xliv
8. Sektor non basis adalah sektor atau kegiatan yang hanya mampu melayani
pasar daerah itu sendiri sehinngga permintaannya sangat dipengaruhi kondisi ekonomi dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan
ekonomi wilayah.
3.5 Metode Analisis
Untuk menjawab permasalahan yang telah ditetapkan, maka digunakan beberapa metode analisis data, yaitu :
1. Analisis Location Quotient LQ
Untuk menentukan sektor basis dan non basis di Sumatera Utara, digunakan metode analisisLocation Qoutient LQ. Metode ini membandingkan tentang
besarnya peranan suatu sektor di suatu daerah terhadap besarnya peranan sektor tersebut di tingkat nasional atau di tingkat regional. Teknik ini digunakan untuk
mengidentifikasi potensi internal yang dimiliki daerah tersebut yaitu sektor basis dan merupakan sektor non basis Kuncoro, 2004.
LQ =
�� �
:
�� �
1
Dimana : LQ : Index Location Quotient
Si: PDRB sektor i di Sumatera Utara
xlv
S: PDRB total Sumatera Utara Ni : PDRB sektor i di Provinsi Sumatera Utara
N : PDRB total Sumatera Utara
Berdasarkan formulasi yang di tunjukkan dalam persamaan di atas, maka ada tiga kemungkinan nilai LQ yang diperoleh yaitu:
1. Nilai LQ = 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di Sumatera Utara.
2. Nilai LQ 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di Sumatera Utara
lebih besar dibandingkan dengan sektor yang sama dalamperekonomian Sumatera Utara.
3. Nilai LQ 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di Sumatera Utara
lebih kecil dibandingkan sektor yang sama dalam perekonomianProvinsi Sumatera Utara.
Dengan kata lain apabila LQ 1, maka dapat disimpulkan bahwa sektor tersebut merupakan sektor basis dan potensial untuk dikembangkan sebagai
penggerak perekonomian Sumatera Utara. Sebaliknya apabila nilai LQ 1, maka sektor tersebut bukan merupakan sektor basis dan kurang potensial untuk
dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Sumatera Utara. Data yang digunakan dalam analisis LQ ini adalah PDRB Provinsi Sumatera
Utaramenurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000. 2.
Analisis Shift Share S-S Untuk mengetahui pergeseran dan perubahan sektor pada perekonomian
xlvi
Sumatera Utara, dapat menggunakan Analisis Shift Share. Hasil analisis Shift Share akan menggambarkan kinerja sektor dalam PDRB
Sumatera Utaradibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara. Kemudian dilakukan
analisisterhadap penyimpangan yang terjadi sebagai hasil perbandingan tersebut. Bilapenyimpangan positif, maka dikatakan suatu sektor dalam PDRB Sumatera
Utaramemiliki keunggulan kompetitif atau sebaliknya Analisis
Shift Share merupakan teknik yang sangat berguna dalammenganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingkan
denganperekonomian nasional. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan kinerjaatau produktivitas kerja perekonomian suatu daerah dengan
membandingkandaerah yang lebih besar regionalnasional. Analisis ini memberikan datatentang kinerja perekonomian dalam 3 bidang yang berhubungan
satu sama lainyaitu : 1.
Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan cara menganalisis perubahan pengerjaan agregat secara sektoral dibandingkan dengan perubahan pada
sektor yang sama di perekonomian yang dijadikan acuan. 2.
Pergeseran diferensial menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah lokal dengan perekonomian yang dijadikan acuan.
3. Pergeseran proporsional mengukur perubahan relatif, pertumbuhan atau
penurunan pada daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar yang dijadikan acuan. Pengukuran ini dapat mengetahui apakah
perekonomian daerah terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat ketimbang perekonomian yang dijadikan acuan.
xlvii
Analisis ini memiliki beberapa keunggulan antara lain Prasetyo Soepone, 1993.
1. Memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi
walau analisis Shift-Share tergolong sederhana. 2.
Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur dengan cukup akurat.
3. Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur perekonomian dengan
cepat. Melalui analisis shift share, maka pertumbuhan ekonomi dan pergeseran
struktur perekonomian Sumatera Utaraditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
1. Provincial Share P, digunakan untuk mengetahui pertumbuhan atau
pergeseran struktur perekonomian Sumatera Utaradengan melihat nilai PDRB Sumatera Utarasebagai daerah pengamatan pada periode awal yang
dipengaruhi oleh pergeseran pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara. Hasil perhitungan Provincial Share akan menggambarkan peranan
wilayah Provinsi Sumatera Utara yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian.
2. Proporsional Shift PS, digunakan untuk mengetahui pertumbuhan nilai
tambah bruto sektor tertentu pada KabupatenKota dibandingkan total sektor di tingkat Provinsi Sumatera Utara.
xlviii
3. Differential Shift DS, digunakan untuk mengetahui perbedaan antara
pertumbuhan ekonomi KabupatenKota dan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Secara matematis, Provincial Share P, Proportional Shift PS, dan Differential Shift DS dapat diformulasikan sebagai berikut :
1. Provincial Share P
P
ir,t
= Y
ir,t-1
× �
�
�,�
�
�,�−�
− ��
2
2. Proportional Shift PS
PS
ir,t
= Y
ir,t-1
× ��
�
��,�
�
��,�−�
� − �
�
�,�
�
�,�−�
�� 3
3. Differential Shift DS
DS
ir,t =
Y
ir,t-1
× ��
�
��,�
�
��,�−�
� − �
�
��,�
�
��,�−�
�� 4
Dimana : Y
:total output t
:tahun 2012 t-1 :tahun 2008
i :sektor dalam PDRB
r :KabupatenKota
n :Provinsi Sumatera Utara
xlix
Perubahan nilai tambah bruto atau Regional Change RC sektor tertentu i dalam PDRB KabupatenKota merupakan penjumlahan dari Provincial P,
Proportional Shift PS, Differential Shift DS yaitu :
RC
ir,t
= P
ir,t
= PS
ir,t
= DS
ir,t
5
Komponen PS dan DS memisahkan unsur-unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan internal. PS merupakan akibat pengaruh unsur-
unsureksternal yang bekerja secara nasional Provinsi, sedangkan DS adalah akibatdari pengaruh faktor yang bekerja di dalam daerah yang
bersangkutan.Sektor di KabupatenKota yang memiliki DS positif, memiliki keunggulanterhadap sektor yang sama pada setiap KabupatenKota.Selain itu,
sektor yang memiliki nilai DS positif berarti bahwa sektortersebut terkonsentrasi di Kabupaten Kota dan mempunyai pertumbuhan yanglebih cepat dibandingkan
dengan daerah lainnya. Apabila DS negatif, makatingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban.
Kemudian dari hasil perhitungan PS dan DS, kita dapat menentukan pergeseran bersih net shift dengan menjumlahkan komponen PS dan DS.
PB
ir,t
= PS
ir,
+ DS
ir,t
6
Apabila nilai PB0, maka pertumbuhan di sektor i di wilayah r termasukke dalam kelompok progresif maju. Apabila PB0, maka pertumbuhan di
sektortersebut termasuk lamban. Dari kedua komponen tersebut PS dan DS dinyatakan dalam suatubidang
datar, nilai PS sebagai sumbu horizontal dan nilai DS sebagaisumbu vertikal, akan
l
diperoleh empat kategori posisi relative dari seluruh daerahatau sektor ekonomi tersebut. Keempat kategori digambarkan pada tabelsebagai berikut :
Tabel 3.1 Posisi relatif suatu sektor berdasarkan pendekatan PS dan DS
Sumber : Fredy, 2001 1.
Kuadran I PS positif dan DS positif adalah wilayahsektor dengan pertumbuhan sangat pesat rapid growth regionindustry or fast growing.
2. Kuadran II PS positif dan DS negatif adalah wilayahsektor dengan
kecepatan pertumbuhan yang tertekan namun berkembang developing regionindustry.
3. Kuadran III PS negatif dan DS negatif adalah wilayahsektor dengan
peran terhadap wilayah rendah dan juga memiliki daya saing lemah depressed regionindustry.
4. Kuadran IV PS negatif dan DS positif adalah wilayahsektor dengan
kecepatan pertumbuhan yang tertekan namun berkembang highly potential regionindustry.
Differential Shift DS Proportional Shift PS
Negatif - Positif +
Positif +
Negatif -
Kuadran IV cenderung berpotensi
highly potential Kuadran I
Pertumbuhan Pesat fast Growing
Kuadran III Terbelakang
depressed Kuadran II
Berkembang developing
li
3. Analisis Data Panel Data panel di gunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai berikut Suharyadi dan Purwanto, 2004:
Uji analisis yang dapat digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan fungsi sebagai berikut:
Y
it
= ∝0 +∝
1
KS
it
+ ∝
2
TS
it+e
7
Keterangan : Y
= Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Rp KS
= Realisasi Kredit sektoral Rp TS
= Tenaga Kerja Sektoral Jiwa e
= Error term
lii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN