menikah Hurlock, 1994: 301. Bahkan bisa dikatakan individu yang belum mencapai kematangan emosi belum siap melangsungkan perkawinan. Hal ini
dikarenakan individu yang belum mencapai kematangan emosi akan sulit dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan berumahtangganya disamping
kurangnya kematangan dalam berpikir. Faktor manusia memegang peranan yang penting. Hal ini bisa dimengerti
sebab tumbuh kembang manusia terpancang pada usia kronologis dan usia mental seseorang. Diharapkan semakin tinggi usia kronologis seseorang menjadi lebih
matang dan dewasa. Kedewasaan seseorang tercermin dengan stabilnya emosi, tidak mudah kena pengaruh Jurnal Pemberdayaan Perempuan, 2001: 5
Dengan demikian ada perbedaan kematangan emosi pada wanita usia 25- 35 tahun ditinjau dari tingkat pendidikan dan usia memasuki perkawinan. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang dan semakin tinggi usia seseorang dalam melakukan perkawinan maka individu
tersebut akan semakin matang dalam hal emosi.
B. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah bahwa suatu keadaan dianggap sabagai indikator dari suatu persoalan, maka persoalan pokok yang ingin diteliti
yaitu apakah ada perbedaan kematangan emosi pada ibu-ibu yang berada di RW V Desa Tunahan Kec. Keling Kab. Jepara Tahun 2005 ditinjau dari tingkat
pendidikan dan usia memasuki perkawinan.
C. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui perbedaan kematangan emosi pada wanita usia 25-35 tahun ditinjau dari tingkat pendidikan SD, SLTP, dan SLTA di RW
V Desa Tunahan Kec. Keling Kab. Jepara tahun 2006. 2. Mengetahui perbedaan kematangan emosi pada wanita usia 25-35
tahun ditinjau dari usia memasuki perkawinan di RW V Desa Tunahan Kec. Keling Kab. Jepara tahun 2006.
D. Penegasan Istilah
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dan perlu diberikan penjelasan. Ini dilakukan dengan maksud menghindari kemungkinan
terjadinya interprestasi makna dalam menggunakan istilah-istilah dalam penelitian. Istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut 1. Kematangan Emosi
Walgito 1984: 42 menyatakan bahwa seseorang telah mencapai kematangan emosi bila dapat mengendalikan emosinya dan diharapkan
individu berpikir secara matang, melihat persoalan secara obyektif. 2. Tingkat pendidikan
Tingkat adalah lapisan sesuatu yang disusun menurut tinggi rendahnya Purwadarminta, 2002: 107 Menurut Ngalim 1993: 11 pendidikan adalah
segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Jadi
tingkat pendidikan adalah lapisan atau tingkatan yang dapat memberikan bimbingan dan pengarahan yang diberikan pada peserta didik.
3. Usia memasuki perkawinan Menurut Walgito 2000: 12 memasuki perkawinan berarti memasuki
dunia rumah tangga. Usia 16 tahun bagi wanita dan 19 tahun bagi pria adalah usia seseorang telah dikatakan matang secara fisiologis Walgito, 2000: 31-
32, sedang secara psikologis usia yang dikatakan telah matang adalah usia 18-21 tahun Monks, 2001: 225. Dari penjelasan di atas dapat ditarik
disimpulkan bahwa usia memasuki perkawinan adalah usia dimana seseorang telah matang dalam memasuki dunia rumah tangga yaitu sekitar 18 tahun.
E. Manfaat Penelitian