TINJAUAN PUSTAKA A. TUJUAN PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TANAMAN PALMA Keluarga tanaman palma merupakan tumbuh-tumbuhan yang sudah ada sejak lama di planet Bumi ini. Dari fosil-fosil zaman purba yang ditemukan diduga bahwa tanaman ini sudah ada sejak 120 juta tahun yang lalu. Diperkirakan di dunia ini terdapat sekitar 2800 jenis keluarga palma yang terdiri dari ± 215 genus. Jenis-jenis tanaman palma ini pada umumnya tersebar di daerah tropik dan subtropik. Indonesia sebagai negara tropik memiliki sekitar 460 jenis tanaman dari ± 35 genus, yang tersebar merata di pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Irian Jaya, dan pulau-pulau kecil lainnya Rahman dan Sudarto, 1992. Tanaman palma sudah dikenal sebagai tanaman yang sangat banyak manfaatnya bagi manusia. Beberapa kegunaan tanaman palma menurut Rahman dan Sudarto 1992, misalnya: • Kelapa Cocos nucifera Linn dan kelapa sawit Elaies guineensis Jack sebagai penghasil minyak nabati. Selain itu nira kelapa juga bisa digunakan untuk menghasilkan gula. • Sagu Metroxylon sagu sebagai penghasil karbohidrat, yang setiap batang tanaman ini bisa menghasilkan sekitar 200-300 kg tepung basah. • Rotan Calamus sp dan nibung Oncperma tiggilarium sebagai penghasil bahan kerajinan dan bangunan yang mempunyai sifat yang sangat khas. • Pinang Areca catechu Linn dan pinang kuhli Pinanga kuhli sebagai bahan penyegar, obat-obatan, penyamak dan lain-lain. • Lontarsiwalan Borassus flabellifer, aren Arenga pinnata Merr, Nipah Nypa fruticans Wurmb sebagai tanaman palma penghasil gula. Selain yang telah disebutkan diatas tadi banyak juga tanaman palma yang dibudidayakan sebagai tanaman hias, karena tanaman palma pada umumnya memiliki nilai-nilai keindahan tersendiri. Contoh tanaman palma yang sering dijadikan tanaman hias adalah: pinang merah dan palem kipas. Tanaman palma penghasil gula biasanya menghasilkan nira yang memiliki kadar gula sekitar 12-18 . Nira ini biasanya dihasilkan dengan menyadap tangkai bunga tanaman palma. Menurut Muchtadi 1992, nira adalah cairan yang keluar dari bunga tanaman kelapa ataupun pohon penghasil nira lainnya seperti aren, siwalan, dan lontar dengan cara disadap. Cairan ini berwarna bening dan merupakan bahan baku utama pembuatan gula palma. Beberapa tanaman palma penghasil gula antara lain yaitu aren, dan kelapa. 1. Aren Arenga pinnata Merr Aren Arenga pinnata Merr termasuk suku aracaceae pinang- pinangan, dan merupakan salah satu tumbuhan berbiji tertutup Angiospermae Sunanto, 1993. Tanaman ini merupakan spesies dari genus Arenga dan termasuk famili Palmae. Tanaman aren merupakan tanaman yang multiguna, hampir seluruh bagian tumbuhan ini dapat dimanfaatkan. Dari tandan bunganya dapat diperoleh nira untuk bahan pembuat gula, cuka atau minuman. Buahnya kolang-kaling dipakai sebagai bahan makanan dan minuman. Ijuknya merupakan bahan baku anyaman, dekorasi dan atap rumah tradisional, sedangkan batangnya mengandung pati yang dapat diperdagangkan Flach dan Rumawas, 1996. Pohon aren banyak tumbuh di daerah tropis. Jenis tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di tempat yang dekat aliran sungai, baik di hutan atau di tempat yang agak terbuka pada ketinggian 0-1400 m dpl. Tanaman ini pada umumnya baru mulai berbunga pada umur 8-10 tahun. Sejak itu pohon bisa disadap niranya selama 3-4 tahun. Dari setiap batangnya diperkirakan akan dihasilkan 10 l nira dengan kadar gula sekitar 17 Soeseno, 2000, sedangkan menurut Goutara dan Wijandi 1975 pada umur 5-12 tahun pohon aren sudah dapat disadap niranya. Tiap tanaman dapat disadap selama 3 tahun dan tiap tahun dapat disadap 3-4 tangkai bunga. Hasil niranya 300-400 l per musim tangkai bunga 3-4 bulan atau 900-1600 l nira pertahun. Dalam sehari dapat disadap dua kali dengan menghasilkan 3-10 l nira. 5 Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi nira aren antara lain varietas tanaman, umur tanaman, kesehatan tanaman, keadaan tanah, iklim, pemupukan dan pengairan Goutara dan Wijandi, 1975. Komposisi nira aren selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi Nira Palma Indonesia Nira dari palma Komponen Aren Kelapa Bahan kering gl 140-180 150-200 Sukrosa gl 130-170 120-180 Gula pereduksi gl 7-10 Protein gl 1-6 Lemak gl 0.4 Abu gl 2-4 1-4 N mgl 410 300-510 P mgl 10 60-100 K mgl 1200 1200-2000 Ca mgl 10 10-20 Mg mgl 100 30-50 pH 8 7,2 Sumber : Flach dan Rumawas 1996 2. Kelapa Cocos nucifera Linn Tanaman kelapa Cocos nucifera Linn termasuk anggota tanaman palma yang sangat terkenal dan banyak tersebar di daerah tropis. Tanaman kelapa sangat banyak terdapat di Indonesia yang pada umumnya dapat tumbuh dengan subur di daerah pesisir pantai. Sama seperti aren, tanaman ini juga merupakan tanaman yang multiguna. Beberapa kegunaan tanaman kelapa diantaranya yaitu daunnya banyak digunakan sebagai janur hiasan, batang daun digunakan sebagai lidi, dan nira dari pohon kelapa merupakan bahan baku untuk pembuatan gula palma. Tumbuhan ini banyak tersebar di daerah tropika dan sering dijumpai di daerah pantai. Menurut Sudarnadi 1996, tanaman kelapa tumbuh dengan baik di bawah ketinggian 300 m dpl dengan curah hujan 1.270- 2.550 mm pertahun. Di Indonesia tanaman ini sering ditanam 6 di pekarangan atau tegalan. Tanaman ini memiliki daun majemuk dan bersirip genap, bunganya berwarna kekuningan atau kehijauan, tersusun dalam malai. Tumbuhan akan berbunga terus-menerus sepanjang tahun. Dalam tandan bunga betina terletak dipangkalnya, sedangkan bunga jantan di ujung tandan. Buahnya bulat, berbatok dan berdaging buah. Menurut Palungkun 1998, terdapat dua jenis varietas kelapa, yaitu kelapa genjah Dwarf coconut dan kelapa dalam Tall coconut. Selain itu terdapat kultivar kelapa hibrida yang merupakan persilangan antara kelapa genjah dan kelapa dalam. Nira kelapa merupakan cairan yang dihasilkan dari penyadapan tangkai bunga tanaman kelapa. Kelapa mulai dapat disadap pada umur 6-8 tahun dan dapat disadap hingga 25-30 tahun. Penyadapan dilakukan sepanjang tahun selama 4 bulan, dengan hasil niranya 2-4 l per hari Muchtadi dan Sugiyono, 1992. Usaha menghasilkan gula kelapa terutama dipengaruhi oleh kondisi harga kopra. Jika harga kopra tinggi, maka produksi gula kelapa akan menurun. Sebaliknya jika harga kopra merosot produksi gula kelapa kembali meningkat Deinum, 1984. Setiap harinya akan diperoleh ± 3 l nira per pohon dengan kandungan gula sekitar 17. Komposisi nira kelapa disajikan pada Tabel 1.

B. GULA PALMA