbuhan sektoral Sumatera Utara. Sedangkan dampak pembiayaan sektor pertambangan, industri pengolahan, listrik; gas dan air, perdagangan, restoran dan hotel, pengangkutan dan komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sektoral Sumatera Utara. b. Dampak pembiayaan sektor pertanian, pertambangan, pengolahan, listrik; gas; dan air, konstruksi, perdagangan; sestoran; dan hotel, pengangkutan; dan komunikasi, jasa-jasa dan Tenaga Kerja berpengaruh sacara bersama- sama terhadap pertumbuhan sektoral Sumatera Utara. 2. Berdasarkan pendekatan Shiftshare dilihat dari kontribusi PDRB pada tahun 2008-2012, dapat diketahui bahwa struktur perekonomian di Provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan dan pertumbuhannya terjadi lebih cepat. Melalui posisi relatif setiap sektor berdasarkan pendekatan Ps dan Ds, Provinsi Sumatera Utara memiliki pertumbuhan ekonomi yang cenderung berpotensi