Tujuan Profil asam amino kerang bulu (Anadara antiquata)

berpotensi untuk mensubsitusi saus tiram yang saat ini menjadi primadona kuliner Indonesia dan mempunyai harga jual yang relatif tinggi. Bahan baku oyster yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dapat disubsitusi oleh kerang bulu yang nilai ekonomis di pasaran relatif rendah sehingga saus tiram dapat dinikmati oleh semua kalangan. Mengingat asam amino penting bagi tubuh manusia dan kerang bulu berpotensi menjadi sumber alternatif asam amino. Jenis dan jumlah asam amino pada kerang bulu yang belum diketahui, maka perlu adanya penelitian untuk tujuan tersebut. Semakin lengkap informasi mengenai kandungan gizi kerang bulu maka diharapkan organisme ini dapat dimanfaatkan secara optimal.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis dan jumlah asam amino yang terdapat pada daging dan jeroan kerang bulu Anadara antiquata. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Kerang Bulu Anadara antiquata Kerang bulu merupakan salah satu biota laut yang termasuk ke dalam famili arcidae. Menurut Suwigyo 2002, kerang bulu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Molusca Kelas : Bivalvia Sub Kelas : Lamellibranchia Ordo : Taxodanta Famili : Arcidae Genus : Anadara Spesies : Anadara antiquata Morfologi kerang bulu dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Anadara antiquata Penyebaran kerang bulu Anadara antiquata secara umum terdapat di daerah tropis dan subtropis, Samudera Hindia dan Pasifik khususnya di zona intertidal atau daerah pasang surut, yaitu di daerah pantai berpasir dan berlumpur. Beberapa daerah yang diketahui akan keberadaan kerang bulu ini adalah perairan Muara Angke dan kepulauan Cirebon. Kerang bulu terdapat di pantai laut pada substrat lumpur berpasir dengan kedalaman 10 m sampai 30 m. Kerang bulu termasuk kedalam subkelas Lamellibranchia, filament insang memanjang dan melipat, seperti huruf W, antar filamen dihubungkan oleh cilia filiaranchia atau jaringan eulamellibranchia. Anadara juga merupakan ordo Toxodonta, dimana gigi pada hinge banyak dan sama, kedua otot aduktor berukuran kurang lebih sama, pertautan antar filament insang tidak ada Suwigyo et al., 1998. Anadara antiquata hidup dengan cara membenamkan diri di pantai-pantai yang berpasir. Kerang bulu Anadara antiquata dan kerang darah Anadara granosa adalah famili arcidae dan genus Anadara. Secara umum kedua kerang ini memiliki morfologi yang hampir sama. Cangkang memiliki belahan yang sama melekat satu sama lain pada batas cangkang Suwigyo, 2002. Perbedaan dari kedua kerang ini adalah morfologi cangkangnya. Kerang bulu Anadara antiquata memiliki cangkang yang ditutupi oleh rambut-rambut serta cangkang tersebut lebih tipis daripada kerang darah Anadara granosa. Kerang bulu hidup pada substrat yang berlumpur ataupun berpasir yang mengandung hemoglobin untuk membantu sistem pernapasan. Bagian bawah tubuhnya dapat bergerak dan menempel pada substratnya, sehingga gerakannya lambat Rudman 1999. Anadara antiquata termasuk jenis hewan hermafrodit, artinya hewan yang memiliki kelamin ganda yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu individu. Ketika organisme ini siap untuk kawin maka ia akan bermigrasi ke daerah pantai yang bersubstrat lumpur dan ditumbuhi oleh tanaman alga atau rumput laut dan menyemprotkan telur dan sperma sekaligus di sekitar bebatuan tersebut. Telur-telur tersebut akan dibiarkan melayang di sekitar bebatuan dengan maksud agar terhindar dari predator dan dibiarkan telur menetas sendiri. Kerang bulu termasuk jenis hewan herbivora. Makanan utamanya adalah plankton, alga, rumput laut dan sponge. Juvenil Anadara antiquata akan tumbuh menjadi populasi yang pesat bila mendapatkan makanan yang melimpah di sekitar daerah bersubstrat dan berlumpur Suwigyo 2002. Kerang bulu Anadara antiquata merupakan salah satu hasil laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai sumber pemenuhan kebutuhan gizi. Akan tetapi, pengelolaannya belum terorganisir dengan baik. Potensi sumberdaya kerang bulu di Indonesia cukup banyak, jika eksploitasi suatu sumberdaya tidak diiringi dengan pengelolaan yang memadai akan membahayakan kelestarian sumberdaya kerang bulu tersebut. Cara pembudidayaan kerang bulu cukup sederhana. Apalagi, hewan ini tidak membutuhkan pakan tiap hari. Kualitas rasa daging hewan air yang bernama latin Anadara antiquata, hasil alam dengan hasil budidaya tidak berbeda jauh. Budidaya kerang bulu saat ini lebih banyak dilakukan untuk tahap pembesaran. Adapun untuk benihnya diperoleh secara alami dengan cara mengeruk pasir di laut dangkal pesisir. Benihnya kemudian dibawa ke tempat pembesaran. Kerang bulu mulai berkembang biak saat berukuran mencapai 2 centimeter cm atau umur kurang dari setahun. Pada masa itulah bibit-bibit muda ini mulai tumbuh. Meski masa pemijahan kerang bulu berlangsung sepanjang tahun, masa puncaknya berlangsung antara bulan Agustus-September. Penjualan kerang bulu tidaklah begitu susah, tidak membutuhkan banyak peralatan untuk penanganannya. Harga jualnya pun tidak terlalu banyak mengalami fluktuasi yang tinggi. Harga kerang bulu berkisar antara 7000-7500kg dibandingkan dengan harga kerang darah yang berkisar antara 12000-15000kg.

2.2 Asam Amino