Penentuan Kapasitas Analisis Lini 4 Analisis Lini 5. Kepala seksi mengeluarkan surat persetujuan pengeluaran barang

Consistency C 0.01 Jumlah 0.24 Performance factor 1.24 Maka didapat waktu normal sebesar 755,721 detik atau 12,6 menit. Dengan faktor kelonggaran Allowance factor yang ditetapkan sebesar 5 atau 0,05 dari waktu total. Maka didapat waktu standar sebesar 795,4957 detik atau 13,25 menit. Dari data tersebut didapat kesimpulan bahwa kepala seksi mengeluarkan surat persetujuan pengeluaran barang dapat menyelesaikan satu pekerjaan dalam sistem selama 13,25 menit. Apabila kepala seksi dalam satu hari bekerja dari pukul 09.00-17.00 8 jam atau 480 menit maka kepala seksi mengeluarkan surat persetujuan pengeluaran barang sebanyak kurang lebih 36 dokumen selama satu hari bekerja menurut jam kantor. Perhitungan studi ini dapat dilihat pada Lampiran 7.

4.3.10 Penentuan Kapasitas Analisis Lini 5

Dalam satu hari 8 jam orang kerja seorang kepala seksi mengeluarkan surat persetujuan pengeluaran barang hanya dapat menyelesaikan kurang lebih 36 dokumen. Misalkan dalam satu hari terdapat 100 dokumen yang harus diperikasa maka dibutuhkan karyawan atau staf pembantu sebanyak 2,7 orang, sehingga ditentukan 2 dua orang dan 0,7 merupakan waktu lembur yang diperlukan untuk menyelesaikan dokumen. Apabila 0,7 merupakan waktu lembur yang dibutuhkan, maka didapat waktu lembur selama 333,9 menit. Jika terdapat dua orang maka setiap satu orang mendapat waktu lembur sebanyak 166,95 menit setiap harinya. Penambahan karyawan dapat dilakukan menjadi tiga orang tetapi terdapat waktu mengangur yang akan terjadi sebesar 47,7 menit per hari setiap orangnya.

4.4 Aplikasi Terhadap Aspek Manajerial

Pembagian kerja yang dilakukan memperlihatkan bahwa kegiatan pengorganisasian telah memberikan kontribusi yang positif yakni adanya pembagian kerja. Dengan adanya pembagian beban kerja setiap pekerja memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Sedangkan proses pengeluaran barang impor dari kawasan pabean dilakukan dengan kepala seksi meneliti kelengkapan dokumen, pemeriksa fisik oleh pemeriksa, kordinator pelaksana mengecek dan menetapkan tariff, imortir membayar pajak dalam rangka impor kepada bank, dan kepala seksi mengeluarkan surat persetujuan pengeluaran barang. Apabila terjadi penyimpangan diharapkan dapat diatasi dengan cepat. Secara keseluruhan implikasi dari pembahasan sebelumnya terhadap aspek manajerial yakni memudahkan pihak manajemen melakukan perencanaan, organisasi, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan terhadap proses operasi pengeluaran barang impor. Selain itu dapat mendukung pihak manajemen dalam rangka pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah operasi pengeluaran barang impor. Keputusan dapat berupa rencana penjadwalan kerja pegawai, dan banyaknya jumlah pegawai yang dibutuhkan. Kepala seksi meneliti kelengkapan dokumen terdapat lima orang, mendapat waktu lembur. penambahan karyawan dapat dilakukan menjadi enam orang tetapi terdapat waktu mengangur Pemeriksa fisik oleh pemeriksa terdapat tiga orang, mendapat waktu lembur. Penambahan karyawan dapat dilakukan menjadi empat orang tetapi terdapat waktu mengangur. Kordinator pelaksana mengecek dan menetapkan tarif, terdapat satu orang, mendapat waktu lembur. Penambahan karyawan dapat dilakukan menjadi dua orang tetapi terdapat waktu mengangur. Importir membayar pajak dalam rangka impor kepada bank terdapat dua orang, mendapat waktu lembur. Penambahan karyawan dapat dilakukan menjadi tiga orang tetapi terdapat waktu mengangur. Kepala seksi mengeluarkan surat persetujuan pengeluaran barang terdapat dua orang, mendapat waktu lembur. Penambahan karyawan dapat dilakukan menjadi tiga orang tetapi terdapat waktu mengangur.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

7 173 149

Analisis Sistem Penerimaan Kas Atas Bea Masuk Barang Impor pada Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe A

6 84 129

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN BARANG IMPOR PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN BARANG IMPOR (Studi di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Dumai)

22 168 70

EVALUASI PENERIMAAN NEGARA DARI PEMUNGUTAN PPN ATAS IMPOR BARANG KENA PAJAK DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN SURAKARTA

1 7 97

Pabean dan Bea Cukai

1 1 59

BAB I PENDAHULUAN - Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

0 3 19

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

0 1 10

Analisis penetapan harga barang impor sebagai upaya Meningkatkan penerimaan negara pada kantor Pengawasan dan pelayanan bea dan cukai Tipe madya pabean juanda - Perbanas Institutional Repository

0 1 20

Analisis penetapan harga barang impor sebagai upaya Meningkatkan penerimaan negara pada kantor Pengawasan dan pelayanan bea dan cukai Tipe madya pabean juanda - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGELUARAN BARANG IMPOR DARI KAWASAN BERIKAT KE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN MENGGUNAKAN INHOUSE BC 2.5 DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA

0 1 65