Sektor Unggulan dan Kriteria Sektor Unggulan

xxviii menjadi pijakan dalam membentuk teori basis ekonomi. Bertambahnya kegiatan basis di suatu daerah akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan sehingga menambah permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, akibatnya akan menambah volume kegiatan bukan basis. Sebaliknya semakin berkurangnya kegiatan basis akan menurunkan permintaan terhadap produk dari kegiatan bukan basis yang berarti berkurangnya pendapatan yang masuk ke daerah yang bersangkutan. Dengan demikian kegiatan basis mempunyai peran sebagai penggerak utama.

2.1.6 Sektor Unggulan dan Kriteria Sektor Unggulan

Sektor unggulan adalah sektor yang keberadaannya pada saat ini telahberperan besar kepada perkembangan perekonomian suatu wilayah, karenamempunyai keunggulan-keunggulan atau kriteria. Selanjutnya faktor ini berkembanglebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan ekonomi.Hal ini didasarkan atas seberapa besar peranan sektor tersebut dalamperekonomian daerah Sambodo dalam Gufron, 2008. Menurut Ambardi dan Socia 2002 kriteria daerah lebih ditekankan padakomoditas unggulan yang bisa menjadi motor penggerak pembangunan suatudaerah antara lain: 1. Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama pembangunan perekonomian. Artinya komoditas unggulan dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan produksi, pendapatan, maupun pengeluaran. xxix 2. komoditas unggulan mempunya keterkaitan ke depan fordward linkage dan keterkaitan ke belakang backward linkage yang kuat, baik sesama komoditas maupun komoditas lainnya. 3. Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah lain di pasar nasional dan pasar internasional, baik dalam harga produk, biaya produksi, kualitas pelayanan, maupun aspekaspek lainnya. 4. Komoditas unggulan daerahmemilikiketerkaitan dengan daerah lain, baik dalam hal pasar konsumen maupun pemasok bahan bakujika bahanbakudi daerah sendiritidak mencukupi atau tidak tersedia sama sekali. 5. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal. 6. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber daya dan lingkungan. 7. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal. 8. Pengembangan komoditas unggulan harus mendapatkan berbagai bentuk dukungan, misalkan dukungan keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentifdisintensif, dan lain-lain. 9. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Begitu komoditas unggulan yang satu memasuki tahap penurunan, maka komoditas unggulan lainnya harus memapu menggantikannya. 10. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber daya dan lingkungan.

2.1.7 Pengembangan Sektor Unggulan Sebagai StrategiPembangunan Daerah