Tahap cetak Tahap pascacetak

71

B. Tahap cetak

Proses cetak adalah proses transfer tinta dari plate acuan cetak ke blanket dan kemudian ke kertas. Proses cetak memerlukan input yang terdiri dari bahan baku utama dan bahan pendukung. Bahan baku utama terdiri dari kertas dan tinta. Bahan baku pendukung terdiri dari plate, air pembasah, dan blanket. Plate merupakan lembaran acuan cetak yang terbuat dari logam aluminium atau kertas. Air pembasah berfungsi untuk mengisi bagian non- image, atau bagian plate yang tidak terkena tinta. Blanket terbuat dari karet yang berfungsi mentransfer image dari plate ke kertas. Prinsip dasar dari percetakan adalah saling tolak-menolak antara minyak dan air. Tinta berfungsi sebagai minyak dan air pembasah berfungsi sebagai air. Proses pencetakan adalah penerimaan tinta pada image dan penerimaan air pada non-image. Gambar 30. Pemberian Tinta dan Air pada Lembaran Plate Kipphan, 2001. Proses cetak memiliki tiga silinder, yaitu silinder plate, silinder blanket, dan silinder kertas, seperti terlihat pada Gambar 31. Silinder plate dialiri oleh tinta dan air secara bersamaan. Lembaran plate menerima tinta pada bagian image, sedangkan air pembasah menempati bagian non-image. Tinta pada lembaran plate ditansfer ke blanket pada silinder blanket untuk kemudian tinta dipindahkan ke kertas pada silinder kertas. Lembaran plate merupakan media yang menerima tinta dan air, sedangkan blanket dan kertas hanya menerima tinta. IMAGE NON-IMAGE Air Tinta Tinta Air 72 Gambar 31. Tiga Silinder pada Proses Cetak Scheder, 1983. Gambar 32. Silinder Blanket dan Blanket yang Terpasang pada Mesin Cetak Kipphan, 2001 dan IPB Press, 2006. Gambar 33. Plate yang Terpasang pada Silinder Plate Kipphan, 2001 dan IPB Press, 2006. 73 Gambar 34. Mesin Utama Siap untuk Mencetak IPB Press, 2006.

C. Tahap pascacetak

Proses produksi percetakan diakhiri dengan tahap pascacetak yang merupakan proses finishing sebelum diserahkan kepada konsumen. Tahap pascacetak disebut juga tahap penjilidan karena proses kerja berupa penjilidan buku dari lembaran-lembaran ketas. Lembaran-lembaran kertas cetak tersebut dinamakan kateren. Tahap pascacetak terdiri dari tujuh pekerjaan, yaitu; 1 melipat, 2 mengomplit, 3 melem, 4 memotong, 5 menyortir, 6 wrapping, dan 7 mengepak. Lembaran hasil cetak dari tahap cetak dilipat menjadi ukuran per halaman buku. Gambar 37 memperlihatkan contoh pola lipatan dan nomor urut halaman untuk satu kateren terdiri dari 32 halaman bolak-balik pada buku ukuran 14 X 21 cm dengan menggunakan kertas ukuran 1 plano. Gambar 35. Lembaran Hasil Cetak PT Percetakan Gramedia, 2007. 74 Gambar 36. Alur Proses Tahap Pascacetak dan Mesin yang Digunakan PT Percetakan Gramedia, 2007. Cetakan sisi A Cetakan sisi B 28 21 24 25 30 19 18 31 5 12 9 8 3 14 15 2 4 13 16 1 6 11 10 7 29 20 17 32 27 22 23 26 Lipatan 2 Lipatan 3 Lipatan 1 Gambar 37. Contoh Pola Lipatan Kertas PT Percetakan Gramedia, 2006. Keterangan: Nomor menunjukkan letak nomor halaman terkecil sampai terbesar Pekerjaan kedua adalah pekerjaan mengomplit, yaitu menyatukan beberapa kateren menjadi satu tumpukan. Urutan tumpukan kateren harus sesuai dengan nomor urut kateren yang telah ditentukan, sehingga terjadi urutan nomor halaman buku yang benar. Gambar 38. Pekerjaan Mengomplit dan Mesin Komplit IPB Press, 2006. Lipat Komplit Me-lem Potong Sortir Mesin lipat Wrapping Packing Manual Mesin shrink Mesin potong Mesin lem Mesin komplit Manual 75 Pekerjaan ketiga adalah melem, yaitu memberikan lem pada punggung buku. Pekerjaan melem adalah pemberian lem, dilakukan pada punggung buku dengan menggunakan mesin lem. Pekerjaan lem disertai dengan pemberian sampul buku. Pekerjaan lem menghasilkan tumpukan buku per eksemplar yang telah memiliki sampul, namun ketiga sisinya masih belum rata. Pekerjaan keempat adalah memotong sisi-sisi buku. Pekerjaan memotong dilakukan pada ketiga sisi buku dengan menggunakan mesin potong. Pekerjaan kelima adalah pekerjaan menyeleksi atau menyortir buku yang tidak memenuhi kualitas. Pekerjaan keenam adalah pembungkusan buku putih dengan plastik wrapping. Pekerjaan ketujuh adalah pengepakan buku per 50 eksemplar buku menjadi 1 pak. Pemberian label pada setiap pak sesuai dengan judul buku dan jumlah buku per pak. Gambar 39. Lembaran Kertas Cetak yang Telah Dikomplit IPB Press, 2006 dan PT Percetakan Gramedia, 2007. Gambar 40. Mesin Lem PT Percetakan Gramedia, 2007 dan IPB Press, 2006. 76 Gambar 41. Mesin Potong IPB Press, 2006 dan PT Percetakan Gramedia, 2007. Gambar 42. Mesin Wrapping PT Percetakan Gramedia, 2007. Gambar 43. Buku Putih Selesai Disortir dan Siap untuk Dipak PT Percetakan Gramedia, 2007. 77 Gambar 44. Pekerjaan Pengepakan Buku PT Percetakan Gramedia, 2007. Gambar 45. Buku Putih Dipak dan Dilabel PT Percetakan Gramedia, 2007.

4.1.3. Faktor-Faktor Pengelolaan Output