5.3. Pengetahuan Petani Jeruk Dalam menyemprot Pestisida Sesudah
Diberikan Penyuluhan
Pengukuran terhadap variabel pengetahuan kembali dilakukan setelah dilakukan penyuluhan pada kelompok intervensi. Pengukuran dilakukan pada kedua
kelompok baik kelompok intervensi mau pun kelompok kontrol. Dari hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan pada kelompok intervensi setelah
mendapatkan penyuluhan, dapat diketahui bahwa pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 65 memiliki pengetahuan baik. Setelah diberikan penyuluhan
meningkat menjadi 100 responden memiliki pengetahuan baik. Sedangkan pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberikan perlakuan penyuluhan
didapat hasil bahwa tidak terjadi peningkatan pengetahuan antara pre-test dan post- test yaitu 65 memiliki pengetahuan baik. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh
penyuluhan terhadap pengetahuan petani jeruk dalam menyemprot pestisida. Pengujian dengan menggunakan paired sample t-test diperoleh rata-rata
pengetahuan responden pada saat pre-test pada kelompok kontrol sebesar 15,7 dan pada saat post-test sebesar 16,15 dengan nilai probabilitas p=0,107, maka dapat
diartikan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan responden antara pre-test dan post-test. Sedangkan pada responden kelompok intervensi yaitu kelompok yang
diberikan perlakuan penyuluhan diperoleh rata-rata pengetahuan sebelum penyuluhan pre-test sebesar 16,25 dan sesudah diberikan penyuluhan post-test
meningkat menjadi 19,90. Selain itu, nilai probabilitas p=0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah
diberikan penyuluhan. Sehingga dapat diartikan bahwa ada pengaruh penyuluhan
terhadap pengetahuan petani jeruk dalam menyemprot pestisida. Peningkatan pengetahuan petani ini di dukung oleh karateristik pendidikan responden yang
sebagian besar tamat SLTA dan minimal tamat SD dimana responden sudah memiliki kemampuam untuk baca dan tulis sehingga responden lebih mudah memahami materi
penyuluhan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Pulungan 2008, bahwa metode
pendidikan kesehatan dengan penyuluhan ceramah dan leaflet dapat meningkatkan pengetahuan. Dalam Notoatmodjo 2003 dikatakan bahwa perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Jadi pengetahuan yang memadai sangat penting dalam proses
perubahan perilaku petani kearah yang lebih baik.
5.4. Sikap Petani Jeruk Dalam menyemprot Pestisida Sebelum Diberikan