Merkuri Hg Perubahan Konsentrasi Polutan dalam Limbah Cair setelah Koagulasi

37 2Ag + + H 2 SO 4 → Ag 2 SO 4 + 2H + Ag + + NaOH ↔ AgOH + Na - Penurunan konsentrasi yang tidak sesuai dengan penambahan jumlah dosis alum diduga disebabkan oleh kombinasi pH yang semakin tinggi basa dan dosis alum yang semakin tinggi. pH basa menyebabkan ion Ag + makin bertambah dalam larutan, dengan kata lain kelarutan ion Ag + besar. Dosis yang semakin tinggi menyebabkan terjadinya netralisasi dalam larutan sehingga Ag + tidak mengendap tetapi larut kembali dalam larutan. Ion Na - juga menyebabkan larutan menjadi netral.

4.5.5. Merkuri Hg

Merkuri yang diteliti pada penelitian ini adalah perubahan konsentrasi ion Hg setelah melewati proses koagulasi. Gambar 13 menunjukkan konsentrasi Hg mengalami penurunan konsentrasi yang sangat drastis setelah diberi perlakuan pH dan dosis berbeda. Konsentrasi awal Hg yang diukur adalah 138,5 mgL. Penurunan konsentrasi Hg ini sangat konsisten berdasarkan pH dan dosis alum berbeda yang diberikan saat percobaan. Penurunan konsentrasi tertinggi sebesar 11 mgL dapat dilihat pada pH 10 dengan dosis alum 30 mgL. Berdasarkan sidik ragam diperoleh bahwa faktor pH yang paling berpengaruh dan setelah dilanjutkan dengan uji Duncan diperoleh bahwa pH 6 berbeda nyata dengan pH 8, pH 10 dan pH 12. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penurunan konsentrasi Hg pada pH 6 sangat rendah bila dibandingkan penurunan konsentrasi pada pH 8, pH 10 dan pH 12 yang sangat tinggi. 38 10 20 30 40 50 60 70 6 8 10 12 pH Hg m g L Dosis Alum 0 mgL Dosis Alum 20 mgL Dosis Alum 30 mgL Gambar 13. Konsentrasi Hg setelah koagulasi Senyawa merkuri dalam larutan sangat kompleks karena keberadaan senyawa merkuri ini tergantung pada pH, alkalinitas, redoks, variabel lainnya dan berbagai bahan kimia yang bisa terbentuk yang memiliki kelarutan dan muatan listrik yang berbeda Boudou Jernelov 1983, diacu dalam Eisler 2006. Ketiga bentuk merkuri yaitu Hg elemental, Hg 2 2+ ion merkuro dan Hg 2+ ion merkuri sangat reaktif dan mudah bereaksi dengan berbagai bahan kimia di lingkungan bahkan di dalam tubuh manusia. Ion merkuri merupakan ion yang paling beracun diantara ketiga bentuk merkuri tersebut. Pada penelitian ini konsentrasi merkuri dapat turun cukup tinggi pada semua pH perlakuan tetapi penurunan konsentrasi yang paling tinggi diperoleh pada pH basa pH 8, 10 dan 12 meskipun pada pH sedang pH 6 juga terjadi penurunan konsentrasi yang tidak sebesar ketiga pH basa. Penelitian mengenai hubungan pH air dan konsentrasi merkuri dalam ikan di danau menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri sangat besar pada pH asam dan semakin menurun konsentrasinya bila pH semakin basa. pH yang diteliti mulai dari pH 4 – 10 Lean 2003, diacu dalam Baird Cann 2005. Penurunan konsentrasi merkuri semakin besar mulai dari pH 7 – 10 dan bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan maka pH maksimum yang diperoleh pH 8 -12 maka merupakan kisaran pH dengan penurunan konsentrasi merkuri terbesar. Hg 2+ tergolong asam lunak karena elektronnya mudah mengalami polarisasi atau mudah terlepas Pearson 1963, diacu dalam Jolly 1991. Hg tergolong logam 39 transisi seperti Ag yang mudah bereaksi dengan berbagai molekul dan ion dalam larutan. Dalam penelitian ini Hg bereaksi dengan asam dan basa kuat yang terionisasi sempurna dalam cairan sehingga ion Hg 2+ akan membentuk ion kompleks HgSO 4 yang tidak larut bila berada dalam kondisi asam dan HgOH dalam kondisi basa dan akan semakin meningkat kelarutannya jika terus menerus ditambahkan basa. Reaksi yang diduga terjadi adalah : Hg 2+ + 2H 2 SO 4 → 2HgSO 4 + 4H + Hg 2+ + 2NaOH ↔ 2HgOH + 2Na -

4.5.6. Krom Cr