Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Koefisien Determinasi Secara Simultan R²

38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk mencari pengaruh antara variabel bebas independent variable dengan variabel terikat dependent variable.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Arikunto 2006:108 populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi penelitian ini meliputi siswa-siswi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011 yang tersebar di 2 kelas yaitu: kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh siswa IPS di kelas XI yaitu 70 siswa karena penelitian ini adalah penelitian populasi. Hal tersebut didukung oleh pendapat Arikunto 2006:134 apabila subjeknya 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian Kelas Jumlah siswa XI IPS 1 37 XI IPS 2 33 Jumlah 70 Sumber: SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel terikat Y

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru. Indikator prestasi belajar akuntansi dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata ulangan harian dan ujian akhir semester 2 kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011.

3.3.2 Variabel bebas X

Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Motivasi belajar X

1 Motivasi belajar merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Indikatornya: a. Tekun menghadapi tugas. b. Ulet menghadapi kesulitan c. Menunjukan minat untuk sukses. d. Senang memecahkan soal-soal. e. Mempunyai orientasi ke masa depan.

2. Lingkungan sekolah X

2 Lingkungan sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik. Indikatornya: a. Metode mengajar b. Kurikulum c. Relasi guru dengan siswa d. Relasi siswa dengan siswa e. Disiplin sekolah f. Fasilitas sekolah

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Kuesioner atau Angket

Angket adalah pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis yang tersusun dan disebarkan untuk mendapat informasi dari sumber data atau responden. Penyebaran angket bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup close form questioner, yaitu disusun dengan menyediakan jawaban sehingga pengisi hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan skala likert. Riduwan 2003:38 menjelaskan skala pengukuran ini digunakan untuk mengklasifikasi variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Metode ini digunakan untuk mengukur besarnya variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011. Berdasarkan skala likert tersebut, lima pilihan jawaban yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan kriteria sebagai berikut: 1 Skor 5 untuk jawaban pertanyaan sangat setuju SS 2 Skor 4 untuk jawaban pertanyaan setuju S 3 Skor 3 untuk jawaban pertanyaan ragu-ragu RR 4 Skor 2 untuk jawaban pertanyaan tidak setuju TS 5 Skor 1 untuk jawaban pertanyaan sangat tidak setuju STS

3.4.2 Metode Dokumentasi

Arikunto 2006:158 menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data yang dilakukan secara sistematis dan digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu berupa daftar nama, jumlah siswa dan nilai-nilai siswa. Nilai yang diambil sebagai indikator prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata ulangan harian dan ujian akhir semester 2 tahun 20102011.

3.5 Uji Instrumen

Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu memiliki validitas dan reliabilitas.

3.5.1 Validitas

Arikunto 2006:168 menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Peneliti menggunakan bantuan program komputer SPSS Statistical Package for Social Science versi 16 untuk membantu pengolahan data.Terdapat 30 butir soal yang diuji cobakan kepada 20 responden uji coba. Masing-masing item akan dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan 95 sebesar 0,444. Apabila r hitung r tabel maka dikatakan item instrumen tersebut valid. Sebaliknya, jika r hitung r tabel maka dikatakan item instrumen tersebut tidak valid. Output SPSS yang dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6 menunjukan hasil perhitungan validitas, uji coba angket untuk variabel motivasi belajar item soal no.1 sampai 15 pada taraf signifikan 5 dan N = 20 menunjukan terdapat 2 item soal termasuk ke dalam kategori tidak valid yaitu no. 10 dan 11. Rekap validitas angket variabel motivasi belajar pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Rekap Validitas Angket Motivasi Belajar No. Butir Soal r hitung r tabel Kriteria 1. 0,539 0,444 Valid 2. 0,534 0,444 Valid 3. 0,585 0,444 Valid 4. 0,519 0,444 Valid 5. 0,537 0,444 Valid 6. 0,543 0,444 Valid 7. 0,639 0,444 Valid 8. 0,547 0,444 Valid 9 0,628 0,444 Valid 10. 0,439 0,444 Tidak Valid 11. 0,442 0,444 Tidak Valid 12. 0,491 0,444 Valid 13. 0,490 0,444 Valid 14. 0,480 0,444 Valid 15. 0,495 0,444 Valid Sumber : data diolah, 2011 Rekap validitas angket lingkungan sekolah dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini, dengan item soal no. 16 sampai 30 pada taraf signifikan 5 dan N = 20 menunjukan 1 item soal termasuk ke dalam kategori tidak valid, yaitu soal no.30. Tabel 3.3 Rekap Validitas Angket Lingkungan Sekolah No. Butir Soal r hitung r tabel Kriteria 16. 0,699 0,444 Valid 17. 0,526 0,444 Valid 18. 0,525 0,444 Valid 19. 0,500 0,444 Valid 20. 0,604 0,444 Valid 21. 0,689 0,444 Valid 22. 0,490 0,444 Valid 23. 0,605 0,444 Valid 24. 0,561 0,444 Valid 25. 0,501 0,444 Valid 26. 0,598 0,444 Valid 27. 0,546 0,444 Valid 28. 0,468 0,444 Valid 29. 0,476 0,444 Valid 30. 0,441 0,444 Tidak Valid Sumber : data diolah, 2011 Item soal yang tidak valid akan dihilangkan dari angket penelitian. Angket yang dihilangkan telah terwakili dalam indikator penelitian, oleh karena itu item soal yang digunakan dalam penelitian merupakan item soal yang valid sejumlah 27 soal.

3.5.2 Reliabilitas

Arikunto 2006:178 menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Relibilitas juga mengarah pada tingkat keterandalan sesuatu. Instrumen yang reliabel berarti adalah instrumen yang dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16. Hasil analisis menunjukkan tampilan output SPSS yang akan diperoleh melalui Cronbach’s Alpha. Ghozali 2006:48 menyatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha 0,6 60. Hasil perhitungan program SPSS 16, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,816 81,6 untuk variabel motivasi belajar dan 0,838 83,8 untuk variabel lingkungan sekolah. Berdasarkan perhitungan reliabilitas disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan.

3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah dalam memahaminya. Sugiyono 2009:207 definisi statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah memahami pengukuran pada variabel yang diungkap. Analisis ini dilakukan dengan memberi skor pada jawaban angket yang telah diisi oleh responden, dengan penskoran yang dapat dilihat pada Tabel 3.4: Tabel 3.4 Skor Jawaban Angket Alternatif Jawaban Skor Pernyataan Positif + Sangat setuju 5 Setuju 4 Ragu-Ragu 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Sumber: Arikunto 2007 Hasil perjumlahan masing-masing butir pernyataan kemudian dikonsultasikan dengan tabel kategori tiap variabel. Kategori untuk variabel motivasi belajar dikelompokkan menjadi 5 lima yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, kurang, dan sangat kurang. Kategori variabel lingkungan sekolah yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang. Kategori setiap variabel disajikan dalam bentuk tabel kategori. Langkah menentukan tabel kategori menurut Tarmudji 1992:23 adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. 2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5lima, jadi k=5. 3. Menentukan lebar setiap kelas i i = 4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus: k . i - jumlah bilangan. Sisa kekurangan bilangan sebaiknya jangan ditambahkan pada satu sisi saja, tetapi sebaiknya pada 2dua sisi, yaitu kanan dan kiri.

3.6.1.1 Kategori Variabel Motivasi Belajar

1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil Data terbesar : 13 X 5 = 65 Data terkecil : 13 X 1 = 13 Jadi jangkauannya adalah 65-13 = 52. Berarti dari nilai 13 sampai dengan 65 terdapat 53 bilangan. 2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5lima, jadi k=5. 3. Menentukan lebar setiap kelas i i = i = = 11

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus :

k . i – jumlah bilangan =5 x 11 - 53 = 2 Tabel 3.5 Kategori Variabel Motivasi Belajar No Skor Kriteria 1 56 – 66 Sangat Tinggi 2 45 – 55 Tinggi 3 34 – 44 Cukup 4 23 – 33 Kurang 5 12 – 22 Sangat Kurang Sumber: Data diolah 2011 a. Kategori Indikator Tekun Menghadapi Tugas, Ulet Menghadapi Kesulitan dan Menunjukan Minat Sukses. 1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil Data terbesar : 3 x 5 = 15 Data terkecil : 3 x 1 = 3 Jadi jangkauannya adalah 15-3= 12. Berarti dari nilai 3 sampai dengan 15 terdapat 13 bilangan. 2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5lima, jadi k=5. 3. Menentukan lebar setiap kelas i i = i = = 2,6 = 3 4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus: k . i - jumlah bilangan = 5 x 3 – 13 = 2. Sisa kekurangan bilangan = 2, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan dan 1 pada sisi kiri, sehingga kategori untuk indikator tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan dan menunjukan minat untuk sukses dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Kategori Indikator Tekun Menghadapi Tugas, Ulet Menghadapi Kesulitan dan Menunjukan Minat Untuk Sukses. No Skor Kriteria 1 14 – 16 Sangat Tinggi 2 11 – 13 Tinggi 3 8 – 10 Cukup 4 5 – 7 Kurang 5 2 – 4 Sangat Kurang Sumber: Data diolah 2011 b. Kategori Indikator Senang Memecahkan Soal-soal dan Mempunyai Orientasi ke Masa Depan. 1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil Data terbesar : 2 x 5 = 10 Data terkecil : 2 x 1 = 2 Jadi jangkauannya adalah 10-2= 8. Berarti dari nilai 2 sampai dengan 10 terdapat 9 bilangan. 2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5lima, jadi k=5. 3. Menentukan lebar setiap kelas i i = i = = 1,8 = 2 4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus: k . i - jumlah bilangan = 5 x 2 – 9 = 1. Sisa kekurangan bilangan = 1, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan sehingga kategori untuk indikator senang memecahkan soal-soal dan mempunyai orientasi ke masa depan dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7 Kategori Indikator Senang Memecahkan Soal-soal dan Mempunyai Orientasi ke Masa Depan. No Skor Kriteria 1 10 – 11 Sangat Tinggi 2 8 – 9 Tinggi 3 6 – 7 Cukup 4 4 – 5 Kurang 5 2 – 3 Sangat Kurang Sumber: Data diolah 2011 3.6.1.2 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah 1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil Data terbesar : 14 x 5= 70 Data terkecil : 14 x 1= 14 Jadi jangkauannya adalah 70 - 14 = 56. Berarti dari nilai 14 sampai dengan 70 terdapat 57 bilangan. 2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5lima, jadi k=5. 3. Menentukan lebar setiap kelas i i = i = 4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus: k . i - jumlah bilangan = 5 x 12 – 57 = 3. Sisa kekurangan bilangan = 3, ditambahkan 2 pada pada sisi kanan dan 1 pada sisi kiri, sehingga kategori untuk variabel lingkungan sekolah dapat dilihat pada Tabel 3.8: Tabel 3.8 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah No Skor Kriteria 1 61 – 72 Sangat Baik 2 49 - 60 Baik 3 37 – 48 Cukup 4 25 – 36 Kurang 5 13 – 24 Sangat Kurang Sumber: Data diolah 2011. a. Kategori Indikator Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi Guru Dengan Siswa, Disiplin Sekolah. 1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil Data tertinggi : 2 x 5 = 10 Data terendah : 2 x 1 = 2 Jadi jangkauannya adalah 10 - 2 = 8. Berarti dari nilai 2 sampai dengan 10 terdapat 9 bilangan. 2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5lima, jadi k=5. 3. Menentukan lebar setiap kelas i i = i = 4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus: k . i - jumlah bilangan = 5 x 2 – 9 = 1. Sisa kekurangan bilangan = 1, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan sehingga kategori untuk indikator metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah dapat dilihat pada Tabel 3.9: Tabel 3.9 Kategori Indikator Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi Guru Dengan Siswa, Disiplin Sekolah. No Skor Kriteria 1 10 – 11 Sangat Baik 2 8 – 9 Baik 3 6 – 7 Cukup 4 4 – 5 Kurang 5 2 – 3 Sangat Kurang Sumber: Data diolah 2011. b. Kategori Indikator Relasi Siswa Dengan Siswa dan Fasilitas Sekolah. 1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil Data terbesar : 3 x 5 = 15 Data terkecil : 3 x 1 = 3 Jadi jangkauannya adalah 15-3= 12. Berarti dari nilai 3 sampai dengan 15 terdapat 13 bilangan. 2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5lima, jadi k=5. 3. Menentukan lebar setiap kelas i i = i = = 2,6 = 3 4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus: k . i - jumlah bilangan = 5 x 3 – 13 = 2. Sisa kekurangan bilangan = 2, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan dan 1 pada sisi kiri, sehingga kategori untuk indikator relasi siswa dengan siswa, fasilitas seskolah dapat dilihat pada Tabel 3.10: Tabel 3.10 Kategori Variabel Relasi Siswa Dengan Siswa dan Fasilitas Sekolah No Skor Kriteria 1 14 – 16 Sangat Baik 2 11 – 13 Baik 3 8 – 10 Cukup 4 5 – 7 Kurang 5 2 – 4 Sangat Kurang Sumber: Data diolah 2011. 3.6.1.3 Kategori Variabel Prestasi Belajar Tabel kategori variabel prestasi belajar didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Banjarnegara, yaitu sebagai berikut : Tabel 3.11 Kriteria Ketuntasan Minimum KKM Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara KRITERIA KATEGORI ≥ 75 Tuntas 75 Belum Tuntas Sumber: SMA Negeri 1 Banjarnegara 3.6.2 Analisis Statistik Inferensial 3.6.2.1 Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data bisa diregresi atau tidak. Analisis regresi dapat dilakukan apabila data tersebut memenuhi syarat berdistribusi normal.

1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistic non parametric Kolmogorof- Smirnof. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.

3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal dan dalam model tidak mengandung multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Ghozali 2006:93 menyatakan bahwa model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Nilai yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas, dengan kata lain tidak terjadi multikolinieritas.

2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ghozali 2006:105 menyebutkan model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil analisis dapat dilihat dari hasil output SPSS pada grafik Scatterplot. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

3.6.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.Analisis regresi yang dapat digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau lebih variabel independent X 1 , X 2 , …,X n dengan variabel dependen Y. Langkah-langkah yang digunakan adalah: Y= α + β 1 x 1 + β 2 x 2 +e Keterangan: Y = variabel dependen prestasi belajar akuntansi a = konstanta β 1 = koefisien variabel x 1 β 2 = koefisien variabel x 2 x 1 = motivasi belajar x 2 = lingkungan sekolah e = error yang diterima

3.6.2.4 Uji Hipotesis Penelitian

1 Pengaruh X 1 dan X 2 Terhadap Y Secara Simultan Uji F Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas yang terdapat di dalam model terhadap variabel terikat Y. Uji simultan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar X 1 dan lingkungan sekolah X 2 terhadap prestasi belajar akuntansi Y siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011. Menurut Nugroho 2005 pengujian statistik menggunakan uji-F. Hasil F-test pada output SPSS 16 Statistical Package for Social Science dapat dilihat pada Tabel ANOVA. Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-F adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis Hipotesis statistik secara mikro yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho 1 : β = 0, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Ha 1 : β ≠ 0, variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen 2. Menentukan taraf nyata level of significance = α Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5. 3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai adalah sebagai berikut: a. Jika nilai p-value pada kolom sig α 0,05, maka Ho ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima, berarti bahwa variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α 0,05, maka maka Ho diterima dan hipotesis kerja Ha ditolak, berarti variabel independen X dikatakan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Mengambil keputusan. 2 Pengaruh X 1 dan X 2 Terhadap Y Secara Parsial Uji t Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu motivasi belajar X 1 dan lingkungan sekolah X 2 secara individual parsial terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011. Pengujian statistiknya menggunakan uji-t. Hasil uji-t pada output SPSS 16 Statistical Package for Social Science tampak pada Tabel coefficient. Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-t adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Ho 2 : β 1 = 0, motivasi belajar secara parsial tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi. Ha 2 : β 1 ≠ 0, motivasi belajar secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi. b. Ho 3 : β 2 = 0, lingkungan sekolah secara parsial tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi. Ha 3 : β 2 ≠ 0, lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi. 2. Menentukan taraf nyata level of significance = α Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5. 3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai menurut Nugroho 2005 adalah sebagai berikut : a. Jika nilai p-value pada kolom sig α 0,05, maka H ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah masing-masing secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α 0,05, maka maka H diterima dan hipotesis kerja Ha ditolak, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah masing-masing secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Mengambil keputusan. 3 Koefisien Determinasi Secara Simultan dan Parsial

a. Koefisien Determinasi Secara Simultan R²

Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar X 1 dan lingkungan sekolah X 2 terhadap prestasi belajar akuntansi Y. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dalam output SPSS 16 Statistical Package for Social Science, yaitu pada Tabel Model Summary kolom R Square. R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena Adjusted R Square berkisar antara 0nol sampai 1satu. Nilai Adjusted R Square yang mendekati 1satu menunjukkan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Nilai R 2 yang mendekati 0nol menunjukkan semakin lemah model tersebut menerangkan variasi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.

b. Koefisien Determinasi Secara Parsial r²

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wonogiri Tahun Ajaran 2010 2011

2 12 185

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA KATOLIK 1 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 2 24

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X dan XI Ips SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 17

PENGARUH KREATIVITAS, INTENSITAS BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 11

PENDAHULUAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011.

0 1 9

PENGARUH LINGKUNGAN KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri I Manyaran Tahun

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri I Manyaran Tahun Ajaran 2010/2011.

0 3 10

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BANDONGAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 137

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NGAGLIK TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 132