36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan objektif. Sesuai dengan teori Abrams, pendekatan strukturalisme disebut dengan
pendekatan objektif, yaitu melihat karya sastra sebagai struktur otonom, berdiri sendiri, terlepas dari unsur yang berada di luar dirinya. Telaah sastra dalam
pendekatan ini melihat karya sastra sebagai sesuatu yang terlepas dari unsur sosial budaya, pengarang, dan pembacanya. Semua hal yang berada di luar karya, seperti
biografi pengarang, psikologi, sosiologi, dan sejarah, tidak diikut sertakan dalam analisis. Pendekatan objektif digunakan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa dan
hubungan sebab akibat didalam karya sastra yang bersifat otonom Teeuw 1988:120.
Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menitikberatkan atau bertumpu pada karya sastra itu sendiri dan digunakan untuk mengungkap unsur-unsur
dalamnya yang dikenal dengan istilah intrinsik. Konsekuensi logis yang ditimbulkan adalah mengabaikan bahan menolak segala unsur ekstrinsik, seperti
aspek historis, sosiologis, politis, dan unsur-unsur sosiokultural lainnya, termasuk biografi. Pemahaman dipusatkan pada analisis terhadap unsur-unsur dalam
dengan mempertimbangkan keterjalinan antar unsur di satu pihak, dan unsur- unsur dengan totalitas di pihak yang lain Ratna 2004:73
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karya sastra sehingga diketahui
persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Metode dalam studi sastra perbandingn pada dasarnya adalah kritik sastra
yang objek telaahnya lebih dari satu. Masing-masing objek harus dianalisis atau dikaji dengan teori yang sesuai dengan persoalan yang ada di dalam karya sastra,
untuk kemudian hasil analisis tersebut dibandingkan. Penelitian ini menganalisis teks cerita wayang gombal lakon Cantrik Janaloka dan Carita Baratayuda
sehingga ditemukan struktur dan dibandingkan persamaan dan perbedaan serta dianalisis latar belakang perbedaan tersebut. Unsur-unsur pembangun cerita yang
akan dibandingkan dalam cerita wayang gombal lakon Cantrik Janaloka dengan Carita Baratayuda yaitu tokoh Arjuna yang dinarasikan pada wayang gombal dan
Carita Baratayuda.
3.2 Sasaran Penelitian