91 Keterangan:
1. Celana panji 5. Sampur
2. Kain atau jarit 6. Iket kepala
3. Stagen 7. Topeng
4. Sabuk 8. Rompi
4.15 Rompi Penthul Tembem
Sumber: Dokumentasi Widya Susanti 13 Maret 2015
4.3.2.4 Properti
Pertunjukan tradisional Jathilan Tuo di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang menggunkan tiga properti. Properti yang
digunakan oleh penari Jathilan Tuo yaitu jaranan yang terbuat dari anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda, yang kemudian berikan serabut-serabut
yang menyerupai rambut dan beri warna dan gambar pada anyaman bambu tersebut. Pedang yang terbuat dari logam besi dan kayu yang berfungsi sebagai
8
92 pegangan dari besi tersebut. Kemudian properti yang digunakan oleh penari
Penthul Tembem yaitu sampur yang diletakkan dileher penari. Berikut adalah gambar properti yang digunakan dalam pertunjukan tradisional Jathilan Tuo.
4.16 Properti Jaranan Jathilan Tuo
Sumber: Dokumentasi Widya Susanti 13 Maret 2015
93 4.17
Properti Pedang Jathilan Tuo Sumber: Dokumentasi oleh Widya Susanti 13 Maret 2015
4.3.2.5 Sesaji
Bapak Sontrot mengemukakan bahwa masyarakat setempat mayoritas beragama muslim, namun pada pertunjukan tradisional Jathilan Tuo tidak akan
bisa lepas dari sebuah sesaji wawancara pada 13 Maret 2015. Sesaji diperlukan dalam pertunjukan tradisional Jathilan Tuo khususnya
pada bagian trance atau kesurupan yang dipengaruhi oleh terpenuhi atau tidaknya persyaratan ritual atau sesaji yang disediakan. Sesaji yang telah disiapkan oleh
penari tradisional Jathilan Tuo diletakkan dibagian depan area pertunjukan tepatnya di tengah bagian depan area pertunjukan. Sesaji yang disiapkan dalam
pertunjukan tradisional Jathilan Tuo ini antara lain: menyan, polo gemandhul 2 rit pisang raja, 4 belah semangka, 3 buah salak, 5 buah timun, 3 buah jambu, 3 buah
jeruk, dan 1 daun kol 1 telur ayam kampung, chok bakal 1 lembar uang Rp
94 2.000, bunga telon, bumbu dapur, korek api, rokok, 1 kendil kecil, 1 sisir, bedak,
cermin, kapur sirih, 7 lembar daun sirih, dan jajanan pasar. Berikut adalah keterangan dari penjelasan beberapa sesaji yang disiapkan.
1 Menyan, merupakan media penghubung, yang menghubungkan antara manusia dan roh. Penggunaan menyan ini bertunjuan untuk mengundang roh agar
mau mendekat ke tempat dilangsungkannya sebuah pertunjukan. 2 Polo gemandhul, merupakan simbol keselamatan dalam bercocok tanam, agar tanaman
tidak diganggu oleh hama dan untuk memberitahu among tani. 3 Telur ayam kampung, merupakan simbol sebagai benih penerus kehidupan. 4 Kapur sirih,
maknanya ditujukan untuk para leluhur yang menginang atau mengunah kapur sirih. 5 Tujuh lembar daun sirih, merupakan daun yang sangat berguna untuk
menyembuhkan penyakitdan dapat membersihkan tubuh. Makna dari daun sirih adalah agar terhindar dari berbagai halangan dan bersih dari berbagai macam
marabahaya. 6 Chok bakal bunga telon, bumbu dapur, korek, rokok, daun sirih, uang, merupakan simbol dhayang bumi, yaitu mahluk halus yang menguasai
bumi. 7 Sisir, Bedak, dan Cermin, ditujukan untuk roh yang berjenis kelamin wanita. Ketiga benda tersebut bermakna perlengkapan untuk berhias bagi wanita.
8 Jajanan pasar, melambangkan suatu harapan akan kemeriahan dan kelancaran pementasan pertunjukan tradisional Jathilan Tuo.
95 4.18
Sesaji Pertunjukan Tradisional Jathilan Tuo Sumber: Dokumentasi oleh Widya Susanti 29 Maret 2015
96 4.19 Sesaji Pertunjukan Tradisional Jathilan Tuo
Sumber: Dokumentasi oleh Widya Susanti 29 Maret 2015
4.3.2.6 Tata Panggung