Batasan Usia Memasuki Perkawinan
mempunyai orang tua lagi atau orang tua yang bersangkutan tidak mampu menyatakan kehendaknya misalnya karena berpenyakit, kurang akal, sakit
ingatan dan lain-lain, ijin diperoleh dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan darah dengan kedua calon mempelai
dalam garis keatas selama mereka masih hidup Hilman Hadikusumo,1990: 50
Hasil yang diperoleh jika menikah sesuai dengan batas umur sesuai perundangan antara lain adalah dapat menjalankan kehidupan rumah
tangganya dengan baik karena usianya sudah termasuk usia matang dalam melakukan perkawinan, perkawinannya merupakan perkawinan yang sah
karena telah diijinkan oleh pihak keluarga atau wali sehingga anak yang dilahirkan adalah anak yang sah dari hasil perkawinan.
b. Batas umur dalam hukum adat Hukum adat di Indonesia pada umumnya tidak mengatur tentang batas
umur untuk melangsungkan perkawinan. Hal ini berarti hukum adat memperbolehkan perkawinan.semua umur. Kedewasaan seseorang dalam hukum
adat diukur dengan tanda-tanda bangun tubuh, apabila anak wanita sudah haid dan buah dada sudah membesar berarti ia sudah dewasa. Bagi pria ukuran
kedewasaan hanya dilihat dari perubahan suara, bangun tubuh, sudah mengeluarkan air mani atau sudah mempunyai nafsu seks Hilman Hadikusumo,
1990: 52.
Hasil yang diperoleh jika menikah sesuai dengan batas umur sesuai dengan hukum adat antara lain adalah bahwa anak yang telah beranjak dewasa
adalah anak yang matang dalam hal seksualitas sehingga dapat meneruskan keturunannya.
c. Batas umur dalam agama Seperti juga dalam hukum adat, dalam hukum Islam juga tidak terdapat
kaidah-kaidah yang sifatnya menentukan batas umur pernikahan. Hasil yang diperoleh jika menikah sesuai dengan batas umur dalam agama
antara lain adalah dapat berlaku sebagai mana mestinya suami istri yang memiliki hak dan kewajiban masing-masing, dapat mengarahkan istri dan anak-anaknya ke
jalan yang benar sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing individu. Dari penjelasan batasan usia memasuki perkawinan dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak ada patokan yang pasti usia berapakah usia yang pantas melakukan perkawinan. Apalagi untuk menetapkan batas usia yang pantas untuk
melakukan perkawinan sesuai hukum agama dan hukum adat.