Pengelolaan Percetakan TINJAUAN PUSTAKA

7

2.2. Pengelolaan Percetakan

Percetakan merupakan sebuah organisasi. Menurut Stoner 1996, organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan spesifik atau sejumlah tujuan. Sebuah organisasi perusahaan memerlukan pengelolaan atau manajemen. Pengelolaan menurut Robbins 1999 adalah proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang. Menurut Stoner 1996, pengelolaan adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Pengelolaan organisasi perusahaan lebih diarahkan untuk mencapai tujuan laba melalui cara yang efektif dan efisien. Pengelolaan yang baik harus dilakukan secara keseluruhan dari suatu organisasi perusahaan dan memandang organisasi perusahaan sebagai suatu sistem. Menurut Fuad 2003, sistem yang dimaksud adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Organisasi perusahaan atau perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dan pengelolaan berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan, antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab sosial dan ekologis. Menurut Robin 1999, sistem perusahaan merupakan suatu organisasi yang merupakan sistem terbuka. Sistem terbuka selalu berinteraksi secara dinamis dengan lingkungannya. Gambar 2 memperlihatkan organisasi merupakan sistem terbuka dan terlihat bahwa perusahaan merupakan proses transformasi dari masukan atau input untuk menghasilkan keluaran atau output. Input, proses, dan output dalam pengelolaan suatu organisasi perusahaan disebut dengan alur organisasi. Proses tersebut ada dalam suatu sistem organisasi yang dipengaruhi oleh lingkungan yang berubah secara dinamis. Pengelolaan sebuah organisasi perusahaan didekati melalui fungsi-fungsi manajemen, yaitu; POAC planning, organizing, actuating, controlling, menurut George Terry dalam Hani 2003. Setiap fungsi memiliki kepentingan khusus dalam pencapaian tujuan. Perencanaan planning yang baik tidak ada artinya jika pelaksanaannya tidak sesuai. Planning yang baik dan pelaksanaan yang 8 baik pun tidak ada artinya jika tidak ada evaluasi atau controlling. Controlling yang baik tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik jika rencananya tidak baik. Pada dasarnya, kesemua fungsi tersebut harus berjalan dengan baik secara bersamaan tanpa mementingkan hanya pada salah satu fungsi. Lingkungan Sistem Masukan INPUT • SDM • Keuangan • Bahan baku • Mesin • Metode • Manajemen Tranformasi PROSES • Kegiatan-kegiatan karyawan • Kegiatan manajemen • Metode Operasi Umpan balik Keluaran OUTPUT • Produk atau Jasa • Hasil keuangan • Informasi • Hasil-hasil manusiawi Lingkungan Gambar 2. Organisasi Merupakan Sistem Terbuka Robin, 1999. Fungsi-fungsi manajemen ini harus dijalankan secara keseluruhan dalam rangka mengelola seluruh faktor -faktor pengelolaan, yaitu; man sumberdaya manusia, money keuangan, material bahan baku, machine mesin, method metode, management manajemen, market pasar, dan environment lingkungan, yang dikenal sebagai 7M+1E. Faktor-faktor pengelolaan ini dapat berbeda jenis antar perusahaan tergantung dari bentuk perusahaan, misalkan bahan baku perusahaan percetakan akan berbeda dengan bahan baku perusahaan elektronik. Jika dilihat dari jenis produknya dimana perusahaan dapat dibagi tiga, yaitu; perusahaan jasa menjual produk yang intangible, perusahaan merchandising menjual produk berwujud tetapi tidak diproduksi sendiri dan perusahaan manufaktur menjual produk berwujud yang diproduksi sendiri, perbedaannya terletak pada faktor bahan baku. Perusahaan jasa dan 9 merchandising tidak memiliki bahan baku untuk diproses. Walaupun ada perbedaan jenis faktor-faktor pengelolaan ini, namun setiap perusahaan harus mengelola semua faktor ini dengan baik melalui fungsi-fungsi manajemen. Sumberdaya manusia man adalah manusia yang menjadi karyawan yang mengelola jalannya organisasi perusahaan. Menurut Dessler 1997, manajemen sumberdaya manusia adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan organisasi untuk menjalankan aspek “orang” atau sdm dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian. Campur tangan manusia dalam perusahaan sangat diperlukan terutama untuk melakukan proses produksi. Dalam proses produksi, karyawan dan mesin bersama-sama bertugas untuk melakukan proses menghasilkan output. Pada dasarnya manusia adalah mutlak dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Perusahaan dengan teknologi tinggi yang bersifat capital intensif sekali pun tidak dapat berjalan tanpa campur tangan manusia. Yang membedakan dengan perusahaan labor intensif adalah jumlah pemakaian dan kualitas sumberdaya manusia yang digunakan. Karena pentingnya keberadaan manusia dalam perusahaan maka karyawan tidak lagi disebut sebagai faktor produksi tetapi sebagai aset perusahaan. Keuangan money yang dimaksud adalah berupa uang yang digunakan baik untuk modal investasi maupun operasional. Kebutuhan dana untuk investasi yaitu pembelian barang-barang yang merupakan asset tetap seperti tanah, bangunan, mesin, dan peralatan. Dana operasional diperuntukan bagi kebutuhan bahan baku, membayar karyawan, promosi, listrik, telepon, air, dan sebagainya. Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dari modal saham atau pinjaman baik bank, obliogasi, maupun lembaga keuangan lainnya. Material adalah bahan baku yang digunakan oleh suatu perusahaan manufaktur. Bahan baku terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku tambahan atau pendukung, yang kesemuanya itu menjadi input yang akan masuk ke tahap proses yang akan menghasilkan produk dan limbah. Mesin adalah asset fisik yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Mesin yang digunakan dalam suatu perusahaan manufaktur terdiri atas mesin utama, peralatan, dan perlengkapan. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Metode erat kaitannya dengan teknologi yang digunakan. Perusahaan–perusahaan dalam 10 industri yang sama dan memiliki modal yang sama, skala usaha yang sama, mesin yang sama, belum tentu menghasilkan output dengan kualitas yang sama. Salah satu yang membedakannya yaitu metode yang berbeda, sehingga metode terbaik sangat dibutuhkan dan perlu terus dicari untuk menghasilkan output tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat waktu. Manajemen adalah kemampuan dalam mengelola perusahaan. Kemampuan ini berupa keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola sehingga dapat dibedakan dengan manajer yang tidak memiliki keterampilan manajemen. Pasar oleh Griffin 2005 diartikan sebagai mekanisme pertukaran antara pembeli dan penjual atas barang dan jasa tertentu. Menurut Stanton dalam Umar, pasar adalah kumpulan orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk dibelanjakan, dan kemampuan untuk membelanjakannya. Sedangkan pemasaran, menurut Griffin 2005 diartikan sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi serta distribusi atas gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi. Perusahaan yang berorientasi pasar market oriented adalah lebih baik daripada perusahaan yang berorientasi pada penjualan sales oriented. Pengelolaan sebuah organisasi adalah pengelolaan terhadap proses pengelolaan yang terdiri dari input, proses, dan output organisasi tersebut. Tahap pertama dalam proses pengelolaan yaitu terkait dengan pengelolaan input yang dikenal dengan unsur-unsur manajemen 6 M yang terdiri atas; man sumberdaya manusia, money keuangan, material bahan baku, machine mesin, method teknologi, dan management manajemen. Unsur-unsur manajemen merupakan sebagian dari faktor-faktor pengelolaan. Menurut Stoner 1996, input adalah sumberdaya dari lingkungan, seperti bahan mentah dan tenaga kerja yang memasuki sistem organisasi. Organisasi perusahaan mengambil input bahan baku, uang, tenaga kerja, dan sebagainya dari lingkungan eksternal, melakukan transformasi menjadi produk atau jasa, dan mengirimkan kembali ke lingkungan eksternal sebagai output. Tahap kedua dalam proses pengelolaan adalah proses produksi. Menurut Stoner 1996, proses adalah cara sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Menurut Gaspersz 2003, proses sebagai integrasi sekuensial dari sumberdaya manusia, material, metode, dan mesin dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output untuk pelanggan. Suatu 11 proses mengkonversi input terukur ke dalam output terukur melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi. Tahap ketiga dalam proses pengelolaan adalah output, yaitu tahap yang menghasilkan produk. Menurut Stoner 1996 output adalah input yang sudah ditransformasikan dan dikembalikan pada lingkungan eksternal sebagai produk atau jasa. Menurut Hani 2003, sistem pada hakekatnya merupakan proses transformasi masukan yang menghasilkan keluaran; transformasi terdiri dari aliran informasi dan sumberdaya. Keluaran dari organisasi merupakan masukan bagi lingkungannya, dan sebaliknya keluaran dari lingkungan adalah masukan bagi suatu organisasi perusahaan. Organisasi perusahaan dalam rangka pencapaian tujuannya selalu terjadi interaksi dengan lingkungannya. Perusahaan selain menghasilkan output berupa produk maka mengeluarkan juga limbah sebagai output yang tidak dikehendaki. Limbah merupakan output yang berinteraksi dengan lingkungan organisasi perusahaan. Limbah tersebut harus dikelola agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan organisasi perusahaan tidak mencemari lingkungan hidup. Menurut Kipphan 2001, aliran proses percetakan terdiri dari; 1 penyiapan, 2 tahap pracetak, 3 tahap cetak, 4 tahap pascacetak penjilidan, dan 5 distribusi. Percetakan memiliki proses produksi yang terdiri dari; pracetak prepress, cetak printing, pascacetak postpress, seperti terlihat dalam Gambar 3. Menurut Gramedia Percetakan 1996, percetakan merupakan sebuah organisasi perusahaan berupa sistem yang terdiri dari beberapa sub- sistem, yaitu; sub-sistem input, sub-sistem proses, dan sub-sistem output. Sub-sistem input terdiri dari; man sumberdaya manusia, money keuangan, material bahan baku, machine mesin, method metode, dan management manajemen. Material yang dimaksud adalah bahan baku percetakan, yaitu; naskah, kertas, tinta, dan bahan pendukung. Mesin yang dimaksud adalah mesin cetak utama dan mesin pendukung. Sub-sistem proses adalah proses produksi percetakan yang terdiri dari; tahap pracetak, tahap cetak, dan tahap pascacetak. Sub-sistem output menghasilkan produk yang berupa; koran, tabloid, majalah, buku, brosur, dan sebagainya. Selain menghasilkan produk dalam sub-sistem output menghasilkan juga limbah percetakan, berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah cair percetakan yang dihasilkan masih mengandung logam berat yang termasuk ke dalam kategori B3 bahan berbahaya dan beracun. Penanganan limbah cair 12 percetakan dapat merupakan suatu sub-sistem tersendiri, yaitu sub-sistem pengolahan limbah berupa IPAL instalasi pengolahan air limbah. ` Sumber Informas i Pra Cetak Cetak Pasca Cetak K o nsume n Konsumen preferensi Proses produksi Pemasaran Distributor Lembaran cetak Naskah Plate Produk Percetakan Database Pemasok Gambar 3. Proses Percetakan Kipphan, 2001.

2.3. Limbah Percetakan