xli
hotel, pengangkutan; dan komunikasi, jasa-jasa dan Tenaga Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbunan sektoral sumatera
utara. 3.
Pengaruh dampak pembiayaan sektoral pertanian, pertambangan, pengolahan, listrik; gas; dan air, konstruksi, perdagangan; sestoran; dan
hotel, pengangkutan; dan komunikasi, jasa-jasa dan Tenaga Kerjasecara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sektoral
diSumatera Utara.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sumatera Utara. Sumatera Utaradijadikan objek penelitian karena dilihat dari letak geografis, luas wilayah dan populasi penduduk,
xlii
menjadikan wilayah ini memiliki peranan penting dalam perekonomian di Provinsi yaitu Sumatera Utara.
3.2Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder, yaitu data PDRB sektor-sektor ekonomi menurut lapangan usaha di Sumatera Utara dari
tahun2008 sampai tahun 2012 dan data PDRB sektor-sektor ekonomi menurut lapangan usaha di Provinsi Sumatera Utara periode 2008 -2012. Data ini diperoleh
dari BPS Provinsi Sumatera Utara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Sumatera Utara, Bank Indonesia dan berbagai literatur, situs resmi
Pemerintah Sumatera Utara, serta sumber-sumber lainnya yang relevan.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini memiliki batasan masalah karena cakupan penelitian tidak terlalu luas. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis pengaruh dampak
pembiayaan sektoral terhadap pertumbuhan sektoral di Sumatera Utara periode 2008 – 2012.
3.4 Defenisi Operasional
Untuk menyamakan persepsi tentang variabel-variabel yang digunakan dan menghindari terjadinya perbedaan penafsiran, maka penulis memberi batasan
definisi operasional sebagai berikut :
xliii
1. Pembiayaan berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang di
keluarkan untuk mendukung infestasi yang telah direncanakan, baik dilakukan secara sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.
2. PDRB Produk Domestik Regional Bruto adalah total produksi barang
dan jasa yang dihasilkan di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu berdasarkan harga konstan
3. Sektor potensial adalah sektor yang memiliki potensi besar untuk
dikembangkan dalam suatu wilayah. Hal ini dapat diukur dengan analisis shift share jika komponen daya saingnya positif DS+ maka sektor
tersebut termasuk potensial. 4.
Sektor ekonomi adalah lapangan usaha yang terdapat pada PDRB, yang mencakup 9 sembilan sektor utama yaitu pertanian, pertambangan dan
penggalian, industri dan pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi, keuangan dan
persewaan jasa perusahaan, dan jasa-jasa. 5.
Sektor unggulan adalah sektor yang memiliki peranan relatif besar
dibandingkan sektor-sektor lainnya terhadap ekonomi wilayah.
6. Pergeseran sektor ekonomi adalah perubahan kinerja sektor-sektor
ekonomi yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi provinsi, pertumbuhan sektor tertentu, atau disebabkan oleh daya saing lokal.
7. Sektor basis adalah sektor ekonomi yang mampu melayani pasar di daerah
itu sendiri maupun di luar daerah yang berkaitan.
xliv
8. Sektor non basis adalah sektor atau kegiatan yang hanya mampu melayani
pasar daerah itu sendiri sehinngga permintaannya sangat dipengaruhi kondisi ekonomi dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan
ekonomi wilayah.
3.5 Metode Analisis