menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka akan semakin tinggi pula pencapaian nilai yang diperolehnya.
Slameto 2010 menyebutkan lingkungan sekolah juga merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Termasuk juga lingkungan sekolah
mempengaruhi prestasi belajar akuntansi. Hal tersebut dikarenakan lingkungan sekolah merupakan lingkungan tempat belajar mengajar berlangsung dimana
siswa dibiasakan dengan kegiatan pembelajaran bidang studi sehingga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Apabila kondisi lingkungan sekolah
baik maka akan mendukung pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Selain didukung oleh teori, hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian
terdahulu oleh Masrokhah 2010 yang menyebutkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar berdasarkan uji F diperoleh F
hitung
F
tabel
yaitu 34,047 3,103 dan nilai signifikansi 0,5 yaitu 0,000.
4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 20102011.
Hasil uji parsial Uji-t yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,048 0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan antara motivasi belajar secara parsial
terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja Ha
2
yaitu “Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
20102011“ diterima.
Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 5,7.
Siswa yang mempunyai motivasi belajar, berarti mempunyai dorongan untuk belajar. Dorongan ini menyebabkan siswa menjadi giat belajar dan prestasi
belajar siswa akan meningkat. Sesuai dengan pendapat Darsono 2001:65 bahwa siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka
akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas
untuk berbuat sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi rendah, cenderung malas untuk belajar. Oleh karena itu siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi,
dengan lebih rajin mengerjakan latihan-latihan soal dan tugas dari guru agar lebih mudah memahami konsep akuntansi dan menguasai materi akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011 tergolong tinggi
yaitu 49,26. Terdapat 4empat indikator motivasi belajar yang terdiri dari tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat untuk sukses
dan mempunyai orientasi ke masa depan termasuk dalam kategori tinggi, namun untuk indikator senang memecahkan soal-soal masih dalam kategori cukup.
Penelitian ini didukung penelitian terdahulu oleh Wahyuni 2007 yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi secara bersama-sama dan parsial.
4.2.3 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi