7. 8.
Eni Asih 2007
Harning Setyo
Susilowati 2005
“Pengaruh motivasi, metode pembelajaran,
lingkungan sekolah dan lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa kelas X SMK Bina Negara
Gubug Kabupaten
Grobogan”
“Pengaruh disiplin belajar, lingkungan
keluarga dan lingkungan sekolah
terhadap prestasi belajar siswa kelas X
Semester I Tahun Ajaran 20042005
SMA N 1 Gemolong
Kabupaten Sragen” Variabel Y:
Prestasi Belajar
Variabel X: Motivasi,
metode pmbelajaran,
lingkungan sekolah, dan
lingkungan keluarga.
Variabel Y: Prestasi
belajar Variabel X:
Disiplin belajar,
lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
pengaruh langsung lingkungan keluarga
terhadap motivasi belajar sebesar 33, pengaruh
motivasi belajar terhadap prestasi belajar 83,
sehingga secara tidak langsung antara lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar melalui motivasi
belajar adalah 28,39. Dalam penelitian ini
motivasi sebagai variabel antaravariabel
moderating. Hasil penelitian ini
menunjukan terdapat korelasi yang signifikan
antara disiplin belajar, lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga dan prestasi belajar.
2.5 Kerangka Berpikir
Prestasi belajar adalah pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik usaha belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, faktor tersebut berasal dari intern dan ekstern. Faktor intern adalah yang berasal dari dalam diri siswa seperti: kesehatan,
kecerdasan, bakat, perhatian, minat, kesiapan, motivasi, dan kematangan. Faktor ekstern adalah yang berasal dari luar diri siswa seperti lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Diantara berbagai faktor intern dan ekstern tersebut, motivasi belajar dan lingkungan sekolah diduga sebagai faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini. Pelajaran akuntansi sering dianggap sulit tetapi bila siswa sudah memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar akuntansi maka tidak akan mudah putus asa saat menghadapi kesulitan dalam belajar. Siswa yang motivasi belajarnya rendah
maka akan cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam belajar akuntansi. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
Individu secara aktif mengambil bagian dalam kegiatan pendidikan yang dilaksanakan. Pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan,
dengan kata lain untuk melaksanakan sesuatu harus ada motivasi. Anni 2005:134 berpendapat bahwa motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk
memperoleh keberhasilan dan berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Keberhasilan yang dicapai merupakan hasil dari usaha kemampuan individu yang
dicurahkan dengan mengerjakan tugas. Disimpulkan bahwa motivasi belajar mempunyai peran besar karena siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan
mengalami kesuksesan dalam mengerjakan tugas-tugas akuntansi dan giat belajar sehingga tujuan belajar akan tercapai yaitu prestasi belajar akan meningkat.
Terlepas dari faktor di atas, lingkungan sekolah merupakan faktor yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan sekolah yang baik
dan kondusif akan menciptakan tempat belajar yang menyenangkan yaitu dengan menyediakan fasilitas-fasilitas belajar, sarana dan prasarana yang memadai, faktor
guru yang merupakan faktor dominan dalam kegiatan belajar mengajar yang harus
senantiasa menjaga hubungan harmonis dengan siswa serta hubungan antar siswa yang harus terjaga agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat dalam kelas yang
dapat mengganggu belajar dan berakibat pada pencapaian prestasi belajar siswa yang kurang optimal. Lingkungan sekolah yang aman, tertib, optimis dan harapan
yang tinggi dari seluruh warga sekolah dapat menumbuhkan semangat belajar siswa dan ketenangan dalam belajar. Apabila semua itu terpenuhi maka akan
mendorong siswa untuk dapat meraih prestasi belajar yang baik. Arini 2008 menyimpulkan bahwa tingkat intelegensi dan motivasi
belajar secara parsial masing-masing mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas II SMA Negeri 99 Jakarta. Besarnya pengaruh intelegensi terhadap prestasi belajar
16,6 sedangkan motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar sebesar 26,6. Secara simultan intelegensi dan motivasi belajar keduanya juga berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas II SMA Negeri 99 Jakarta. Besarnya pengaruh intelegensi dan motivasi belajar secara simultan adalah
sebesar 9,3. Menurut Gamon 2001 dalam penelitiannya di Lowa State University
menyimpulkan bahwa motivasi 28 dari varians dalam prestasi. Hal ini menunjukan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi.
Sudarmanto 2007 menyimpulkan bahwa lingkungan sekolah dan minat berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK Negeri I Bandar
Lampung tahun ajaran 20062007. Secara parsial, lingkungan sekolah berpengaruh sebesar 22,25 dan minat berpengaruh sebesar 7,65 terhadap
prestasi belajar. Secara simultan lingkungan sekolah dan minat mempengaruhi
prestasi belajar sebesar 29,9, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar.
Beberapa penelitian empiris telah dilakukan untuk menguji pengaruh motivasi dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian yang
berbeda-beda membuat peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Hasil observasi awal yang
dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Banjarnegara diperoleh data prestasi belajar siswa yang masih tergolong rendah. Hal ini dilihat dari siswa yang mampu
mencapai batas tuntas masih 80 dan banyak yang nilainya masih di bawah KKM 75. Pencapaian batas tuntas kelas XI IPS 1 baru 54,05 dan kelas XI IPS 2
baru 51,52. Siswa yang belum mencapai KKM jumlahnya masih banyak, hal ini menunjukan prestasi belajar yang dicapai lebih kecil dari yang diharapkan.
Peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 20102011.
Berdasarkan uraian di atas maka kerangka berfikir penelitian ini adalah :
H
2
H
1
H
3
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesis