6
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dihasilkan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1
Masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pengelolaan perikanan udang ke depan.
2 Masukan bagi dunia usaha dalam pengambilan kebijakan dan strategi usaha
penangkapan udang di Laut Arafura. 3
Acuan bagi akademisi atau peneliti untuk mengadakan penelitian lanjutan yang lebih spesifik.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini dapat berdaya dan berhasil guna, maka berikut ini diuraikan terlebih dahulu ruang lingkup penelitian ini, yaitu :
1 Pengujian model bioekonomik Gordon-Schaefer dan menentukan model
yang optimal analisis dinamik Clark-Munro bagi pengelolaan perikanan udang di laut Arafura.
2 Pengukuran kapasitas penangkapan udang di laut Arafura baik secara
agregat dari tahun ke tahun, maupun kapasitas penangkapan per kapal untuk mengetahui apakah usaha penangkapan udang sudah overcapacity atau
efisien. 3
Analisis skenario pengelolaan perikanan udang dalam tiga alternatif, yaitu pengurangan jumlah kapal, penerapan kuota, dan penutupan musim
penangkapan.
7
1.7 Kerangka Pemikiran
Untuk pemecahan permasalahan yang diuraikan di atas secara tepat, perlu dianalisis kondisi perikanan udang di Laut Arafura dilakukan dengan pendekatan
bioeconomic model Gordon-Schaefer, analisis produksi aktual dan produksi
lestari, pengukuran kapasitas penangkapan measuring fishing capacity dengan DEA
dan analisis kecenderungan musim penangkapan. Hasil analisis bioeconomic menghasilkan penilaian terhadap tiga acuan yaitu MSY, MEY optimal static dan
optimal dynamic Model Clark-Munro. Analisis produksi menghasilkan model
hubungan antara produksi aktual dan effort serta fluktuasi efisiensi yang menggambarkan secara umum kapasitas penangkapan dan tingkat efisiensi.
Pengukuran kapasitas dengan DEA menghasilkan gambaran efisiensi dari tahun ke tahun serta efisiensi tiap kapal. Analisis musim penangkapan menghasilkan
kesimpulan waktu penangkapan yang paling kecil atau tidak efisien. Apabila tiga analisis yaitu analisis bioekonomi, analisis efisiensi dan analisis
produksi dilihat dari kelestarian menunjukan hasil positif, dalam arti kondisi perikanan udang saat ini optimal, efisien dan lestari, maka hanya diperlukan
penyempurnaan pengelolaan saat ini. Apabila tiga analisis tersebut menghasilkan kesimpulan sebaliknya yaitu tidak optimal, tidak efisien dan tidak lestari maka
pengelolaan perikanan udang ke depan perlu disempurnakan. Berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dirumuskan alternatif pengelolaan perikanan udang ke depan
dengan mengembangkan tiga skenario yaitu pengurangan jumlah kapal, pembatasan musim penangkapan dan penerapan kuota hasil tangkapan. Tiap
skenario yang merupakan alternatif pengelolaan, dievaluasi berdasarkan rente ekonomi, efisiensi dan kelestarian SDI. Dari hasil analisis skenario yang
8 menghasilkan alternatif pengelolaan, selanjutnya dirumuskan rekomendasi
pengelolaan perikanan udang ke depan yang paling optimal. Berikut ini adalah skema kerangka pemikiran penelitian ini.
• •
• •
Gambar 1. Kerangka pemikiran pengelolaan SDI udang di Laut Arafura
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar-dasar Pengelolaan Sumber Daya Perikanan