Rancangan Penelitian Metode Analisis Data

4. Mengetahui efektivitas penggunaan media flip chart terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran geografi di SMA Negri 5 Cirebon tahun pelajaran 20092010? Sesuai dengan tujuan diatas meka Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas X Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan media pembelajaran flip chart dalam meta pelajaran geografi materi hidrosfer dengan indikator meliputi motivasi siswa dalam pembelajaran geografi, kualitas media flip chart, pengalaman belajar yang diperoleh siswa, kemampuan guru dalam menggunakan media flip chart. 2. Variabel terikat Y Variabel terikat adalah variable yang besarnya tidak dapat ditentukan secara langsung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa mata pelajaran Geografi.

3.5 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian di dalam kelas yang memerlukan guru sebagai fasilitator, dalam mproses belajar mengajar peran guru dilaksanakan oleh peneliti dengan rancana pembelajaran dan juga media yang sudah dibuat oleh peneliti. Dalam rancangan ini sekelompok subyek yang diambil dari populasi tertentu dikelompokan secara rambang menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu, kemudian dua kelompok dikenai pengukuran yang sama. Perbedaan yang timbul antara keduanya dianggap bersumber pada variabel perlakuan. Desain penelitian dapt dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Desain penelitian Nana, 2009 : 204 Langkah-langkah rancangan penelitian adalah sebagai berikut 1. Kelompok A maupun B memiliki karakteristik sama atau homogen, karena diambil secara acak random dari populasi yang homogen pula 2. Kedua kelompok diberi tes awal pretest dengan tes yang sama. 3. Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan seperti biasa. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan media flip chart, sedangkan kelompok kontrol tidak 4. Seteleh dilakukan pembelajaran kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir posttest 5. Hasil kedua tes akhir diperbandingkan diuji perbedaannya , demikian juga dengan tes awal dan tes akhir pada masing-masing kelompok Kelompok pretest perlakuan posttest acak Eksperimen X 1 acak Kontrol - 1 6. Perbedaan yang berarti signifikan antara kedua tes akhir, dan antara tes awal dan akhir pada kelompok eksperimen menunjukan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

3.6 Metode Pengumpulan Data.

Metode pengambilan data sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian, karena dengan menggunakan atau pemilihan metode pengumpulan data yang tepat akan dapat diperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel. Dalam pengumpulan data penelitian, metode yang digunakan adalah:

3.6.1 Metode angket atau kuesioner

Metode angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti Narbuko dan Achmadi, 2008:76. Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan media flip chart dalam pembelajaran geografi di SMA Negri 5 Cirebon.

3.6.2 Metode Tes

Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar geografi. Metode tes dalam penelitian ini adalah tes kognitif siswa. Adapun tes yang digunakan adalah pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar geografi siswa kelompok eksperimen pembelajaran dengan menggunakan media flip chart dan kelompok kontrol pembelajaran tanpa menggunakan media.

3.7 Persiapan Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen yang berupa tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Hasil uji coba lalu dianalisis untuk mengetahui apakah memenuhi syarat sebagai alat pengambil data atau tidak.

3.7.1 materi dan bentuk instrumen

Materi yang digunakan adalah materi pelajaran geografi kelas X semester II materi pokok hidrosfer dengan merujuk pada silabus dan kurikulum yang berlaku. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda dengan lima buah kemungkinan dan satu jawaban yang benar.

3.7.2 Metode penyusunan instrument uji coba

Langkah-langkah penyusunan instrument uji coba adalah sebagai berikut: 1. Mengadakan pembatasan terhadap bahan-bahan yang akan diujicobakan 2. Dalam hal ini adalah materi Hidrosfer dalam pelajaran Geografi 3. Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu yang disediakan. Jumlah butir soal yang diujicobakan adalah berjumlah 40 butir soal. Tiap butir soal diperkirakan membutuhkan waktu penyelesaian rata-rata 1,5 menit, sehingga alokasi waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal uji coba ini adalah 60 menit. 4. Menentukan tipe atau bentuk tes. Tipe tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban 5. Menentukan komposisi jenjang 6. Komposisi jenjang dari perangkat tes pada penelitian ini terdiri dari 40 item soal yaitu: - Aspek pengetahuan C1 terdiri dari 20 soal = 50 - Aspek pemahaman C2 terdiri dari 10 soal = 25 - Aspek penerapan C3 terdiri dari 10 soal = 25 7. Menentukan kisi-kisi soal 8. Menyusun butir-butir soal 9. Mengujicobakan instrument 10. Menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda perangkat tes yang digunakan.

3.7.3 Tahap pelaksanaan

Setelah instrumen tes tersusun secara rapi, maka instrumen diujicobakan pada siswa diluar sempel. Pada penelitian ini uji coba dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negri 5 Cirebon sebanyak 40 siswa dengan alasan kelas tersebut sudah pernah mendapatkan materi Hidrosfer di kelas X, harapannya adalah soal dapat dikerjakan secara maksimal oleh para siswa kelas uji coba sebelum nantinya dianalisis dan digunakan sebagai alat tes pada kelas penelitian. Perangkat tes yang diujicobakan sebanyak 40 soal. Hasil uji coba dianalsis untuk mendapatkan hasil apakah isntrumen tersebut memenuhi syarat sebagai pengambil data atau tidak.

3.8 Analisis Uji Coba Instrumen

Instruman dikatakan baik, jika instrument terlebih dahulu diujicobakan dan hasilnya dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.

3.8.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidankesahan suatu instrumen Arikunto, 2006:168. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria dalam arti memiliki kesejajaran antara tes tersebut dengan kriteria. Validitas butir soal dapat ditentukan dengan teknik korelasi product moment. Dengan rumus sebagai berikut. Keterangan : N = banyaknya responden rxy = koefisien korelasi skor item dan skor total y = skor butir ∑ X² = jumlah kuadrat skor item ∑ Y² = jumlah kuadrat skor total ∑ X = jumlah skor item ∑ Y = jumlah skor total Arikunto, 2006 : 72 Setelah dilakukan perhitungan validitas tiap-tiap butir soal dihitung dengan kriteria apabila , maka butir soal valid. Pada n = 40, dan taraf signifikan 5 diperoleh = 0.312. berdasarkan analisis tes uji coba yang dilakukan terhadap 40 siswa kelas XI IPS 2 diketahui validitas keseluruhan terdapat 30 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba Uji Validitas Nomor Soal Jumlah soal Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 33, 35, 36, 38, 37, 39 30 Tidak valid 5, 10, 14, 15, 20, 24, 31, 32, 34, 40 10 Jumlah 40 Sumber: data Penelitian 2010 Dari hasil perhitungan validitas soal no 1 didapatkan r hitung = 0,588 karena maka soal no 1 Valid. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.

3.8.2 Reliabilitas Soal

Reliabel artinya dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap Arikunto, 2006 : 86. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus K-R 21 yaitu rumus yang diketemukan oleh Kuder dan Richardson sebagai berikut. = Keterangan : r11 = Reliabilitas k = banyaknya item Vt = varians total M = Mean skor total Arikunto, 2006 : 103 pada a = 5 dengan n = 40 diperoleh = 0.312. jika r11 , maka dapat disimpulkan bahwa instrument itu reliabel. Pada soal no 1 di dapat r 11 = 0,387, maka soal no 1 reliabel. Contoh hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 9.

3.8.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan soal tersebut, begitu juga sebaliknya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran Arikunto, 2006: 207 Rumusnya sebagai berikut. P = Keterangan: P : Indeks Kesukaran B : Banyaknya peserta kelompok atas dan bawah yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh peserta test kelompok atas dan bawah Menurut Arikunto 2006: 207 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P = 0,00 - 0,30 = sukar Soal dengan P = 0,30 - 0,70 = sedang Soal dengan P = 0,70 - 1,00 = mudah Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba terdapat 2 soal mudah, 19 sedang, dan 19 soal sukar. Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran Uji Coba Soal Tingkat kesukaran Nomor soal Jumlah soal Mudah 1, 2 2 Sedang 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 37 19 Sukar 3, 4, 11, 12, 13, 14, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 30, 31, 32, 36, 38, 39, 40 19 Jumlah 40 Sumber: Data Penelitian 2010 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal no 1 = 0.83, karena berada diantara 0,70 - 1,00 maka soal no 1 dapat dikatagorikan sebagai soal mudah. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10.

3.8.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Adapun yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi maka semakin tinggi daya pembeda soalnya, semakin baik kualitasnya Arikunto, 2006: 211. Rumus yang digunakan untuk mencari indeks daya pembeda adalah: D = Keterangan: D : indeks daya pembeda JA : banyaknya peserta atas JB : banyaknya peserta bawah BA :banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Klasifikasi daya pembeda soal Arikunto, 2006:218 adalah: 0, 00 – 0, 20 : jelek 0, 21 – 0, 40 : cukup 0, 41 – 0,70 : baik 0, 71 – 1,00 : sangat baik Dari hasil analisis daya pembeda soal, terdapat beberapa tingkat daya pembeda soal. Perhitungan dapat dilihat di lampiran 12. Tabel 3.4. Daya Pembeda Soal Uji Coba Daya pembeda Nomor soal Jumlah soal Jelek 4, 5, 9, 10, 14, 15, 20, 24, 31, 32, 34, 40 12 Cukup 1, 2, 3, 7, 8, 12, 13, 18, 19, 29, 30, 36, 37 13 Baik 6, 11, 16, 17, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 33, 35, 38 14 Sangat Baik 39 1 Jumlah 30 Sumber: Data Penelitian 2010 Hasil perhitungan daya beda dalam penelitian ini pada soal no 1 = 0.35, karena berada di antara 0, 21 – 0, 40 maka soal no 1 dalam penelitian ini memiliki daya beda cukup. Perhitungan dapat dilihat di lampiran 11.

3.9 Metode Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk mengetahui kondisi akhir antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data yang digunakan adalah data hasil tes hasil belajar.

3.9.1.1 Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil belajar kedua sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara aignifikan. Teknik yang digunakan untuk menguji kenormalan adah teknik Chi Kuadrat Sudjana, 2005: 273. rumusnya adalh : Keterangan : X 2 = Chi Kuadrat. O i = frekuensi pengamatan E i = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval ∑ = − = k 1 i 2 i 2 O i i E E χ Selanjutnya harga X 2 hitung yang diperoleh dikonsultasikan ke X 2 tabel dengan drajat kebebasab dk = k – 3 dan α = 5. Distribusi data nilai hasil belajar pokok bahasan Hodrosfer setelah pembelajaran berdistribusi normal, jika X 2 hitung X 2 tabel. Dari hasil perhitungan diketehui nilai X 2 hitung data nilai hasil belajar kelompok eksperimen = 7.743 sdangkan X 2 hitung data nilai hasil belajar lelompok kontrol = 4.554 sedangkan X 2 tabel = 7.81, karena X 2 hitung X 2 tabel maka data tersebut berdistribusi normal.

3.9.1.2 Uji kesamaan dua farians

Uji ini digunakan untuk mengetahui kesamaan dua sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : σ 1 2 = σ 2 2 Ho : σ 1 2 ≠ σ 2 2 Rumus yang digunakan Sudjana, 2005: 250 Ho diterima apabila F hitung ≤ F ½ a nb–1:nk-1. dengan drajat kebebasan pembilang = n – 1 dan drajat kebebasan penyebut = n – 1 taraf signifikansi 5.

3.9.1.3 Uji hipotesis Uji t

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian apakah Ha diterima atau ditolak. Uji ini mengajukan pasangan hipotesis Ho : µ 1 ≤ µ 2 Ha : Untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut. terkecil Varians terbesar Varians F = t = dimana: = Sudjana, 2005: 239 Keterangan : = rata-rata nilai kelas eksperimen = rata-rata nilai kelas kontrol = jumlah anggota kelas eksperimen = jumlah anggota kelas kontrol = varians nilai kelas eksperimen = varians nilai kelas kontrol Dengan derajat kebebasan dk = -2 dan taraf signifikansi 5 maka kriteria pengujiannya adalah Ha diterima jika

3.9.1.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar Gain

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hake 1998:2 bahwa dengan mendapatkan nilai rata-rata gain yang ternormalisir maka secara kasar akan dapat mengukur efektifitas suatu pembelajaran. Berikut ini adalah rumus gain ternormalisasi. kriteria pengujian g ≥ 0,7 = Tinggi 0,3 g 0,7 = Sedang g ≤ 0,3 = Rendah http:www.docstoc.com

3.9.1.5 Analisis persentase angket

Skalala yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai fariabel penelitian sugiyono 2008 : 134. 100 x SM R NP = Keterangan : NP = Nilai persen yang dicaridiharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Data angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang media pembelajaran flip chart yang telah digunakan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung pada kelas eksperimen. Dari data tersebut kemudian masing-masing item dianalisis presentasenya.

3.10 Alir Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Flip Chart Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Pada Konsep Kegiatan Pokok Ekonomi Di SMP Islam Terpadu Rahmaniyah Cilodong (Quasi Eksperimen)

1 11 139

Pengaruh penggunaan media flip chart terhadap hasil belajar IPS kelas VIII MTs Negeri 3 (kuasi eksperimen studi kasus di MTs Negeri 3 Jakarta)

2 62 0

PENGARUH PENGGUNAAN FLIP CHART SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 CIREBON TAHUN AJARAN 2014 2015

1 39 186

Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Flip Chart Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Geografi Kompetensi Dasar Keragaman Bentuk Muka Bumi Kelas VII SMP N 1 Mijen Demak Tahun Pelajaran 2010 2011

0 9 98

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DOMAIN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK.

1 1 47

(ABSTRAK) EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLIP CHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2009-2010.

0 0 3

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 140

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

0 0 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK MAKER DAN FLIP CHART MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS X IPS SMA N 1 TERAS TAHUN AJARAN 20162017 Pada Kompetensi D

0 0 21