b . Konstruktivisme Sosiokultural
Vygotsky memunculkan konsep scafollding, yaitu memberikan sejumlah bantuan kepada seorang siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran dan
kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa tersebut untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera
setelah ia dapat melakukannya Scafollding merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa untuk belajar dan untuk memecahkan masalah. Bantuan tersebut
dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain
yang memungkinkan siswa itu belajar mandiri.
4. Pembelajaran Kooperatif
Vygotsky Slavin, 1997 menyarankan agar dalam pembelajaran digunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek,
dan penemuan. Dalam penelitian ini, penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif dan pendekatan berbasis proyek nampak dalam tugas-tugas yang
diberikan kepada siswa, baik dalam indoors mathematics task ataupun outdoors mathematics task.
Salah satu implikasi penting teori Vygotsky dalam pendidikan adalah perlunya kelas berbentuk pembelajaran kooperatif antar siswa, sehingga siswa
dapat berinteraksi dalam menyelesaikan tugas-tugas dan dapat saling memunculkan strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam masing-masing
zone of proximal development meraka. Menurut Slavin 1995 pendekatan
konstruktivitis dalam pengajaran kelas yang menerapkan pembelajaran kooperatif secara ekstensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah yang mereka hadapi dengan temannya. Menurut Kemp 1994,
dalam pembelajaran perlu direncanakan kegiatan kelompok kecil. Interaksi masing-masing dalam kelompok kecil ini berguna untuk mengecek pemahaman
siswa tentang konsep dan asas yang telah mereka peroleh sebelumnya Kemp, 1994. Dalam diskusi kelompok ini siswa dapat berinteraksi satu dengan lainnya
dan bertukar pengalaman tentang hasil kegiatan belajar secara individu.
B. Startegi Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang beragam agar
terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa Suyitno, 2005. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk
membuat siswanya belajar. Kegiatan belajar mengajar tidak akan beratrti bila tidak menghasilkan kegiatan belajar pada siswanya.
Untuk menciptakan kegiatan belajar bagi siswanya, seorang guru harus dapat menentukan strategi pembelajaran dan model pembelajaran yang akan
digunakan. Pada prinsipnya strategi pembelajaran sangat terkait dengan pemilihan model dan metode pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan
materi bahan ajar kepada para siswanya. Pengertian strategi pembelajaran adalah perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran