4.1.2.4 Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji Simultan Uji F
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi belajar X
1
dan lingkungan sekolah X
2
terhadap prestasi belajar akuntansi Y. Uji ini dilakukan dengan uji-F. Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-F adalah
sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis.
Hipotesis statistik pertama adalah sebagai berikut: Ho
1
: β
=
0, variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
Ha
1 :
β
≠
0, variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
2. Menentukan taraf nyata level of significance = α. Taraf nyata atau derajad
keyakinan yang digunakan adalah α = 5. 3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. Kriteria pengambilan keputusan
untuk hipotesis pertama adalah sebagai berikut: a. Jika nilai p-value pada kolom sig
α 0,05, maka Ho
1
ditolak, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi. b. Jika nilai p-value
pada kolom sig ≥ α 0,05, maka Ho
1
diterima, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah dikatakan tidak berpengaruh
terhadap prestasi belajar akuntansi. 4. Mengambil keputusan.
Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel 4.18:
Tabel 4.18 Hasil Uji Simultan Uji F
Sumber : Data diolah, 2011
Tabel 4.18 diatas menunjukkan bahwa F
hitung
sebesar 16,891 dengan nilai p- value pada kolom sig adalah 0.000
α0,05, maka Ho
1
ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011.
2 Uji Parsial Uji t
Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi secara parsial. Pengujian
statistiknya menggunakan uji-t. Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-t adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Ho
2
: β
1
= 0, motivasi belajar secara parsial tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
Ha
2
: β
1 ≠
0, motivasi belajar secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
b. Ho
3
: β
2
= 0, lingkungan sekolah secara parsial tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
Ha
3
: β
2 ≠
0, lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
2. Menentukan taraf nyata level of significance = α
Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5. 3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.
Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai menurut Nugroho 2005 adalah sebagai berikut :
c. Jika nilai p-value pada kolom sig α 0,05, maka H
ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah
masing-masing secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. d. Jika nilai p-value
pada kolom sig ≥ α 0,05, maka maka H diterima dan
hipotesis kerja Ha ditolak, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah masing-masing secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. 4. Mengambil keputusan.
Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel 4.19:
Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial Uji-t
Sumber: Data diolah 2011.
Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh nilai p-value pada kolom sig adalah 0,048
α 0,05, maka Ho
2
ditolak dan hipotesis kerja Ha
2
diterima, berarti dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar akuntansi. Hasil uji parsial untuk lingkungan sekolah diperoleh nilai p-value pada kolom sig adalah 0,005
α0,05, maka Ho
3
ditolak dan hipotesis kerja Ha
3
diterima, berarti dapat diambil kesimpulan bahwa lingkungan sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar
akuntansi.
3 Koefisien Determinasi
a. Koefisien Determinasi Simultan R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah
dalam menjelaskan variabel prestasi belajar akuntansi Y. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat
dalam output SPSS 16 Statistical Package for Social Science, yaitu pada Tabel Model Summary kolom R Square. Nilai R Square yang mendekati 1satu
menunjukkan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Nilai R
2
yang mendekati 0nol menunjukkan semakin lemah model tersebut menerangkan variasi variabel bebas X terhadap
variabel terikat Y. Nilai koefisien determinasi motivasi belajar dan lingkungan sekolah R
2
dapat dilihat pada Tabel 4.20: