Jenis Variabel Hubungan Antar Variabel

1. Kematangan emosi

Kematangan emosi adalah suatu bentuk keadaan atau kondisi dari individu dalam mencapai tingkat pendewasaan dari perkembangan emosional sehingga induvidu dapat menilai secara kritis sebelum bereaksi dan tidak lagi menampilkan pola emosional secara anak-anak atau orang yang tidak matang, kesimpulan dari beberapa pendapat Walgito 2002: 45, Rogers 1981: 100, Anderson dalam mappiare, 1983: 17-18 dan Maslow dalam Dariyo, 2003: 125 ciri-ciri kematangan emosi antara lain: individu mampu menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya, mampu mengontrol dan mengarahkan emosi dengan baik, mampu menyikapi masalah secara positif, tidak mudah frustasi terhadap permasalahan yang muncul, mempunyai tanggung jawab, kemandirian dan mampu beradaptasi. Pengungkapan tingkat kematangan emosi dalam penelitian ini dalam bentuk skala psikologis yaitu skala kematangan emosi. Skor tergantung pada pertanyaan atau pernyataan yang diberikan, pada pertanyaan positif skor tertinggi adalah 4 untuk jawaban sangat sesuai SS, 3 untuk jawaban sesuai S, 2 untuk jawaban tidak sesuai TS dan 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS sedangkan untuk pertanyaan negatif skor tertinggi adalah 1 untuk jawaban sangat sesuai SS, 2 untuk jawaban sesuai S, 3 untuk jawaban tidak sesuai TS dan 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS. Skor yang tinggi pada skala kematangan emosi diartikan bahwa subyek memiliki kematangan emosi yang baik.

2. Tingkat pendidikan

Coombs Idris, 1992:52 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tingkat pendidikan adalah taraf kemampuan yang ditentukan dari hasil belajar, dari saat masuk sekolah hingga kelas terakhir yang dicapai seseorang dengan mengabaikan kelebihan waktu untuk jenjang didalam pendidikannya. Pendidikan formal, meliputi pendidikan tingkat SD, SLTP, SLTA. Tingkat pendidikan ditunjukkan oleh data yang diperoleh dari pertanyaan singkat yang mengarah pada data pribadi.

3. Usia Memasuki Perkawinan

Usia memasuki perkawinan adalah umur dimana seseorang itu telah cukup untuk melangkah kejenjang perkawinan. Usia perkawinan ditunjukkan oleh data yang diperoleh dari pertanyaan singkat sekitar perkawinannya terutama usianya saat melakukan perkawinan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini usia 25-35 tahun namun setelah penelitian ditemukan usia menikah paling cepat 18 tahun dan usia 29 tahun adalah usia maksimal menikah. Jadi dalam penelitian ini usia memasuki perkawinan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 tiga kelompok yaitu usia 18 - 21 tahun, usia 22 - 25 tahun, 26- 29 tahun.

D. Subyek Penelitian a.

Populasi Penelitian selalu berhubungan dengan populasi. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 1998: 115. Objek pada populasi diteliti, hasilnya