atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil analisis dapat dilihat dari hasil output SPSS pada grafik Scatterplot. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki
grafik scatterplot dengan pola titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.
3.6.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.Analisis
regresi yang dapat digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau lebih variabel independent
X
1
, X
2
, …,X
n
dengan variabel dependen Y. Langkah-langkah yang digunakan adalah:
Y= α + β
1
x
1
+ β
2
x
2
+e Keterangan:
Y = variabel dependen prestasi belajar akuntansi
a = konstanta
β
1
= koefisien variabel x
1
β
2
= koefisien variabel x
2
x
1
= motivasi belajar x
2
= lingkungan sekolah
e =
error yang diterima
3.6.2.4 Uji Hipotesis Penelitian
1 Pengaruh X
1
dan X
2
Terhadap Y Secara Simultan Uji F
Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas yang terdapat di dalam model terhadap variabel terikat Y. Uji simultan dalam
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar X
1
dan lingkungan sekolah X
2
terhadap prestasi belajar akuntansi Y siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011. Menurut Nugroho 2005
pengujian statistik menggunakan uji-F. Hasil F-test pada output SPSS 16 Statistical Package for Social Science dapat dilihat pada Tabel ANOVA.
Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-F adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis
Hipotesis statistik secara mikro yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho
1 :
β = 0, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen Ha
1 :
β
≠
0, variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen 2. Menentukan taraf nyata level of significance =
α Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5.
3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai p-value pada kolom sig α 0,05, maka Ho ditolak dan
hipotesis kerja Ha diterima, berarti bahwa variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α 0,05, maka maka Ho diterima dan
hipotesis kerja Ha ditolak, berarti variabel independen X dikatakan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
4. Mengambil keputusan.
2 Pengaruh X
1
dan X
2
Terhadap Y Secara Parsial Uji t
Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu motivasi belajar X
1
dan lingkungan sekolah X
2
secara individual parsial terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 20102011. Pengujian statistiknya
menggunakan uji-t. Hasil uji-t pada output SPSS 16 Statistical Package for Social Science tampak pada Tabel coefficient.
Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-t adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Ho
2
: β
1
= 0, motivasi belajar secara parsial tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
Ha
2
: β
1 ≠
0, motivasi belajar secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
b. Ho
3
: β
2
= 0, lingkungan sekolah secara parsial tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
Ha
3
: β
2 ≠
0, lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
2. Menentukan taraf nyata level of significance = α
Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5.
3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai menurut Nugroho 2005 adalah
sebagai berikut :
a. Jika nilai p-value pada kolom sig α 0,05, maka H
ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah
masing-masing secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika nilai p-value
pada kolom sig ≥ α 0,05, maka maka H diterima dan
hipotesis kerja Ha ditolak, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah masing-masing secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. 4. Mengambil keputusan.
3 Koefisien Determinasi Secara Simultan dan Parsial
a. Koefisien Determinasi Secara Simultan R²