Tabel 4.7
Hasil Analisis Ketrampilan Berproses Siswa dengan Uji One-Sample Statistics
One-Sample Statistics
40 79.95
9.413 1.488
X2 N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
One-Sample Test
6.685 39
.000 9.950
6.94 12.96
X2 t
df Sig. 2-tailed
Mean Difference
Lower Upper
95 Confidence Interval of the
Difference Test Value = 70
Dari Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai signifikan sama dengan 0 5. Jadi Ho ditolak. Artinya menerima H
1
, yaitu ketrampilan proses siswa yang ditumbuhkan dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
MARTIN dapat mencapai tuntas belajar.
2. Keaktifan siswa dapat mempengaruhi hasil belajar matematika pada
materi Sistem Persamaan Linear kelas X semester 1.
Hipotesis dihitung dengan analisis regresi sederhana sebagai berikut:
Uji keberartian:
H :
β = 0 : regresi tidak berarti atau hubungan antara keaktifan siswa dengan hasil belajar tidak berarti.
H
1
: β ≠ 0 : regresi berarti atau hubungan antara keaktifan siswa dengan hasil
belajar berarti. Untuk menguji hipotesis tersebut dapat dilihat pada Anova output
Lampiran 27 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Keberartian Regresi Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar
ANOVA
b
4512.820 1
4512.820 228.412
.000
a
750.780 38
19.757 5263.600
39 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, X1 a.
Dependent Variable: Y_EKPERIMEN b.
Dari Tabel 4.8 diperoleh nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0 5, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa antara keaktifan dan hasil belajar mempunyai
hubungan yang berarti.
Uji Linearitas antara Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar
Untuk menguji hubungan kelinearan antara keaktifan siswa terhadap hasil belajar digunakan persamaan regresi dengan model regresi linear.
X Y
β α +
= estimasi dengan rumus :
bX a
Y +
= , dengan
α =
a dan
β =
b ,
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.9 yang diperoleh dari Lampiran 27 Tabel 4.9 Uji Kelinearan Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen
Coefficients
a
-31.693 7.154
-4.430 .000
1.341 .089
.926 15.113
.000 Constant
X1 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y_EKPERIMEN a.
Dari tabel 4.9 dapat dibaca persamaan regresinya sebagai berikut : X
Y 341
, 1
693 ,
31 +
− =
.
Ho : =
β , keaktifan siswa tidak linear tehadap hasil belajar
H1 : ≠
β , keaktifan siswa linear terhadap hasil belajar
Dari Tabel 4.9 dapat dibaca pada tabel t signifikan untuk keaktifan siswa X
1
nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0 5 maka Ho ditolak artinya antara variabel keaktifan siswa mempunyai hubungan linear terhadap hasil
belajar. Dari tabel 4.9 diperoleh koefisien X
1
yaitu b adalah positif 1,341 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut positif. Yang dimaksu positif
di sini adalah bahwa variabel keaktifan siswa mempunyai hubungan linear terhadap hasil belajar. Dengan melihat koefisien
β yang terstandar seperti terlihat pada tabel 4.9 adalah 0,926 maka secara teoritis nilai tersebut menunjukkan sama
dengan koefisien relasi. Hal tersebut di atas menunjukkan hubungan X
1
terhadap Y adalah linear berarti dan besar kosfisien korelasinya adalah 0.926.
Untuk melihat besar pengaruh atau kontribusi keaktifan siswa X
1
terhadap hasil belajar dapat dilihat dari nilai R square pada Tabel 4.10 yang diperoleh dari Lampiran 27.
Tabel 4.10 Kontribusi Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Model Summary
.926
a
.857 .854
4.445 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, X1
a.
Dari Tabel 4.10 diperoleh nilai R square sama dengan 0,857 = 85,7. Ini berarti keaktifan siswa yang ditumbuhkan dalam pembelajaran dengan strategi
MARTIN mempengaruhi hasil belajar sebesar 85,7, sedangkan masih ada variabel lain yang mempengaruhi sebesar 14,3.
3. Ketrampilan Berproses Siswa dapat Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika pada Materi Sistem Persamaan Linear Kelas X Semester 1.
Hipotesis dihitung dengan analisis regresi sederhana sebagai berikut:
Uji keberartian:
H :
β = 0 : regresi tidak berarti atau hubungan antara ketrampilan berproses siswa dengan hasil belajar tidak berarti.
H
1
: β ≠ 0 : regresi berarti atau hubungan antara ketrampilan berproses siswa
dengan hasil belajar berarti. Untuk menguji hipotesis tersebut dapat dilihat pada Anova output
Lampiran 28 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Keberartian Regresi Ketrampilan Berproses Siswa terhadap Hasil
Belajar
ANOVA
b
4573.913 1
4573.913 252.011
.000
a
689.687 38
18.150 5263.600
39 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, X2 a.
Dependent Variable: Y_EKSPERIMEN b.
Dari tabel 4.11 diperoleh nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0 5, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa antara ketrampilan berproses dan hasil belajar
mempunyai hubungan yang berarti.
Uji Linearitas antara Ketrampilan Berproses Siswa terhadap Hasil Belajar
Untuk menguji hubungan kelinearan antara ketrampilan berproses siswa terhadap hasil belajar digunakan persamaan regresi dengan model regresi linear.
X Y
β α +
= estimasi dengan rumus :
bX a
Y +
= , dengan
α =
a dan
β =
b ,
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 yang diperoleh dari Lampiran 28 Tabel 4.12 Uji Kelinearan Ketrampilan Berproses Siswa terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas Eksperimen
Coefficients
a
-16.078 5.833
-2.756 .009
1.150 .072
.932 15.875
.000 Constant
X2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y_EKSPERIMEN a.
Dari Tabel 4.12 dapat dibaca persamaan regresinya sebagai berikut : X
Y 150
, 1
78 ,
16 +
− =
. Ho :
=
β
, ketrampilan berproses siswa tidak linear tehadap hasil belajar H1 :
≠
β
, ketrampilan berproses siswa linear terhadap hasil belajar Dari Tabel 4.12 dapat dibaca pada tabel t signifikan untuk ketrampilan
berproses siswa X
2
nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0 5 maka Ho ditolak artinya antara variabel ketrampilan berproses siswa mempunyai hubungan
linear terhadap hasil belajar. Dari Tabel 4.14 diperoleh koefisien X
2
yaitu b adalah positif 1,151 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut positif.
Yang dimaksud positif di sini adalah bahwa variabel ketrampilan berproses siswa mempunyai hubungan linear terhadap hasil belajar. Dengan melihat koefisien
β
yang terstandar seperti terlihat pada Tabel 4.14 adalah 0,932 maka secara teoritis nilai tersebut menunjukkan sama dengan koefisien relasi. Hal tersebut di atas
menunjukkan hubungan X
2
terhadap Y adalah linear berarti dan besar kosfisien korelasinya adalah 0.932.
Untuk melihat besar pengaruh atau kontribusi ketrampilan berproses siswa X
2
terhadap hasil belajar dapat dilihat dari nilai R square pada Tabel 4.13 yang diperoleh dari Lampiran 28.
Tabel 4.13 Kontribusi Ketrampilan Berproses Siswa terhadap Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Model Summary
.932
a
.869 .866
4.260 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, X2
a.
Dari Tabel 4.13. diperoleh nilai R square sama dengan 0,869 = 86,9. Ini berarti ketrampilan berproses siswa yang ditumbuhkan dalam pembelajaran
dengan strategi MARTIN mempengaruhi hasil belajar sebesar 86,9, sedangkan masih ada variabel lain yang mempengaruhi sebesar 13,1.
4. Keaktifan dan Ketrampilan Berroses Siswa dapat Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika pada Materi Sistem Persamaan Linear Kelas X
Semester 1 Hipotesis dihitung dengan analisis regresi ganda sebagai berikut:
Uji keberartian:
H :
β = 0 : regresi tidak berarti atau hubungan antara keaktifan dan ketrampilan berproses siswa dengan hasil belajar tidak
berarti.
H
1
: β ≠ 0 : regresi berarti atau hubungan antara keaktifan dan
ketrampilan berproses siswa dengan hasil belajar berarti. Untuk menguji hipotesis tersebut dapat dilihat pada Anova output
Lampiran 29 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Keberartian Regresi Keaktifan dan Ketrampilan Berproses Siswa
terhadap Hasil
Belajar
ANOVA
b
4731.906 2
2365.953 164.644
.000
a
531.694 37
14.370 5263.600
39 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, X_2, X_1 a.
Dependent Variable: Y_EKSPERIMEN b.
Dari Tabel 4.14 diperoleh nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0 5, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa antara keaktifan dan ketrampilan
berproses dengan hasil belajar mempunyai hubungan yang berarti.
Uji Linearitas antara Keaktifan dan Ketrampilan Proses Siswa terhadap Hasil Belajar
Untuk menguji hubungan kelinearan antara keaktifan dan ketrampilan proses siswa terhadap hasil belajar digunakan persamaan regresi dengan model
regresi linear.
2 1
X X
Y γ
β α
+ +
= estimasi dengan rumus :
2 1
cX bX
a Y
+ +
= , dengan
α =
a ,
β =
b , dan
γ =
c , hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.15 yang diperoleh
dari Lampiran 29
Tabel 4.15 Uji Kelinearan Keaktifan dan Ketrampilan Proses Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Coefficients
a
-27.336 6.202
-4.408 .000
.643 .194
.444 3.316
.002 .646
.165 .523
3.905 .000
Constant X_1
X_2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y_EKSPERIMEN a.
Dari Tabel 4.15 dapat dibaca persamaan regresinya sebagai berikut :
2 1
646 .
643 ,
336 ,
27 X
X Y
+ +
− =
. Ho :
=
β
, keaktifan dan ketrampilan berproses siswa tidak linear tehadap hasil belajar
H1 : ≠
β
, keaktifan dan ketrampilan berproses siswa linear terhadap hasil belajar
Dari Tabel 4.15 dapat dibaca pada tabel t signifikan untuk keaktifan X
1
dan ketrampilan proses siswa X
2
nilai signifikan kurang dari 5, maka Ho ditolak artinya antara variabel keaktifan dan ketrampilan berproses siswa
mempunyai hubungan linear terhadap hasil belajar. Dari Tabel 4.15 diperoleh koefisien X
1
yaitu b adalah positif 0,194 dan koefisien X
2
yaitu
γ
adalah positif 0,165 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut positif. Yang dimaksud
positif di sini adalah bahwa variabel keaktifan dan ketrampilan berproses siswa mempunyai hubungan linear terhadap hasil belajar. Dengan melihat koefisien
β
yang terstandar seperti terlihat pada Tabel 4.15 adalah 0,444 untuk variabel keaktifan siswa X
1
dan 0,523 untuk variabel ketrampilan berproses X
2
, maka secara teoritis nilai tersebut menunjukkan sama dengan koefisien relasi. Hal
tersebut di atas menunjukkan hubungan X
1
dan X
2
terhadap Y adalah linear berarti dan besar kosfisien korelasinya adalah 0,444 dan 0,523.
Untuk melihat besar pengaruh atau kontribusi keaktifan siswa dan X
1
dan ketrampilan berproses siswa X
2
secara bersama-sama terhadap hasil belajar dapat dilihat dari nilai R square pada Tabel 4.16 yang diperoleh dari Lampiran 29.
Tabel 4.16 Kontribusi Keaktifan dan Ketrampilan Proses Siswa terhadap Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Model Summary
b
.948
a
.899 .894
3.791 2.525
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, X_2, X_1 a.
Dependent Variable: Y_EKSPERIMEN b.
Dari Tabel 4.15 diperoleh nilai R square sama dengan 0,899 = 89,9. Ini berarti keaktifan dan ketrampilan berproses siswa yang ditumbuhkan dalam
pembelajaran dengan strategi MARTIN secara bersama-sama mempengaruhi hasil belajar sebesar 89,9, sedangkan masih ada variabel lain yang mempengaruhi
sebesar 11,1.
5. Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran MARTIN dengan metode ekspositori.
Hipotesis ini dihitung dengan uji beda dua variabel. Uji kesamaan varian:
H : varian variabel Y
1
= varian variabel Y
2
H
1
: varian variabel Y
1
≠ varian variabel Y
2
Menerima atau menolak hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.17 yang diperoleh dari Lampiran 30.
Tabel 4.17 Tabel Kesamaan Varian
Independent Samples Test
7.346 .008
4.098 78
.000 8.700
2.123 4.474
12.926 4.098
62.526 .000
8.700 2.123
4.457 12.943
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
VAR_Y F
Sig. Levenes Test for
Equality of Variances t
df Sig. 2-tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper
95 Confidence Interval of the
Difference t-test for Equality of Means
Dari Tabel 4.17. terlihat bahwa nilai signifikan sama dengan 0,008 = 0,8 kurang dari 5, artinya signifikan maka Ho ditolak, berarti H
1
diterima. Jadi varian berbeda, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar
dengan strategi MARTIN dan siswa yang diajar dengan metode ekspositori. Selanjutnya dipilih asumsi equal variance not assumed.
Uji hasil belajar. Hipotesis : H
: μ
1
=
μ
2
rataan Y
1
sama dengan rataan Y
2
H
1
: μ
1
≠ μ
2
rataan Y
1
tidak sama dengan rataan Y
2
Nilai signifikan dilihat pada deretan Equal variances not assumed. Pada Tabel 4.19 terlihat bahwa nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0 kurang dari
5, maka H ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rataan
hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi MARTIN dengan rataan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ekspositori.
C. Pembahasan Masalah 1. Hasil belajar, keaktifan, dan ketrampilan proses siswa kelas yang diajar