Model Sistem dan Pemodelan 1. Sistem

31 dalam menganalisis permasalahan dengan pendekatan sistem, yaitu; 1 sibernetik, artinya berorientasi pada tujuan, 2 holistik, yaitu cara pandang yang utuh terhadap keutuhan sistem, dan 3 efektif, yaitu prinsip yang lebih mementingkan hasil guna yang operasional serta dapat dilaksanakan dari pada pendalaman teoritis untuk mencapai efesiensi keputusan.

2.5.3. Model

Menurut Manetsch and Park 1997, model adalah suatu penggambaran abstrak dari sistem dunia nyata, yang akan bertindak seperti dunia nyata untuk aspek-aspek tertentu. Sejalan dengan pendapat tersebut Eriyatno 1999, mengemukakan model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah objek atau situasi aktual. Menurut Stoner 1996, model adalah bentuk yang disederhanakan dari sifat-sifat kunci dari obyek yang sebenarnya, peristiwa atau hubungan, dapat berupa verbal, fisik, atau matematik. Menurut Hartrisari 2007, model merupakan penyederhanaan sistem, karena sistem sangat kompleks, tidak mungkin membuat model yang dapat menggambarkan seluruh proses yang terjadi dalam sistem. Model disusun dan digunakan untuk memudahkan dalam pengkajian sistem karena sulit dan hampir tidak mungkin untuk bekerja pada keadaan sebenarnya. Oleh sebab itu, model hanya memperhitungkan beberapa faktor sistem dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Model disusun untuk beberapa tujuan, yaitu; 1 pemahaman proses yang terjadi dalam sistem, 2 prediksi, 3 menunjang pengambilan keputusan. Menurut Forrester 1961 dalam Hartrisari 2007, memberikan ilustrasi tentang model sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan. Menurut Walter 1974 dalam Darsiharjo 2004, keuntungan penggunaan model dalam penelitian dengan pendekatan sistem adalah 1 memungkinkan untuk melakukan penelitian yang lintas sektoral dengan ruang lingkup yang luas, 2 dapat dipakai untuk melakukan eksperimentasi terhadap sistem tanpa mengganggu atau memberikan perlakuan tertentu terhadap sistem, 3 mampu menentukan tujuan aktivitas pengelolaan dan perbaikan terhadap sistem yang diteliti, dan 4 dapat dipakai untuk menduga atau meramal kelakuan dan keadaan sistem pada masa yang akan datang. Menurut Manetsch and Park 1997, model dapat dinyatakan baik apabila dapat memberikan gambaran dengan baik semua hal yang penting dari perilaku dunia nyata real world system dalam masalah tertentu. Menurut Muhammadi, 32 et.al 2001, model yang baik adalah apabila kesalahan atau simpangan hasil simulasi terhadap gejala atau proses yang ditirukan kecil. Menurut Hartrisari 2007, pemodelan yang efektif merupakan keterkaitan antara dunia maya yang dinyatakan dalam model dengan dunia nyata sehingga tujuan model sebagai penyederhanaan sistem akan tercapai.

2.5.4. Verifikasi dan Validasi