Kadar air Kadar abu

Gambar 7 Histogram hasil proksimat kerang bulu Anadara antiquata Daging kerang bulu, Jeroan kerang bulu

4.2.1 Kadar air

Air merupakan komponen yang penting dalam bahan makanan, karena air dapat memberikan pengaruh pada penampakan, tekstur serta cita rasa. Bahkan di dalam makanan kering sekalipun, terkandung air dalam jumlah tertentu. Produk hasil perikanan memiliki kandungan air yang sangat tinggi, sekitar 80. Kadar air merupakan banyaknya jumlah air yang terkandung dalam suatu bahan. Kadar air daging kerang bulu yang berasal dari perairan Muara Angke adalah sebesar 79,69, nilai ini lebih kecil jika dibandingkan dengan kadar air yang terdapat pada jeroan kerang bulu, yaitu 81,5. Hal ini disebabkan karena kerang bulu yang bersifat filter feeder yang menyaring banyak partikel organik pada saluran pencernaan.

4.2.2 Kadar abu

Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan yang dianalisis dan cara pengabuannya Budiyanto 2002. Sebagian besar bahan makanan, sekitar 96 terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral yang juga dikenal sebagai unsur anorganik kadar abu. Dalam proses 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Air Abu Protein Lemak Karbohidrat Hasi l P rok sim at K er an g b u lu Jenis-jenis Analisis pembakaran, komponen-komponen organik terbakar, tetapi komponen anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu Winarno 2008. Kadar abu dapat dijadikan sebagai petunjuk akan keberadaan mineral suatu bahan. Daging kerang bulu yang berasal dari perairan Muara Angke mengandung abu sebesar 1,57, nilai ini lebih kecil jika dibandingkan dengan kadar abu yang terdapat pada jeroan kerang bulu, yaitu 1,99. Perbedaan nilai abu antara daging dan jeroan kerang bulu disebabkan karena mineral yang diperoleh dari lingkungan terakumulasi di dalam jeroan. Terakumulasinya mineral di dalam jeroan menyebabkan kadar abu pada jeroan kerang bulu hasil penelitian ini lebih tinggi. Pada umumnya hewan memperoleh asupan mineral dari tumbuhan dan kemudian menumpuknya di dalam jaringan tubuhnya. Manusia memerlukan berbagai jenis mineral untuk metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas-aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan Almatsier 2006.

4.2.3 Kadar lemak