Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Soal

pada a = 5 dengan n = 40 diperoleh = 0.312. jika r11 , maka dapat disimpulkan bahwa instrument itu reliabel. Pada soal no 1 di dapat r 11 = 0,387, maka soal no 1 reliabel. Contoh hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 9.

3.8.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan soal tersebut, begitu juga sebaliknya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran Arikunto, 2006: 207 Rumusnya sebagai berikut. P = Keterangan: P : Indeks Kesukaran B : Banyaknya peserta kelompok atas dan bawah yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh peserta test kelompok atas dan bawah Menurut Arikunto 2006: 207 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P = 0,00 - 0,30 = sukar Soal dengan P = 0,30 - 0,70 = sedang Soal dengan P = 0,70 - 1,00 = mudah Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba terdapat 2 soal mudah, 19 sedang, dan 19 soal sukar. Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran Uji Coba Soal Tingkat kesukaran Nomor soal Jumlah soal Mudah 1, 2 2 Sedang 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 37 19 Sukar 3, 4, 11, 12, 13, 14, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 30, 31, 32, 36, 38, 39, 40 19 Jumlah 40 Sumber: Data Penelitian 2010 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal no 1 = 0.83, karena berada diantara 0,70 - 1,00 maka soal no 1 dapat dikatagorikan sebagai soal mudah. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10.

3.8.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Adapun yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi maka semakin tinggi daya pembeda soalnya, semakin baik kualitasnya Arikunto, 2006: 211. Rumus yang digunakan untuk mencari indeks daya pembeda adalah: D = Keterangan: D : indeks daya pembeda JA : banyaknya peserta atas JB : banyaknya peserta bawah BA :banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Klasifikasi daya pembeda soal Arikunto, 2006:218 adalah: 0, 00 – 0, 20 : jelek 0, 21 – 0, 40 : cukup 0, 41 – 0,70 : baik 0, 71 – 1,00 : sangat baik Dari hasil analisis daya pembeda soal, terdapat beberapa tingkat daya pembeda soal. Perhitungan dapat dilihat di lampiran 12. Tabel 3.4. Daya Pembeda Soal Uji Coba Daya pembeda Nomor soal Jumlah soal Jelek 4, 5, 9, 10, 14, 15, 20, 24, 31, 32, 34, 40 12 Cukup 1, 2, 3, 7, 8, 12, 13, 18, 19, 29, 30, 36, 37 13 Baik 6, 11, 16, 17, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 33, 35, 38 14 Sangat Baik 39 1 Jumlah 30 Sumber: Data Penelitian 2010 Hasil perhitungan daya beda dalam penelitian ini pada soal no 1 = 0.35, karena berada di antara 0, 21 – 0, 40 maka soal no 1 dalam penelitian ini memiliki daya beda cukup. Perhitungan dapat dilihat di lampiran 11.

3.9 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Flip Chart Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Pada Konsep Kegiatan Pokok Ekonomi Di SMP Islam Terpadu Rahmaniyah Cilodong (Quasi Eksperimen)

1 11 139

Pengaruh penggunaan media flip chart terhadap hasil belajar IPS kelas VIII MTs Negeri 3 (kuasi eksperimen studi kasus di MTs Negeri 3 Jakarta)

2 62 0

PENGARUH PENGGUNAAN FLIP CHART SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 CIREBON TAHUN AJARAN 2014 2015

1 39 186

Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Flip Chart Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Geografi Kompetensi Dasar Keragaman Bentuk Muka Bumi Kelas VII SMP N 1 Mijen Demak Tahun Pelajaran 2010 2011

0 9 98

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DOMAIN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK.

1 1 47

(ABSTRAK) EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLIP CHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2009-2010.

0 0 3

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 140

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

0 0 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK MAKER DAN FLIP CHART MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS X IPS SMA N 1 TERAS TAHUN AJARAN 20162017 Pada Kompetensi D

0 0 21