10 Mikroba seperti bakteri, virus atau parasit tetap ada di dalam air minum
meskipun air minum diperiksa secara teratur. Pada umumnya air minum terkontaminasi bakteri coliform E. coli akibat kebocoran pipa setelah dilakukan
uji kandungan bakteri oleh instalasi pengolahan air. Bakteri tersebut berasal dari pipa pembuangan yang dialirkan ke badan air dan air permukaan yang
terkontaminasi oleh semua materi yang memasuki air permukaan. Cryptosporidium
merupakan parasit lain yang terkandung pada air permukaan. Parasit penyebab penyakit lainnya adalah Giardia lambia yang mengkontaminasi
kotoran hewan dan manusia yang menyebabkan sakit perut dan diare. Infeksi bakteri terjadi sesaat setelah air diminum.
2.2.1. Kekeruhan
Istilah keruh diaplikasikan pada air yang mengandung materi tersuspensi yang menghambat cahaya melewati air atau tingkat visual terbatas. Kekeruhan
dapat disebabkan oleh berbagai variasi materi tersuspensi yang bervariasi dalam ukuran mulai dari koloid ke dispersi kasar tergantung pada tingkat turbulensinya.
Sungai yang mengalir sampai ke laut akan melewati daerah perkotaan sehingga menambah kadar limbah cair industri dan domestik, baik yang sudah diolah atau
belum. Limbah industri tertentu dapat menambah jumlah substansi organik dan substansi anorganik lainnya yang menyebabkan kekeruhan Metcalf Eddy
2004. Air dengan tingkat kekeruhan tinggi sukar disaring sehingga menambah
biaya pengolahan. Kekeruhan air juga dapat menghambat proses desinfeksi sehingga kekeruhan air harus dihilangkan dari air yang akan dipergunakan untuk
air minum. Berdasarkan sifat pengendapannya, bahan-bahan yang mengakibatkan kekeruhan air yaitu bahan-bahan yang mudah diendapkan settleable dan bahan
yang sukar mengendap koloid. Bahan jenis pertama dapat dihilangkan dengan sedimentasi dan filtrasi dan yang kedua dapat dihilangkan dengan proses
koagulasi dan filtrasi diikuti proses sedimentasi dan filtrasi yang memerlukan penambahan koagulan dalam air Suriawiria 2008.
11
2.2.2. Padatan Tersuspensi Total
Sumber utama padatan tersuspensi adalah fasilitas yang membuang berbagai macam padatan termasuk yang menghasilkan BOD. Kandungan padatan
tersuspensi di dalam air sangat tinggi. Tingginya kandungan padatan tersuspensi tersebut dapat merusak kehidupan ekosistem di dalam air tersebut. Di dalam udara
juga padatan tersuspensi merupakan penyebab masalah kesehatan tertinggi. Hal yang sama juga adalah padatan tersuspensi dalam aliran air tanah yang mengalir
ke dalam air yang juga dapat merusak kehidupan ekosistem di dalam air tersebut. Peningkatan kandungan padatan tersuspensi membuat air makin keruh atau kabur
sehingga membatasi cahaya matahari mencapai tumbuhan air dan menghambat pertumbuhannya.
Padatan tersuspensi, selain membahayakan respirasi hewan air pada umumnya, juga dapat menyebabkan gangguan pada insang ikan karena insang
luka akibat bergesekan dengan padatan tersuspensi sehingga epitelium insang menebal dan mengembang sebagai respons pertahanan hidup karena adanya
padatan tersuspensi yang masuk ke dalam insang tersebut Slanina 1962, diacu dalam Alabaster Lloyd 1980. Insang yang bergesekan dengan padatan
tersuspensi dalam waktu yang singkat dapat membahayakan ikan meskipun tidak memiliki efek letal Herbert Merkens 1961, diacu dalam Alabaster Lloyd
1980. Padatan tersuspensi juga dapat bercampur dengan air yang didisinfeksi
sehingga melindungi mikroorganisme dari disinfektan. Mikroorganisme yang bertahan hidup tersebut dapat mengkontaminasi air Hill 2004.
Penentuan padatan tersuspensi penting dalam analisis polusi air. Parameter ini merupakan salah satu parameter utama untuk mengevaluasi kandungan limbah
cair domestik dan menentukan efisiensi unit pengolahan limbah Sawyer et al. 2003.
12
2.2.3. Warna
Warna alami air berada dalam bentuk partikel koloid bermuatan negatif sehingga penyerapan warna dapat dengan mudah dilakukan melalui koagulasi
dengan penambahan garam yang mengandung ion logam trivalen seperti aluminum. Air permukaan dapat terlihat sangat berwarna karena adanya materi
tersuspensi berwarna tetapi dalam kenyataannya tidak berwarna. Warna yang disebabkan materi tersuspensi merupakan warna yang bukan sebenarnya
apparent color dan berbeda dari warna yang disebabkan oleh daun-daunan atau bahan organik yang berbentuk koloid sehingga disebut warna yang sebenarnya
true color. Pada analisis air penting untuk membedakan warna sebenarnya dan bukan sebenarnya Sawyer et al. 2003.
Dilihat dari segi estetika, konsumen pada umumnya tidak mau meminum air yang berwarna. Warna yang berasal dari bahan-bahan buangan industri
kemungkinan dapat membahayakan kesehatan. Warna dalam air juga dapat menunjukkan kemungkinan hadirnya senyawa-senyawa organik yang bila
dilakukan proses klorinasi terhadap air tersebut akan mengakibatkan terbentuknya kloroform. Senyawa-senyawa organik tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan
mikroorganisme akuatik Suriawiria 2008.
2.2.4. Perak Ag