29 menyeluruh terhadap unit-unit perusahaan yang saling bekerjasama dan saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebagai suatu kesatuan adalah perusahaan dilihat menjadi satu kesatuan dalam mencapai tujuan biarpun
di dalamnya terdapat banyak bagian. Sifatnya beragam adalah dalam realitasnya setiap perusahaan mempunyai cara beroperasi yang berbeda satu sama lainnya.
Sifatnya saling bergantung adalah perusahaan akan bergantung terhadap perusahaan lain, misalkan bergantung kepada perusahaan pemasok bahan
baku. Sedangkan, sifatnya dinamis adalah kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan kekuatan dan tekanan yang berasal dari luar perusahaan
ataupun dari dalam perusahaan.
2.5.2. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks, baik untuk ilmu teknik, sosial, kedokteran, lingkungan, percetakan, dan
sebagainya. Menurut Turban 1990 bahwa pola pikir kesisteman merupakan pendekatan ilmiah untuk pengkajian yang memerlukan telaah berbagai hubungan
yang relevan, komplementer, dan terpercaya. Menurut Hartrisari 2007, pendekatan sistem merupakan cara pandang yang bersifat menyeluruh holistic
yang memfokuskan pada integrasi dan keterkaitan antar komponen. Pendekatan ini dapat mengubah cara pandang dan pola berfikir dalam menangani
permasalahan dengan menggunakan model yang merupakan penyederhanaan dari sebuah sistem. Model digunakan karena lebih mudah untuk memahami
sesuatu yang lebih sederhana dibandingkan dengan sistem sesungguhnya yang lebih kompleks.
Menurut Hani 2003, pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berhubungan. Pendekatan sistem memberi manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari
lingkungan eksternal yang lebih luas. Dengan demikian dalam pendekatan sistem diperlukan multi disiplin bidang ilmu, ditambah dengan perkembangan
dunia teknologi informasi dan komputer, pendekatan sistem tidak lepas dari dunia komputerisasi. Hal ini menyebabkan penyederhanaan pekerjaan,
kecepatan, dan ketelitian dari hasil. Menurut Hartrisari 2007, tahapan dalam pendekatan sistem meliputi;
1 Analisis kebutuhan antar-pelaku, 2 Formulasi permasalahan, 3 Identifikasi
30 sistem, 4 Permodelan sistem, 5 Verifikasi dan validasi model, serta
6 Implementasi model, seperti terlihat pada Gambar 8. Menurut Eriyatno 1998, pendekatan sistem adalah metodologi yang bersifat rasional sampai
bersifat intuitif yang memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu.
Gambar 8. Tahapan Pendekatan Sistem Hartrisari, 2007. Permasalahan yang sebaiknya menggunakan pendekatan sistem dalam
pengkajiannya, yaitu permasalahan yang memenuhi karakteristik; 1 kompleks, dimana interaksi antar elemen cukup rumit, 2 dinamis, dalam arti faktornya ada
yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan, 3 probabilistik, yaitu diperlukannya fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan
maupun rekomendasi. Terdapat tiga pola pikir yang menjadi pegangan pokok
31 dalam menganalisis permasalahan dengan pendekatan sistem, yaitu;
1 sibernetik, artinya berorientasi pada tujuan, 2 holistik, yaitu cara pandang yang utuh terhadap keutuhan sistem, dan 3 efektif, yaitu prinsip yang lebih
mementingkan hasil guna yang operasional serta dapat dilaksanakan dari pada pendalaman teoritis untuk mencapai efesiensi keputusan.
2.5.3. Model