petisida untuk menuntaskan hama-hama pertanian Palar, 2008. Tetapi ini beresiko bagi kesehatan penggunanya. Menurut WHO 1986 dalam Afriyanto 2008
penyemprot yang terpapar berulang kali dan berlangsung lama dapat menimbulkan keracunan kronik.
5.2. Pengetahuan Petani Jeruk Dalam menyemprot Pestisida Sebelum
Diberikan Penyuluhan
Pengetahuan adalah salah satu dari bentuk perilaku, dimana pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendenganran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan petani jeruk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tindakan petani dalam mengaplikasikan pestisida. Petani jeruk yang memiliki pengetahuan yang baik tentang pestisida dan penyemprotannya diharapkan akan
memiliki tindakan yang baik juga dalam penyemprotan pestisida. Hal ini seperti dijelaskan Notoatmodjo 2003, bahwa pegetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden secara
keseluruhan pengetahuan responden pada saat pre-test yang paling rendah adalah tentang tujuan penyemprotan yang dilakukan. Sebagian besar responden melakukan
penyemprotan bertujuan mencegah hama datang, hal ini menunjukkan petani terus- menerus melakukan penyemprotan meskipun tidak ada serangan hama pada
tanamannya. Selain mengakibatkan petani semakin sering terpapar pestisida hal ini
juga mengakibatkan resistensi hama pada pestisida. Dalam Djojosumarto 2004 dijelaskan bahwa penyemprotan dengan insektisida yang sama secara terus-menerus
akan mengakibatkan jumlah individu yang resisten dalam suatu populasi serangga. Dengan demikian, dalam jangka lama hama yang tahan terhadap insektisida akan
mendominasi populasi serangga tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan petani jeruk dalam
menyemprot pestisida sebelum diberikan penyuluhan baik kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebagian besar sudah memiliki pengetahuan yang baik 65 dan
yang memiliki pengetahuan sedang 35. Dengan nilai rata-rata pengetahuan pada kelompok kontrol adalah 15,7 dan nilai rata-rata pengetahuan pada kelompok
intervensi adalah 16,25. Kasus keracunan pestisida dikalangan petani pada umumnya terjadi karena
petani tidak memiliki pengetahuan atau informasi yang akurat dan jujur tentang pestisida, resiko penggunaan, dan teknik aplikasi pestisida yang benar dan bijaksana
Djojosumarto, 2004. Hal ini menunjukkan sebelum dilakukan penyuluhan kedua kelompok
responden mempunyai karakteristik pengetahuan tentang penyemprotan pestisida yang hampir sama. Ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2005 yang mengemukakan
bahwa salah satu persyaratan penelitian eksperimen adalah mengusahakan kedua kelompok responden dalam kondisi yang sama sehingga paparan tentang hasil akhir
dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya perlakuan.
5.3. Pengetahuan Petani Jeruk Dalam menyemprot Pestisida Sesudah