24
2.2.6.3 Tata Rias
Tata rias dalam tari berfungsi untuk mengubah karakter wajah pribadi untuk menjadi karakter tokoh yang dibawakan, serta untuk memperkuat ekspresi
dan untuk menambah daya tarik atau kecantikan penari pada penampilannya Jazuli 1994: 18. Kategori rias dapat dibagi menjadi tiga yaitu: rias korektif
corrective make up adalah rias dengan cara mempertegas garis-garis wajah tanpa mengubah karakter orang itu sendiri. Rias karakter caracter make up adalah rias
yang hanya mempertebal garis wajah, tanpa mengubah karakter wajah yang sesungguhnya. Rias fantasi fantasi make up adalah rias yang tidak hanya
mempertebal garis wajah, tetapi mengubah karakter wajah yang sesungguhnya, dimana dalam rias ini kita dapat melukis suatu objek pada wajah kita, misalnya
seperti rias bertema hewan atau bunga. Rias adalah suatu usaha untuk mempercantik diri dengan menggunakan make up atau kosmetik. Tata rias
panggung dan tata rias sehari-hari berbeda dalam pengaplikasiannya. Tata rias sehari-hari penggunaaannya lebih tipis dan cenderung menggunakan warna-warna
yang kalem atau soft dan diaplikasikan ke wajah lebih tipis. Sedangkan, rias panggung diharuskan lebih tebal karena mungkin jarak antara penonton dengan
panggung lebih jauh. Rias panggung harus menyesuaikan pada rias karakter tokoh.
Rias panggung dibedakan menjadi dua yaitu rias panggung tertutup dan rias panggung terbuka Jazuli 2008: 23. Tata rias panggung tertutup, yaitu rias
yang dipergunakan garis-garisnya harus terlihat tebal, karena biasanya penonton melihat pertunjukan dengan jarak lebih jauh. Tata rias panggung terbuka atau
25 area, yaitu tata rias yang dipergunakan tidak terlalu tebal karena penonton
mungkin akan melihat dari jarak dekat. Ketepatan dalam riasan akan sangat membantu dalam mengekpresikan peranan dan akan menambah daya tarik dalam
penyajian tari. Sebaliknya apabila riasan kurang akan berakibat fatal bagi penyajian tari, karena akan terlihat aneh dan lucu, bahkan tidak sesuai dengan
peranan yang dimainkan. Pertunjukan tradisional tari Jathilan Tuo menggunakan rias korektif, yaitu
tidak merubah wajah asli penari sehingga memberi kesan cantik dengan alas bedak berwarna kulit normal sesuai warna kulit penari itu sendiri, penggunaan
pada eye shadow juga sesuai dengan warna kostum yang dikenakan. 2.2.6.4
Tata Busana
Kostum tari adalah pelengkap sebuah pertunjukan, jangan sampai busana tari lebih menonjol dari pada penari. Apabila kostum penari lebih penting dari
pada tari, maka akan merupakan peragaan busana bukan pertunjukan tari Murgiyanto 1983: 100. Rias bagi seorang penari merupakan perhatian yang
sangat penting. Fungsi tata rias adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang diperlukan, untuk memperkuat ekspresi dan menambah daya
tarik atau kecantikan penari pada penampilannya Jazuli 1994: 18. Busana merupakan segala sesuatu yang digunakan penari dari rambut
sampai kaki, untuk memperjelas dalam bentuk pertunjukan kesenian, khususnya dalam pertunjukan tradisional Jathilan Tuo untuk memperjelas peranan dalam
suatu penyajian kesenian tersebut. Fungsi busana dalam tari adalah untuk mendukung tema, atau isi tari dan memperjelas peran-peran dalam suatu sajian
26 tari. Busana tari bukan hanya untuk menutupi tubuh, melainkan juga mendukung
desain ruang dalam suatu pertunjukan. Dapat disimpulkan bahwa tata busana atau kostum juga sangat penting bagi
pertunjukan tari. Fungsi tata busana dalam pertunjukan tradisional tari Jathilan Tuo adalah sebagai penanda atau penggambaran tokoh yang ada pada tari Jathilan
sekaligus memperlihatkan karakter tokoh pada pertunjukan tradisional tari Jathilan Tuo. Busana yang digunakan pada pertunjukan tradisional tari Jathilan
Tuo sesuai dengan tokoh yang dibawakan oleh penari. Busana atau kostum yang dipakai menggunakan warna-warna yang mencolok seperti warna merah, hijau,
dan biru. Penggunaan warna-warna mencolok tersebuat untuk membuat penari agar lebih terlihat menonjol sehingga kesan penari yang gagah akan muncul.
2.2.6.5 Properti