Granul akan mempunyai sifat alir yang baik jika mempunyai indeks tap ≤ 20.
3.6 Evaluasi Tablet 3.6.1 Uji kekerasan tablet
Alat: Hardness Tester Copley Cara: Diambil 6 tablet, masing-masing diletakkan pada tempat yang tersedia
pada alat dengan posisi tidur, alat diatur, kemudian ditekan tombol start. Pada saat tablet pecah angka yang tertera pada layar digital dicatat. Abu-Izza, et al.,
2004.
3.6.2 Uji Waktu Hancur
Alat: Desintegration Tester Copley Cara: Dimasukkan 6 tablet pada masing-masing tabung di keranjang, lalu
letakkan 6 tablet dengan cakram penuntun di atasnya dan dijalankan alat. Dicelupkan pada air dengan suhu 37
C ±1 C dengan tinggi air tidak boleh
kurang dari 15 cm, sehingga tabung dapat dinaik turunkan secara teratur 30 kali permenit. Pada kedudukan tertinggi, kawat kasa tepat pada permukaan air,
Angkat keranjang dan amati seluruh tablet. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada lagi tablet yang tertinggal pada kawat kasa dan dicatat waktu setiap tablet
hancur. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya, tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur
sempurna Ditjen POM 1945.
3.6.3 Uji friabilitas
Alat: Friabilator Copley Cara: Ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu, dicatat beratnya a
gram. Tablet dimasukkan ke dalam alat friabilator, lalu alat dijalankan selama
Universitas Sumatera Utara
4 menit 100 kali putaran. Setelah batas waktu yang ditentukan tablet dikeluarkan dan dibersihkan dari debu, lalu ditimbang beratnya b gram.
Friabilitas F = a – ba x 100. Ketentuan umum : Kehilangan berat
≤ 0,8 Sharma, et al., 2011.
3.6.4 Uji keseragaman kandungan
Tablet yang dibuat yaitu tablet Vitamin C dengan berat satu tablet 300
mg dan mengandung Vitamin C 120 mg, berarti bobot zat berkhasiat lebih
kecil dari 50 bobot sediaan karena itu penetapan keseragaman sediaan dilakukan dengan menetapkan keseragaman kandungan Ditjen POM, 1995
yang dilakukan sebagai berikut : Diambil setiap formula yang dibuat, diuji homogenitas dengan
mengambil secara acak 10 tablet, dan masing-masing tablet Vitamin C tersebut digerus dan ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan
dilarutkan dan diencerkan dengan air suling hingga garis tanda. Kemudian disaring, 10 ml filtrat pertama dibuang. Dipipet 10 ml filtrat, dimasukkan ke
dalam labu tentukur 100 ml, dan diencerkan lagi dengan air suling, lalu dipipet 5 ml dan dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan hingga
garis tanda, lalu dikocok sampai homogen. Larutan ini lalu diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometri Uv.
Tablet memenuhi persyaratan dalam keseragaman sediaan jika kadarnya terletak antara 85 hingga 115 dari yang tertera pada etiket dan
Universitas Sumatera Utara
simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0. Ditjen POM, 1995.
3.7 Penetapan Kadar Tablet Vitamin C 3.7.1 Pembuatan larutan induk baku